Kenali 4 Jenis Melanoma yang Dapat Terjadi
Halodoc, Jakarta - Termasuk jenis kanker kulit yang cukup serius, melanoma dapat terjadi karena adanya gangguan sel yang memproduksi melanin atau pigmen pemberi warna kulit. Kanker ini bermula dari tahi lalat, yang kemudian menyebar ke sekitarnya. Kemudian, kanker akan masuk ke dalam kulit, pembuluh darah, kelenjar getah bening, bahkan hingga ke organ-organ seperti hati dan paru-paru. Secara umum ada 4 jenis melanoma yaitu:
1. Superficial Spreading Melanoma
Jenis melanoma ini merupakan yang paling umum. Gejala biasanya muncul pada batang tubuh atau anggota tubuh. Pertumbuhan sel-sel kanker cenderung tumbuh pada sepanjang permukaan atas kulit, selama beberapa waktu sebelum akhirnya tumbuh ke lapisan kulit yang lebih dalam.
Baca juga: Ini 4 Tanda Awal Melanoma
2. Nodular Melanoma
Nodular melanoma merupakan jenis melanoma yang juga cukup umum, setelah superficial spreading melanoma. Kanker jenis ini umumnya muncul pada batang tubuh, seperti kepala dan leher. Namun, pertumbuhannya cenderung lebih cepat dibanding jenis melanoma yang lain. Benjolan yang muncul biasanya berwarna hitam, tetapi bisa juga berwarna merah, pink, atau menyerupai warna kulit.
3. Lentigo Maligna Melanoma
Berbeda dengan 2 jenis melanoma yang telah dijelaskan tadi, lentigo maligna melanoma cenderung jarang terjadi. Kanker kulit jenis ini biasanya menyerang orang berusia lanjut, dan gejalanya muncul pada bagian tubuh yang paling banyak terpapar sinar matahari.
Kondisi dapat bermula dengan kemunculan noda pada kulit. Setelah itu, sel-sel kanker akan tumbuh perlahan, sebelum akhirnya mulai menyebar ke lapisan kulit yang lebih dalam.
4. Acral Lentiginous Melanoma
Merupakan jenis melanoma yang paling langka, acral lentiginous melanoma umumnya muncul di telapak tangan, telapak kaki, atau di bagian bawah kuku. Jenis melanoma ini paling sering ditemukan pada orang yang berkulit gelap, dan tidak ada kaitannya dengan paparan sinar matahari.
Baca juga: Sering Berjemur Bisa Kena Melanoma
Kapan Harus Mencurigai Adanya Melanoma?
Gejala awalnya yang mirip seperti tahi lalat biasa membuat melanoma kerap diabaikan. Padahal, deteksi dini sangat penting untuk bisa meningkatkan peluang kesembuhan. Segera periksakan diri ke dokter jika:
-
Melihat tahi lalat yang menyebar dan menghitam.
-
Warna tahi lalat atau titik hitam di kulit menjadi merah atau kulit hitam di sekitar titik hitam menjadi coklat.
-
Tahi lalat pecah, mengalami perdarahan, atau jadi borok.
Perlu diketahui bahwa tubuh setiap orang bereaksi berbeda-beda. Jadi, lebih baik diskusikan ke dokter jika khawatir akan kemunculan noda atau pigmen di kulit yang dicurigai sebagai kanker. Sekarang, diskusi dengan dokter juga bisa dilakukan di aplikasi Halodoc, lewat fitur Chat atau Voice/Video Call.
Namun, jika ingin melakukan pemeriksaan secara langsung, kamu juga bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya.
Kenali Hal-Hal yang Dapat Memicu Melanoma
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab melanoma. Namun, kanker kulit ini diduga berkaitan dengan mutasi genetik dan radiasi sinar matahari. Karena mutasi genetik, melanoma dapat disebabkan oleh perubahan DNA yang menghidupkan onkogen (gen yang membantu sel tumbuh dan membelah) atau mematikan gen penekan tumor.
Baca juga: Rajin Pakai Sunscreen Bisa Cegah Kena Melanoma
Sementara itu, paparan sinar matahari berlebih juga bisa merusak DNA dalam sel-sel kulit. Kerusakan ini terkadang memengaruhi gen tertentu yang mengendalikan bagaimana sel kulit seharusnya tumbuh dan membelah. Jika gen ini tidak berfungsi dengan baik, sel yang terkena bisa berubah menjadi sel kanker.
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kemunculan melanoma, yaitu:
-
Pernah memiliki luka bakar parah.
-
Sering terpapar sinar ultraviolet.
-
Memiliki kulit putih.
-
Memiliki banyak tahi lalat di tubuhnya.
-
Memiliki freckles (bintik-bintik coklat pada kulit).
-
Memiliki riwayat keluarga yang terkena melanoma.
-
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
-
Memiliki xeroderma pigmentosum (XP), kondisi langka yang membuat sel kulit tidak mampu memperbaiki kerusakan DNA.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Melanoma
US National Library of Medicine. Diakses pada 2019. Melanoma
Medical News Today. Diakses pada 2019. What You Should Know About Melanoma?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan