Kenali Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan Gigi dan Mulut
Halodoc, Jakarta – Kesehatan gigi dan mulut tidak lepas dari mitos. Jika dibiarkan terus menyebar, kesalahan informasi ini memengaruhi perilaku seseorang dalam menjaga kesehatannya. Nah, agar kamu tidak terjebak dengan mitos yang beredar, ketahui fakta dan mitos seputar gigi dan mulut berikut ini.
Baca Juga: 6 Kesalahan Orang Saat Menggosok Gigi
Mitos 1: Gigi Susu Berlubang Tidak Perlu Dirawat
Sejak pertumbuhan gigi pertama, anak sudah berpotensi terkena karies gigi. Orangtua perlu mengajari cara merawat gigi, salah satunya membiasakan sikat gigi setelah makan pagi dan sebelum tidur. Pasalnya kerusakan gigi yang dibiarkan bisa menyebabkan gigi susu berlubang. Kalau ini terjadi, gigi susunya perlu ditambal meski nantinya digantikan oleh gigi tetap.
Alasannya karena gigi susu berlubang menimbulkan rasa sakit dan bengkak, hingga membuat anak rewel dan tidak mau makan. Gigi susu yang tidak ditambal berpotensi pengaruhi pertumbuhan gigi permanen.
Mitos 2: Karang Gigi Bisa Dibersihkan di Rumah
Plak gigi memang bisa dibersihkan di rumah, tapi karang gigi tidak. Hal ini karena plak gigi bersifat lunak dan mudah dibersihkan hanya dengan menggunakan sikat gigi. Sedangkan karang gigi perlu dibersihkan oleh dokter gigi menggunakan ultrasonic scaler.
Baca Juga: Ini yang Perlu Diketahui Tentang Scaling Gigi
Mitos 3: Bau Mulut Bisa Hilang dengan Berkumur Cairan Khusus
Kebanyakan kasus bau mulut berasal dari faktor dalam mulut (lokal), sisanya dari dalam tubuh (sistemik). Maka itu, bau mulut tidak bisa hilang hanya dengan berkumur cairan khusus. Meskipun cairan khusus yang dijual di pasaran diklaim mampu mengurangi bau mulut, faktanya efek ini bersifat sementara.
Mitos 3: Campuran Soda Kue dan Bahan Tertentu Bisa Memutihkan Gigi
Ada anggapan campuran soda kue dengan pasta gigi atau perasan stroberi bisa memutihkan gigi. Hal ini tidak benar. American Dental Association mengungkapkan, campuran soda kue dan stroberi tidak memiliki kandungan yang ampuh memutihkan gigi. Kedua bahan ini justru meningkatkan risiko gigi sensitif, keropos, hingga patah. Jika dilakukan, ada kekhawatiran soda kue dan stroberi mengikis lapisan mineral alami gigi.
Mitos 4: Cabut Gigi Atas Bisa Merusak Saraf Mata
Cabut gigi berpotensi merusak saraf mata jika dilakukan sembarangan, alias tidak dengan ahlinya. Selama kamu melakukan cabut gigi dengan dokter, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Dokter gigi memiliki prosedur khusus sebelum melakukan tindakan, mulai dari wawancara medis hingga penggunaan bius untuk mengurangi risiko efek samping.
Mitos 5: Gusi Berdarah Bukan Masalah Besar
Tidak benar. Justru kondisi gusi merah, bengkak, dan berdarah saat kamu menyikat gigi atau makan perlu dicari tahu penyebabnya. Bila ini terjadi pada kamu, segera pergi ke dokter gigi.
Pasalnya gusi berdarah yang terjadi terus-menerus merupakan tanda berbagai penyakit seperti gingivitis, periodontitis, kekurangan vitamin, leukemia, hemofilia, trombositopenia, diabetes, hingga HIV/AIDS. Jadi, gusi berdarah bukan hal yang bisa disepelekan.
Baca Juga: Usia Ideal Anak Pergi ke Dokter Gigi
Itulah fakta dan mitos seputar kesehatan gigi dan mulut yang perlu diketahui. Kalau kamu punya keluhan gigi, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan