Kenali Ciri-Ciri Penyakit Paru-Paru Basah pada Anak
Halodoc, Jakarta - Paru-paru basah atau yang dalam istilah medis disebut pneumonia, merupakan kondisi terinfeksinya salah satu atau kedua paru-paru oleh virus dan bakteri. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi hingga orang dewasa. Batuk dan flu yang tak kunjung sembuh juga dapat memicu teriritasinya paru-paru, sehingga bakteri dan virus penyebab paru-paru basah lebih mudah menginfeksi.
Perlu diketahui bahwa pada paru-paru yang sehat, oksigen yang masuk melalui saluran pernapasan akan masuk ke dalam darah melalui alveoli, yaitu kantung udara kecil di dalam pembuluh darah kapiler. Dalam sistem pernapasan, jumlah alveoli ada sekitar 600 juta. Ketika udara yang mengandung oksigen mencapai alveoli, oksigen dapat diserap ke dalam darah. Kemudian sel-sel darah merah akan membawanya ke seluruh tubuh.
Ketika infeksi pneumonia atau paru-paru basah terjadi, paru-paru tidak dapat melakukan pekerjaannya seperti biasa, karena adanya lendir yang menghalangi alveoli. Akibatnya, oksigen pun akan sulit masuk secara penuh ke dalam paru-paru.
Gejala Paru-Paru Basah pada Anak
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit paru-paru basah pada anak dapat cukup beragam. Tergantung pada kondisi dan kekebalan tubuh setiap anak. Namun, beberapa gejala berikut umum terjadi ketika anak terserang paru-paru basah yang diakibatkan oleh bakteri:
-
Batuk berdahak. Dahak yang keluar umumnya berwarna hijau dan kadang bercampur dengan darah.
-
Demam yang cukup tinggi.
-
Sesak napas.
-
Nyeri dada.
-
Merasa lelah dan lemas.
-
Mual dan muntah.
-
Diare.
Sementara itu, paru-paru basah yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya terjadi lebih lambat, dan terkadang gejala yang ditunjukkan cenderung ringan, seperti flu biasa dan disertai demam ringan. Kondisi ini sering juga disebut dengan istilah ‘walking pneumonia’.
Lalu pada bayi, penyakit ini mungkin tidak menunjukkan gejala-gejala khas seperti pada orang dewasa. Belum mampunya bayi untuk mengutarakan apa yang dirasakan juga seringkali menjadi kendala dalam pendeteksian kondisi paru-paru basah yang dialami. Namun, jika bayi menunjukkan tanda-tanda seperti tampak pucat, lemas, lesu, menangis lebih sering dari biasanya, tidak mau makan, muntah-muntah, dan gelisah, segera minta bantuan medis, untuk melakukan pendeteksian dini.
Tindakan Medis yang Dapat Dilakukan
Untuk mendiagnosis pneumonia pada anak, dokter biasanya akan memeriksa dan mendengarkan suara napas yang masuk ke paru-paru, dengan menggunakan stetoskop. Jika terdapat cairan di paru-paru, akan ada suara berderak yang terdengar setiap anak menarik napas. Tidak hanya itu, pemeriksaan X-Ray biasanya juga perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis.
Diagnosis tersebut penting dilakukan untuk membantu menentukan tindakan medis yang diperlukan. Jika paru-paru basah yang terjadi disebabkan oleh bakteri, pemberian obat jenis antibiotik biasanya diperlukan. Sementara itu, jika disebabkan oleh virus, anak biasanya cukup diberikan obat penurun panas disertai perawatan intens di rumah. Perawatan intens yang dimaksud adalah memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup dan banyak minum air putih.
Itulah sedikit penjelasan tentang penyakit paru-paru basah pada anak. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal penyakit ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu 1 jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan