Kembar Bisa Diwujudkan dengan Bayi Tabung?
Halodoc, Jakarta – Mendapatkan bayi kembar menjadi kebahagiaan yang dirasakan pasangan yang menikah. Bayi kembar terjadi ketika dua zigot atau sel telur yang berbeda dan dibuahi oleh dua sel sperma yang terpisah. Namun, ada bayi kembar yang terjadi karena adanya satu sel telur yang membelah menjadi dua. Biasanya, bayi kembar yang dihasilkan dari pembelahan satu sel telur menjadi dua menjadi bayi kembar identik.
Banyak pasangan yang punya keinginan untuk memiliki buah hati kembar sehingga mereka menemui dokter untuk mendapatkan bayi kembar. Ada banyak faktor yang membuat kamu memiliki bayi kembar, beberapa di antaranya:
1. Keturunan
Jika kamu memiliki riwayat keluarga yang kembar, kamu memiliki kemungkinan untuk hamil bayi kembar. Kembar tidak identik biasanya diturunkan dari ibu.
2. Usia
Kehamilan di atas 35 tahun berisiko yang tinggi bagi kesehatan ibu maupun janin. Kenyataannya kehamilan di atas usia 35 tahun memungkinkan kamu memiliki bayi kembar. Hal ini disebabkan karena wanita pada usia yang cukup matang melepaskan lebih dari satu sel telur saat ovulasi.
3. Proses Bayi Tabung
In Vitro Fertilization atau dikenal sebagai proses bayi tabung adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk memiliki bayi kembar. Program bayi tabung adalah pilihan yang dapat membantu pasangan untuk memiliki keturunan. Peluang kehamilan bayi kembar melalui proses bayi tabung cukup tinggi, yaitu sekitar 20-40%.
Hal ini dikarenakan embrio yang ditanam dalam rahim dalam jumlah yang banyak untuk meningkatkan peluang hamil. Namun tidak semua proses bayi tabung mendapatkan hasil anak kembar. Semuanya tergantung dari kesehatan sel telur dan sperma yang digunakan saat proses bayi tabung.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi Saat Hamil Bayi Kembar
Menjalani kehamilan tidak mudah, apalagi jika anak yang dikandung merupakan bayi kembar. Berbagai komplikasi dan risiko bisa menjadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan ibu yang mengandung satu bayi dalam kandungan. Berikut adalah komplikasi yang bisa terjadi pada kehamilan bayi kembar:
1. Anemia
Risiko anemia meningkat 2 kali lebih besar pada ibu yang memiliki kehamilan kembar. Kehamilan dapat meningkatkan aliran darah dalam tubuh. Cara mencegah anemia adalah banyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti daging merah dan juga sayuran hijau.
2. Preeklampsia
Ibu hamil kembar mengalami risiko mengalami preeklampsia sebesar 2-3 kali dibandingkan ibu hamil yang mengandung satu bayi. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, preeklampsia dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh ibu dan kesehatan janin.
Komplikasi yang terjadi dapat dihindari dengan perilaku dan juga pola makan yang sehat. Jaga kesehatan ibu dengan selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan memenuhi kebutuhan nutrisi serta gizi yang dibutuhkan selama masa kehamilan.
Meskipun hamil, jangan lupa untuk lakukan olahraga ringan agar tubuh menjadi lebih kuat dan segar. Jangan lupa, untuk rutin cek kondisi kehamilan pada dokter agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Jika ibu memiliki keluhan terhadap kehamilan kembar yang ibu jalani, tidak ada salahnya gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter ahli. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan