Kenali 5 Gejala Sindrom Cauda Equina yang Perlu Diwaspadai
Halodoc, Jakarta - Saat seseorang selesai melakukan tindakan pembedahan, kesehatannya tidak selalu langsung pulih sepenuhnya. Itulah mengapa mereka wajib dimonitor keadaannya hingga kondisi betul-betul membaik. Pembedahan sudah dipastikan menyebabkan efek samping. Namun, jika efek sampingnya hingga menyebabkan ia mengalami kesulitan untuk menahan buang air atau kelumpuhan, ini bisa jadi tanda penyakit sindrom cauda equina atau cauda equina syndrome (CES).
Sindrom cauda equina terbilang langka dan kondisi darurat akibat operasi. Kondisi ini terjadi akibat akar saraf tulang belakang bernama cauda equina (dalam bahasa Latin artinya ‘ekor kuda’) mengalami tekanan. Saraf-saraf ini terletak di ujung bawah saraf tulang belakang di tulang belakang lumbosacral yang berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal dari dan ke kaki serta organ panggul.
Baca Juga: Cedera Saraf Tulang belakang bisa Sebabkan Kelumpuhan?
Gejala Akibat Sindrom Cauda Equina
Sebenarnya, tidak mudah dalam mendiagnosis sindrom cauda equina karena gejala yang muncul bertahap dan bervariasi. Namun, jika beberapa gejala berikut dirasakan maka segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan, yaitu:
-
Nyeri tidak tertahankan pada punggung bawah;
-
Rasa nyeri, atau mati rasa, atau lemah, pada salah satu atau kedua kaki yang menyebabkan Anda sering terjatuh atau sulit bangkit dari duduk;
-
Berkurang atau hilangnya sensasi di kaki, bokong, paha dalam, bagian belakang tungkai kaki, atau telapak kaki, yang makin lama makin parah;
-
Masalah saat buang air, misalnya kesulitan buang air kecil sampai tuntas, atau kesulitan menahan kencing (inkontinensia urine);
-
Disfungsi seksual yang muncul tiba-tiba.
Sangat mungkin muncul gejala yang tidak disebutkan di atas. Oleh karena itu, penting untuk segera membicarakan masalah kesehatan dengan dokter ahli. Kini kamu bisa melakukan tanya jawab dengan dokter dengan mudah, hanya melalui smartphone. Gunakan aplikasi Halodoc untuk menanyakan semua masalah kesehatan yang kamu khawatirkan.
Baca Juga: 2 Hal yang Bisa Menyebabkan Cedera Saraf Tulang Belakang
Apa Saja Penyebab Seseorang Alami Sindrom Cauda Equina?
Kondisi ini disebabkan oleh berbagai kondisi yang mengakibatkan saraf di bagian bawah tulang belakang mengalami peradangan atau terjepit. Beberapa kondisi yang menyebabkannya, antara lain:
-
Herniasi diskus atau hernia nukleus pulposus yaitu kondisi saat bantalan tulang belakang mengalami pergeseran;
-
Infeksi atau peradangan pada tulang belakang;
-
Stenosis spinal;
-
Cedera tulang belakang bagian bawah;
-
Cacat lahir;
-
Malformasi arteri vena;
-
Tumor pada tulang belakang;
-
Perdarahan tulang belakang (subarachnoid, subdural, epidural);
-
Komplikasi pasca operasi tulang belakang.
Sementara itu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom cauda equina, antara lain:
-
Berusia lanjut;
-
Atlet;
-
Memiliki berat badan berlebih atau obesitas;
-
Sering mengangkat atau mendorong benda berat;
-
Cedera punggung akibat jatuh atau kecelakaan.
Apa Saja Pengobatan untuk Sindrom Cauda Equina?
Cara untuk mengatasi kondisi ini, maka pengidapnya bisa menjalani tindakan operasi yang bertujuan meredakan tekanan yang terjadi pada ujung saraf tulang belakang. Sementara itu, jika sindrom cauda equina disebabkan oleh herniasi diskus, tindakan operasi dilakukan pada area bantalan tulang belakang untuk mengangkat materi yang menekan saraf.
Pembedahan penting untuk dilakukan dalam waktu 24 atau 48 jam sejak gejala dirasakan. Ini bertujuan mencegah kerusakan saraf dan cacat permanen. Setelah pembedahan, maka akan dilakukan perawatan pasca operasi, yaitu:
-
Terapi obat. Dokter meresepkan beberapa jenis obat untuk mengendalikan atau mencegah kondisi lain yang mungkin dialami pasca operasi. Jenis obat tersebut bisa meliputi:
-
Kortikosteroid, untuk meredakan peradangan;
-
Pereda nyeri, seperti paracetamol, ibuprofen, hingga oxycodone, untuk meredakan rasa nyeri pasca operasi;
-
Antibiotik, jika sindrom cauda equina disebabkan oleh infeksi;
-
Obat-obatan untuk mengendalikan fungsi kandung kemih dan usus, seperti tolterodine atau hyoscyamine;
-
Radioterapi atau kemoterapi juga bisa dilakukan sebagai tindakan pengobatan lanjutan pasca operasi jika sindrom cauda equina disebabkan oleh tumor tulang belakang.
-
Fisioterapi. Jika sindrom cauda equina memengaruhi kemampuan berjalan, maka dokter akan merekomendasikan pasien untuk menjalani fisioterapi. Dokter rehabilitasi medik akan merencanakan program terapi, yang bisa membantu pasien untuk mengembalikan kekuatan kaki untuk melangkah.
Tindakan operasi ini sayangnya tidak secara langsung dapat mengembalikan fungsi tubuh pengidapnya. Kondisi ini tergantung pada tingkat kerusakan saraf yang dialami pasien. Fungsi kandung kemih dan usus membutuhkan waktu beberapa tahun untuk kembali normal.
Baca Juga: 6 Penyakit yang Bisa Sebabkan Nyeri Punggung
Referensi:
WebMD (2019). Cauda Equina Syndrome: Symptoms, Treatment, Surgery, and More.
Ortho Info (2019). Cauda Equina Syndrome - OrthoInfo - AAOS.
American Association of Neurogical Surgeons (2019). Cauda Equina Syndrome – Symptoms, Causes, Diagnosis and Treatments.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan