Awas Kelelahan Bisa Jadi Tanda Gejala Tipes
Halodoc, Jakarta - Jika kamu mengalami demam dan tubuh terasa sangat lelah, mungkin kamu sedang mengalami penyakit tipes. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Meskipun jarang terjadi di negara-negara industri, penyakit ini tetap perlu diwaspadai karena merupakan gangguan kesehatan yang serius, terutama untuk anak-anak.
Penyakit ini menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi atau melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Beberapa gejala biasanya demam tinggi, kelelahan, sakit kepala, sakit perut, sembelit, atau diare. Meskipun sedang sehat, kamu tetap perlu mewaspadai gejalanya.
Baca juga: 5 Pengobatan Gejala Tifus yang Perlu Dicoba
Apa Saja Gejala Tipes?
Gejala tipes biasanya dimulai antara 6 hingga 30 hari setelah terpapar bakteri penyebab tipes. Dua gejala utama tipes adalah demam dan ruam disertai kelelahan. Demam tipes sangat tinggi, berangsur-angsur meningkat selama beberapa hari hingga 39-40 derajat Celsius.
Gejala ruam tidak memengaruhi setiap orang yang terinfeksi. Ruam terdiri dari bintik-bintik berwarna merah, muncul di area leher dan perut. Sementara gejala tipes lainnya termasuk:
-
Kelelahan hingga terasa lemah.
-
Sakit perut.
-
Sembelit.
-
Sakit kepala.
-
Kebingungan, diare, dan muntah. Gejala ini jarang terjadi dan tidak parah.
Dalam kasus tipes yang serius dan tidak diobati, usus dapat menjadi berlubang. Ini menyebabkan peritonitis, infeksi jaringan yang melapisi bagian dalam perut. Kondisi ini dapat berakibat fatal, biasanya terjadi pada antara 5 dan 63 persen kasus.
Perlu diwaspadai juga, bahkan saat gejala tipes tampaknya sudah hilang, kamu masih mungkin membawa bakteri Salmonella typhi. Jika begitu, penyakitnya bisa kembali atau menularkan bakteri ke orang lain. Jika kamu pekerja kesehatan atau pekerjaan yang menangani makanan dan perawatan anak, kamu belum bisa kembali bekerja jika dokter belum menentukan bahwa kamu tidak lagi membawa bakteri.
Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui tentang Penyakit Tipes
Waspadai Komplikasi Penyakit Tipes
Jika kamu sedang dirawat karena demam tifoid, penting untuk melakukan hal berikut untuk menurunkan kemungkinan kamu menularkan bakteri pada orang lain:
-
Tetap gunakan antibiotik selama yang direkomendasikan dokter.
-
Cuci tangan dengans abun dan air setelah menggunakan kamar mandi.
-
Jangan menyiapkan atau menyajikan makanan untuk orang lain.
Sebab penyakit ini bisa jadi lebih parah dan mengakibatkan komplikasi pada kamu atau orang yang ditularkan. Komplikasi yang harus diwaspadai yaitu:
-
Pendarahan atau berlubang pada usus. Usus berlubang akan menyebabkan usus besar atau usus kecil bocor dalam rongga perut dan memicu gejala seperti sakit perut parah. Komplikasi ini dapat mengancam jiwa.
-
Peradangan otot jantung (miokarditis).
-
Peradangan pada selaput jantung dan katup (endokarditis).
-
Radang paru-paru.
-
Peradangan pankreas (pankreatitis).
-
Infeksi ginjal atau kandung kemih.
-
Infeksi dan peradangan selaput dan cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningitis).
-
Masalah kejiwaan, seperti delirium, halusinasi, dan psikosis paranoid.
Dengan perawatan yang cepat diambil, akan memudahkan seseorang pulih dari penyakit tipes. Tanpa perawatan, beberapa orang mungkin tidak akan selamat dari komplikasi penyakit. Untuk itu, segera bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc jika kamu mengalami gejala penyakit tipes.
Baca juga: Yang Terjadi Jika Orang Dewasa Terkena Tifus
Pencegahan tipes dengan vaksin tidak akan memberikan perlindungan lengkap. Kamu tetap harus menjaga kebersihan diri dimanapun dan kapanpun:
-
Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir. Ini adalah cara terbaik untuk mengendalikan infeksi. Cuci tangan sebelum makanan, saat menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan toilet.
-
Hindari minum air putih yang tidak diolah. Air minum yang terkontaminasi adalah masalah khusus di daerah endemik. Maka itu minumlah air yang dimasak, atau air yang dikarbonasi.
-
Hindari buah dan sayuran mentah.
-
Pilih makanan panas. Hindari makanan yang disimpan atau disajikan pada suhu kamar.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Typhoid Fever
Medical News Today. Diakses pada 2020.
CDC. Diakses pada 2020. Typhoid Fever and Paratyphoid Fever
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan