Kenali Gejala Awal Bronkitis yang Bisa Terjadi pada Bayi
Halodoc, Jakarta - Bronkitis merupakan penyakit pernapasan yang bisa disebabkan oleh bakteri maupun virus. Bronkitis terjadi ketika saluran napas yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru mengalami peradangan. Penyakit bronkitis juga bisa bersifat akut (jangka pendek) maupun kronis (jangka panjang). Perbedaan lainnya, gejala bronkitis akut dapat berkembang dengan cepat dan tidak berlangsung lama, sedangkan bronkitis kronis sebaliknya.
Bronkitis adalah penyakit yang bisa menyerang usia. Namun, bayi dan anak-anak adalah kelompok individu yang paling rentan mengalami bronkitis. Ini karena sistem kekebalan bayi dan anak-anak belum terbentuk secara sempurna seperti orang dewasa. Si Kecil yang terserang bronkitis tentu membuat orangtua khawatir. Sebagai upaya pencegahan, ibu mungkin perlu mengetahui gejala bronkitis pada bayi berikut ini.
Baca juga: Bukan Cuma Rokok, 6 Faktor Ini Picu Bronkitis
Gejala Bronkitis pada Bayi
Batuk adalah gejala utama bronkitis. Namun, batuk akibat bronkitis tidak seperti batuk biasa. Biasanya, batuk bronkitis yang dialami bayi terdengar kering atau mungkin mengeluarkan lendir. Selain batuk, Si Kecil juga bisa mengalami pilek, sakit tenggorokan, demam, dan sesak napas. Gejala bronkitis lainnya yaitu:
- Batuk kering atau berisi lendir.
- Muntah atau tersedak.
- Hidung meler, sering kali sebelum mulai batuk.
- Dada tersumbat atau nyeri.
- Ketidaknyamanan tubuh secara keseluruhan atau tidak enak badan.
- Panas dingin.
- Demam ringan.
- Sakit punggung dan otot.
- Mendesah.
- Sakit tenggorokan.
Gejala tersebut dapat berlangsung selama 7-14 hari, tetapi batuk bisa berlanjut selama 3-4 minggu. Hal yang perlu diperhatikan adalah gejala bronkitis mungkin terlihat seperti masalah kesehatan lainnya. Jadi, sebaiknya ibu bertanya kepada dokter atau membawa Si Kecil ke rumah sakit langsung untuk mendapat diagnosis yang tepat.
Baca juga: Dehidrasi Bisa Memperburuk Penyakit Bronkitis
Bila ibu punya pertanyaan mengenai hal ini, ibu bisa menghubungi dokter lewat aplikasi Halodoc. Melalui aplikasi ini, ibu dapat menghubungi dokter kapan dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call. Ibu harus segera memeriksakan Si Kecil ke dokter apabila ia mengalami mengalami batuk yang tidak kunjung reda setelah dua minggu, mengalami mengi atau sesak napas dan munculnya darah pada lendir yang ia keluarkan.
Pengobatan dan Pencegahan Bronkitis pada Bayi
Bronkitis yang disebabkan oleh virus biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Apabila bronkitis disebabkan oleh bakteri, Si Kecil perlu mengonsumsi antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Jika batuk dan mengi pada anak tidak kunjung sembuh, dokter biasanya menyarankan beberapa penggunaan obat anti-asma jangka pendek.
Selain mengonsumsi obat-obatan, madu dinilai dapat mengurangi keparahan dan durasi batuk bronkitis. Namun, ibu tidak boleh memberikan madu pada anak di bawah 12 bulan karena dapat meningkatkan risiko botulisme. Bronkitis mudah dicegah dengan tindakan sederhana.
Baca juga: Sama-Sama Bikin Batuk, Apa Beda Emfisema dengan Bronkitis Kronis?
Umumnya, tindakan pencegahan ini mirip seperti tindakan untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri pada umumnya. Pencegahannya meliputi mencuci tangan secara teratur dengan air hangat dan sabun, hindari tangan menyentuh wajah dan batuk atau bersin dengan tisu atau ke arah siku. Pada bayi, langkah pencegahannya dengan mendapatkan imunisasi-imunisasi wajib, hindari menyentuh anak saat tangan kotor dan jauhkan Si Kecil dari orang-orang yang sakit.
Referensi:
Raising Children. Diakses pada 2020. Bronchitis.
Stanford Children’s Health. Diakses pada 2020. Acute Bronchitis in Children.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan