Ibu Baru Bisa Alami Baby Blues Syndome, Ini Cara Mengatasinya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Juli 2023
Ibu Baru Bisa Alami Baby Blues Syndome, Ini Cara MengatasinyaIbu Baru Bisa Alami Baby Blues Syndome, Ini Cara Mengatasinya

"Usai melahirkan, wanita rentan mengalami sindrom Baby Blues Syndrome. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut bisa berdampak negatif tidak hanya pada ibu tapi juga bayi yang baru lahir."

Halodoc, Jakarta – Meskipun kelahiran sang buah hati memberi kebahagiaan tak terkira bagi orangtua, tidak sedikit ibu yang malah mengalami kesedihan atau gangguan mood yang parah pasca melahirkan lho. Kondisi ini disebut juga dengan istilah Baby Blues Syndrome atau Postpartum Distress Syndrome

Lantas, baby blues itu seperti apa? Baby blues syndrome merupakan kondisi mental berupa munculnya perasaan cemas dan sedih berlebihan yang sering dialami wanita pasca melahirkan. Namun, kondisi ini biasanya hanya berlangsung selama 14 hari pertama.

Meski begitu, sindrom baby blues tidak boleh dianggap sepele begitu saja karena bisa berdampak pada kesehatan ibu dan bayi. Karena itu, cari tahu cara mengatasinya di sini!

Baby blues syndrome menjadi salah satu gangguan yang rentan dialami oleh wanita yang baru menjadi ibu. Kenali lebih jauh di sini: Baby Blues Syndome Terjadi pada Ibu Baru, Begini Cara Mengatasinya

Mengenal Baby Blues Syndrome pada Ibu Baru

Sebenarnya mengapa baby blues bisa terjadi? Sindrom ini sering diduga terjadi karena kondisi hormon di dalam tubuh wanita yang berubah. Saat hamil, seorang wanita mengalami banyak perubahan dari bentuk fisik dan non fisik yang termasuk hormon di dalamnya juga emosional. Setelah melahirkan, ada perubahan hormon di dalam tubuh yang memengaruhi perasaan ibu.

Penurunan kadar estrogen dan progesteron atau hormon lainnya yang diproduksi kelenjar tiroid dapat menyebabkan ibu menjadi mudah lelah, perubahan emosi, hingga depresi.

Selain hormon, kelelahan karena merawat Si Kecil yang baru lahir pun dapat menjadi penyebab sindrom baby blues. Perasaan depresi juga bisa muncul akibat perubahan pola tidur selama masa merawat bayi.

Alasan lain mengapa seorang ibu bisa mengalami kondisi mental ini adalah karena kurangnya dukungan, baik dalam bentuk dukungan secara emosional maupun bantuan, dari keluarga inti maupun dari lingkungan sekitar.

Baby blues pada ibu bisa muncul dengan beberapa gejala, seperti:

  • Muncul rasa sedih yang menyebabkan ibu menangis dan merasa depresi.
  • Emosi labil, sehingga mudah marah dan muncul rasa takut yang tidak beralasan.
  • Merasa kelelahan, sulit tidur dan sering sakit kepala.
  • Merasa kurang percaya diri dan muncul kecemasan.

Jadi, bila kamu pernah bertanya-tanya mengapa ibu baru melahirkan sering menangis? Mungkin saja ibu tersebut mengalami sindrom baby blues. Tidak hanya sering menangis, ibu yang mengalami kondisi tersebut pun akan mudah merasa cemas, mudah tersinggung, bahkan tidak memerhatikan keadaan anak atau takut menyentuh anak.

Namun, tidak hanya bisa terjadi pada ibu, sindrom tersebut juga bisa terjadi pada ayah. Yuk, Mengenal Lebih Dekat Baby Blues Syndrome pada Ayah.

