Kenali Gondongan, Penyakit yang Bikin Malu Keluar Rumah
Halodoc, Jakarta – Gondongan adalah pembengkakan akibat infeksi paramyxovirus yang terjadi pada kelenjar parotis, yakni kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi air liur dan terletak tepat di bawah telinga. Ini merupakan jenis penyakit menular yang umumnya diidap oleh anak-anak, terutama yang berusia 2-15 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan jika gondongan terjadi pada orang dewasa. Agar kamu lebih tahu, simak penjelasan tentang penyakit gondongan berikut ini, yuk!
Bagaimana Virus Gondongan Menular?
Umumnya, gondongan disebabkan oleh kelompok virus bernama paramyxovirus. Virus ini bisa dengan mudah dan cepat menular ke orang lain, termasuk hanya melalui percikan ludah yang dikeluarkan oleh pengidapnya, baik melalui batuk maupun bersin. Cara penularan lainnya adalah dengan berbagi peralatan makan atau menyentuh permukaan benda yang terpapar ludah pengidap gondongan. Saat virus ini masuk ke dalam tubuh (misalnya melalui saluran pernapasan), virus akan menetap, berkembang biak, dan menginfeksi kelenjar parotis sehingga menyebabkan pembengkakan.
Bagaimana Tanda dan Gejala Gondongan?
Umumnya, gondongan terjadi setelah 14-25 hari terpapar kelompok virus paramyxovirus. Selain terjadinya pembengkakan pada kelenjar parotis, gondongan juga disertai dengan gejala fisik lainnya. Antara lain demam (lebih dari 38 derajat celsius), nyeri saat mengunyah atau menelan makanan, nyeri sendi, nyeri perut, mulut terasa kering, penurunan nafsu makan, kelelahan, dan sakit kepala.
Baca juga: Inilah yang Dimaksud Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Jika kamu mengalami tanda dan gejala tersebut, segeralah berbicara dengan dokter untuk penetapan diagnosis. Tujuannya untuk mengonfirmasi penyebab pembengkakan, apakah terjadi karena gondongan atau karena radang amandel (tonsillitis). Diagnosis gondongan dilakukan dengan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan suhu tubuh dan mulut guna melihat kondisi tonsil atau amandel. Pemeriksaan lainnya adalah tes darah yang bertujuan untuk mendeteksi antibodi tubuh dalam memerangi virus penyebab gondongan.
Apakah Gondongan Bisa Diobati?
Tentu bisa. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengobati gondongan:
- Istirahat yang cukup untuk meredakan demam dan mengurangi pembengkakan kelenjar.
- Mengompres area yang mengalami pembengkakan dengan air hangat.
- Perbanyak minum air putih dan konsumsi makanan lunak (seperti bubur) karena penyakit ini membuat pengidapnya sulit menelan. Hindari juga makanan asam supaya tidak merangsang kelenjar parotis dan menyebabkan nyeri yang lebih parah.
- Mengonsumsi obat nyeri untuk mengatasi sakit kepala yang timbul akibat gondongan. Misalnya, obat yang mengandung asetaminofen atau ibuprofen. Sebaiknya, hindari pemberian aspirin pada anak yang mengidap gondongan karena bisa menyebabkan sindrom Reye.
Apakah Gondongan Bisa Dicegah?
Bisa, salah satu caranya dengan imunisasi MMR (measles, mumps, dan rubella) pada anak-anak. Vaksin ini diberikan saat anak berusia 1 tahun dan harus diulang sekali lagi pada usia 5 tahun. Tujuannya adalah untuk melindungi tubuh dari penyakit gondong, campak, dan rubella. Pencegahan lainnya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan tubuh, antara lain dengan membatasi konsumsi garam harian, rajin mencuci tangan pakai sabun (terutama sebelum makan dan setelah buang air), serta menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk.
Baca juga: 5 Penyakit yang Diketahui Akibat Benjolan di Leher
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang gondongan. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar gondongan, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Sebab melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa berbicara pada dokter yang tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan