Kenali 3 Jenis Penyakit Pes yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Sebagian orang beranggapan bahwa penyakit pes berasal dari hewan pengerat atau tikus. Sebenarnya, pes merupakan penyakit yang berasal dari bakteri Yersinia pestis yang dibawa atau ditularkan melalui hewan pengerat, dalam hal ini adalah tikus. Biasanya, pes lebih sering menyerang pemukiman padat penduduk dengan kondisi lingkungan yang kurang menyehatkan.
Gejala yang muncul jika seseorang mengidap penyakit ini tidak sama satu dengan lainnya. Kondisi ini bergantung pada jenis penyakit pes yang dialami. Namun, gejala awalnya cenderung sama, yaitu tanda-tanda seperti terserang flu yang berlangsung antara 2 hingga 6 hari. Setelahnya, baru gejala inti pes akan muncul.
Berikut jenis pes yang perlu kamu ketahui agar tidak salah diagnosis dan penanganan:
-
Pneumonia Plague
Seperti namanya, penyakit pes ini disebabkan karena infeksi bakteri yang terjadi pada paru-paru. Jenis gangguan kesehatan ini lebih mudah menular melalui udara, seperti misalnya ketika pengidap batuk dan tidak menggunakan masker untuk mencegah penyebaran bakteri.
Tanda pneumonia plague muncul biasanya satu hari setelah pengidap tergigit tikus atau kutu yang terinfeksi, berupa sakit kepala, tubuh lemas, demam, nyeri dada, mual, muntah, sesak napas, keluar darah pada air liur, hingga batuk berdarah.
Penyebaran pes jenis ini cepat berkembang. Pengidap akan sulit bernapas dan mengalami syok kira-kira dua hari setelah terinfeksi. Oleh karena itu, diperlukan pengobatan antibiotik setelah muncul gejala pertama untuk mencegah dampak negatif yang ditimbulkan.
-
Bubonic Plague
Jenis pes ini paling umum terjadi, dengan penularan yang disebabkan karena tikus atau kutu yang terinfeksi bakteri menggigit kamu. Gangguan kesehatan ini menyerang imunitas tubuh dan menyebabkan terjadinya peradangan pada waktu yang bersamaan. Tanda penyakit pes jenis bubo mirip dengan penyakit flu biasa. Tidak heran jika banyak orang menganggap penyakit ini adalah penyakit flu.
Adapun gejala dari penyakit jenis ini adalah badan lemas, menggigil, demam, nyeri otot, sakit kepala, kejang, dan munculnya bengkak dengan ukuran sebesar telur ayam. Benjolan ini terasa panas ketika kamu memegangnya, biasanya disertai dengan rasa sakit. Pembengkakan ini umum ditemui pada bagian selangkangan, pangkal paha, ketiak, atau leher.
Proses terjadinya pembengkakan ini dimulai dari infeksi bakteri yang berjalan di dalam tubuh melalui sistem limfatik, yang berujung pada kelenjar getah bening yang memicu terjadinya pembengkakan. Kondisi ini umum terjadi mulai 1 hingga 7 hari setelah pemaparan.
-
Septicemic Plague
Septicemic plague, atau dikenal dengan penyakit pes tingkat lanjut. Jenis ini terjadi apabila bakteri telah masuk dan menginfeksi darah karena tidak segera mendapatkan penanganan. Penyakit ini hadir dengan gejala syok, demam dan menggigil, mual dan muntah, nyeri pada perut dan diare, keluar darah dari mulut, rektum, dan hidung karena tidak terjadi penggumpalan darah dan munculnya gangrene.
Data dari WHO menyatakan bahwa pes bubonic menyumbang angka kematian sebesar 30 hingga 60 persen, dan ancaman serius pada pengidap pneumonia plague jika tidak mendapatkan penanganan. Oleh karena itu, kamu harus menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit ini.
Jika punya hewan peliharaan, selalu pastikan mereka bebas kutu. Kalau ada gejala yang menandakan adanya pes, segera tanyakan ke dokter untuk melakukan tindakan pengobatan darurat. Jangan sepelekan meski gejalanya mirip dengan flu. Pakai aplikasi Halodoc agar kamu bisa lebih mudah bertanya pada dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan