Kenali Gejala Rhinitis Alergi pada Anak
Halodoc, Jakarta - Jika anak ibu sering bersin, pilek, dan hidung gatal pada pagi hari, mungkin saja ia mengidap rinitis alergi. Alergi tersebut adalah salah satu penyakit alergi yang biasanya diidap oleh anak-anak pada usia sekolah. Selain itu, mungkin saja kondisi tersebut terus dapat berlanjut hingga dewasa, apabila tidak mendapatkan penanganan.
Meskipun tidak menular, alergi ini dapat diturunkan oleh orangtua. Apabila orangtua mempunyai riwayat alergi, kemungkinan sang anak juga dapat memiliki alergi sekitar 70 persen. Namun, apabila hanya salah satu orangtua saja yang mengidap alergi, kemungkinannya akan turun menjadi 30 persen.
Rinitis alergi yang terjadi karena alergi tidak termasuk dalam penyakit yang berbahaya, tetapi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Rinitis alergi ini terjadi karena hidung yang hipersensitif pada alergen tertentu. Alergi ini berhubungan erat dengan asma.
Gejala Rinitis Alergi
Banyak hal yang dapat menyebabkan rinitis alergi terjadi. Faktor-faktor yang memicu kondisi ini adalah serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, hingga makanan. Hal yang dapat memicu alergi lainnya adalah asap rokok atau asap kendaraan bermotor. Tanda dan gejala rinitis alergi dapat berbeda-beda. Bukan hanya pada hidung, tetapi juga dapat terjadi pada organ lain, seperti tenggorokan, mata, dan juga telinga.
Gejala-gejala yang timbul, di antaranya:
-
Bersin dan ingus keluar terus-menerus dari hidung.
-
Hidung tersumbat dan gatal.
-
Batuk dan sakit tenggorokan.
-
Mata gatal dan berair.
-
Lingkaran gelap di bawah mata.
-
Sering mengalami sakit kepala.
-
Kelelahan yang berlebih.
Jika ibu kesulitan untuk membedakan antara rinitis alergi dengan pilek karena infeksi saluran pernapasan pada anak ibu, berikut adalah cara membedakannya:
-
Rinitis alergi. Gejala dari rinitis alergi adalah pilek dengan cairan bening tanpa terjadinya demam, terjadi setelah mengalami kontak dengan alergen, dan masih berlangsung ketika pengidapnya masih berada di sekitar alergen.
-
Selesma. Gejalanya yaitu pilek yang encer atau kental dan warnanya kekuningan. Selain itu, badan juga akan terasa sakit dan mengalami demam ringan. Kondisi ini terjadi sekitar 1-3 hari setelah terserang virus selesma dan berlangsung kurang lebih 3-7 hari.
Cara Mencegah Rinitis Alergi
Beberapa hal yang ibu dapat lakukan untuk mencegah agar anak tidak mengidap rinitis alergi adalah:
-
Menghindari Alergen (Penyebab Alergi)
Upaya untuk menghindari alergen akan berhasil apabila ibu tahu penyebab anak alergi. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan uji kulit. Selain itu, pengamatan yang cermat oleh ibu pada kegiatan sehari-harinya akan sangat berguna.
Dari hasil pemeriksaan tes alergi, ibu dapat mengetahui zat-zat atau benda apa saja yang dapat menimbulkan alergi pada anak. Zat seperti makanan terkadang tidak memiliki hubungan yang jelas dengan hasil tes tersebut. Hal tersebut dapat terjadi karena zat-zat hasil pemecahan atau metabolisme makanan tersebut masuk ke dalam tubuh.
-
Menerapkan Pola Hidup yang Baik
Ibu perlu memperhatikan pola hidup dan kebiasaan anak. Anak ibu yang mengidap alergi butuh waktu istirahat yang cukup, diet yang disiplin, olahraga teratur, dan berada di lingkungan yang tidak memicu alerginya.
-
Mengonsumsi Obat-obatan
Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk mengatasi alergi ketika terjadi. Obat-obatan diberikan untuk anak yang alerginya telah masuk dalam tahap kronis atau berat dan sering kambuh. Sang anak juga butuh untuk diberikan imunisasi supaya kebal terhadap alergen seperti imunoterapi/desensitisasi. Walaupun hal ini dapat berhasil untuk alergi pada satu zat.
Itu lah gejala-gejala rinitis alergi pada anak. Apabila kamu mempunyai pertanyaan seputar alergi ini, kamu dapat menanyakannya pada dokter dari Halodoc. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu. Kamu juga bisa membeli obat di Halodoc. Tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan diantarkan dalam waktu satu jam!
Baca Juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan