Kenalan dengan Hidradenitis Suppurativa alias Bisul
Halodoc, Jakarta – Mendengar nama latinnya mungkin kamu akan bingung, karena hidradenitis suppurativa lebih dikenal orang dengan istilah bisul. Sebagian besar orang atau mungkin juga termasuk kamu pernah mengalami munculnya benjolan merah yang terasa sakit ini. Sebenarnya apa sih penyebab bisul muncul dan bagaimana cara mengobatinya?
Hidradenitis suppurativa (HS) atau bisul adalah benjolan merah berisi nanah yang biasanya muncul di area kulit yang berambut atau dekat dengan kelenjar keringat, seperti di ketiak, wajah, leher, bokong, dan pangkal paha. Tapi bisul juga bisa muncul di area kulit yang sering mengalami gesekan, seperti di antara paha, atau pada wanita, di bawah payudara. HS lebih banyak dialami oleh wanita daripada pria, dan orang yang kelebihan berat badan serta perokok juga berisiko lebih tinggi mengalami bisul.
Penyebab Bisul
Bisul dapat terjadi karena adanya infeksi bakteri Staphylococus aureus yang memicu peradangan pada folikel rambut, yaitu lubang tempat tumbuhnya rambut. Sebenarnya bakteri yang sering ditemukan pada kulit dan di dalam hidung manusia ini tidak menimbulkan masalah. Tapi luka gores atau gigitan serangga bisa membuat bakteri ini masuk hingga ke folikel rambut, sehingga menyebabkan infeksi. Selain itu, ada juga beberapa faktor yang bisa memicu seseorang terkena penyakit ini:
- Kurang menjaga kebersihan, baik kebersihan diri sendiri maupun lingkungan tempat tinggal.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Biasanya orang yang mengidap penyakit HIV, diabetes dan sehabis menjalani kemoterapi lebih berisiko mengalami bisul.
- Kulitnya sering bermasalah, seperti jerawat atau eksim.
- Bersentuhan langsung dengan pengidap. Orang yang tinggal serumah dengan pengidap akan lebih berisiko terkena bisul.
Gejala Bisul
Kemunculan bisul pada tahap awal mungkin mirip seperti jerawat, yaitu berupa benjolan merah berukuran kecil pada kulit. Tapi berbeda dari jerawat, bisul juga disertai dengan gejala-gejala berikut:
- Benjolan semakin lama semakin besar, berisi nanah dan terasa sakit.
- Kulit di sekitar benjolan memerah, bengkak, dan terasa hangat jika disentuh. Kondisi ini menandakan bahwa infeksi sudah menyebar ke kulit di sekitarnya.
- Ada titik putih di bagian puncak benjolan.
Pengobatan Bisul
Biasanya bisul akan sembuh dengan sendirinya tanpa perlu penanganan medis dari dokter. Tapi kamu bisa meredakan dan mempercepat penyembuhan bisul dengan cara-cara berikut:
- Kompres bisul dengan air hangat minimal tiga kali sehari. Cara ini untuk meredakan rasa sakit dan membuat nanah untuk berkumpul di puncak benjolan.
- Jika bisul sudah pecah, bersihkan dengan kain kasa yang sudah diberikan alkohol dan sabun anti bakteri. Kemudian tutup bisul yang pecah dengan kain kasa steril.
- Ganti perban sesering mungkin, minimal dua kali sehari.
- Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah mengobati bisul.
Namun, kamu tidak dianjurkan untuk memecahkan bisul dengan paksa karena hal itu bisa memperparah infeksi sekaligus memicu penyebaran bakteri. Sebaiknya tunggu hingga bisul pecah sendiri.
Jika bisul tidak kunjung sembuh selama lebih dari 2 minggu, diameternya terus membesar hingga lebih dari 5 cm, terasa sangat sakit dan disertai demam, segera periksakan diri ke dokter. Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang cara mengobati bisul, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa meminta saran-saran kesehatan kepada dokter Halodoc melalui Video/Voice Call dan Chat. Halodoc juga memudahkanmu untuk mendapatkan produk kesehatan dan vitamin yang dibutuhkan. Tinggal order melalui aplikasi dan pesanan kamu akan diantar dalam satu jam. Ingin melakukan tes kesehatan? Halodoc kini memiliki fitur Lab Service yang bisa kamu pilih untuk melakukan berbagai macam tes kesehatan. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.