Lantas, baby blues bisa berlangsung sampai bayi umur berapa? Umumnya, sindrom ini hanya berlangsung sementara, yaitu sekitar dua hari sampai tiga minggu sejak kelahiran bayi. Itulah mengapa baby blues dianggap sebagai sindrom gangguan ringan yang bisa muncul dalam minggu pertama setelah melahirkan dan berlangsung dalam rentang waktu kira-kira 2 minggu setelah persalinan.

Namun, bila kondisi ini tidak segera mendapat penanganan tepat, maka bisa terjadi gangguan depresi yang lebih berat, yaitu post partum depression



Cara Mengatasinya

Munculnya sindrom baby blues memang umum terjadi pada ibu usai melahirkan. Namun ini bisa memberikan dampak negatif tidak hanya bagi ibu, tapi juga bayi yang baru lahir. Apa dampak baby blues untuk bayi baru lahir? 

Pertama, bayi bisa menjadi sulit tidur karena ia bisa merasakan kecemasan atau kegelisahan yang dirasakan oleh ibunya. Selama masa kehamilan hingga setelah melahirkan, ada ikatan emosional antara bayi dan ibu.

Itulah mengapa ketika ibu merasa sedih atau cemas, bayi pun juga bisa merasakannya. Hal itu akan membuat Si Kecil ikut gelisah dan tidak bisa tidur. Selain itu, baby blues juga bisa memengaruhi produksi ASI ibu. Bila ibu merasa stres, sedih dah cemas, tubuh tidak bisa memproduksi ASI dengan baik. Jumlah ASI yang berkurang tentu saja akan memengaruhi tumbuh kembang bayi. 

Sindrom ini juga bisa berdampak pada psikologis Si Kecil. Pasalnya, selama mengalami baby blues, bayi akan sulit untuk berinteraksi dengan ibunya. Bila terus dibiarkan, hal ini bisa membuat bayi menjadi pendiam atau pasif. Ketika ia beranjak besar, anak juga bisa tumbuh menjadi penakut dan sulit mengambil tantangan baru.

Lantas, bagaimana cara mengatasi baby blues? Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya:

  • Melakukan persiapan melahirkan mulai dari fisik, mental, dan materil. Saat ibu siap dengan kehadiran Sang Buah Hati, maka rasa cemas saat Si Kecil lahir tidak akan membuat ibu merasa tertekan, tetapi justru merasa bahagia.
  • Mencari banyak informasi seputar persalinan penting dilakukan ibu agar tidak “kaget” saat mulai merawat Si Kecil. Bicarakan dengan dokter mengenai cara merawat Si Kecil sekaligus menjaga kesehatannya. Ketika ibu tahu cara dan siap merawat Si Kecil, maka baby blues syndrome pun dapat ibu hindari.
  • Berbagi beban bersama pasangan adalah cara terbaik untuk menghindari sindrom pasca melahirkan. Bicarakan masalah merawat Si Kecil serta berbagi tanggung jawab dengan pasangan dapat meringankan beban ibu, baik secara fisik maupun psikis.
  • Berbagi pengalaman dengan ibu-ibu lain melalui komunitas online ataupun dengan sahabat yang juga seorang ibu.
  • Memperhatikan pola makan dan istirahat secara cukup agar kondisi tubuh selalu sehat.
  • Berusaha untuk selalu berpikiran positif adalah kunci agar terhindar dari sindrom pasca melahirkan tersebut.

Itulah cara mengatasi baby blues syndrome. Selain cara-cara di atas, simak juga 7 Cara Merawat Bayi Baru Lahir Tanpa Stres. Atau kamu juga bisa berbincang dengan dokter di Halodoc untuk tahu cara terbaik mengatasi masalah ini atau masalah kesehatan lainnya.


Referensi:
National Health Service. Diakses pada 2023 Feeling depressed after childbirth.
NCBI. Diakses pada 2023. Postpartum Blue is Common in Socially and Economically Insecure Mothers.
Web MD. Diakses pada 2023. Which Antidepressants Treat Postpartum Depression?
March of Dimes. Diakses pada 2023. Baby blues after pregnancy.