Kelelahan Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Serangan Jantung
Halodoc, Jakarta – Serangan jantung dapat terjadi tanpa merasakan nyeri dada. Ternyata, gagal jantung dan beberapa penyakit jantung lainnya tidak menunjukkan tanda seperti nyeri. Serangan jantung bisa terjadi karena dipicu stres, aktivitas fisik, atau cuaca dingin yang menyebabkan pembuluh darah berkontraksi atau kejang.
Jika pembuluh darah berkontraksi, ini akan mengurangi jumlah darah yang bisa masuk ke otot jantung. Kelelahan bisa menjadi tanda serangan jantung. Menurut American Heart Association, beberapa wanita, bahkan mengalami serangan jantung menyerupai gejala seperti flu.
Rasa Lelah dan Serangan Jantung
Serangan jantung dapat dipicu oleh kelelahan. Sensasi kelelahan ini dikarenakan tekanan ekstra pada jantung ketika mencoba memompa sementara area aliran darah tersumbat. Jika kamu sering merasa lelah atau kelelahan tanpa alasan, itu bisa menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang salah.
Kelelahan dan sesak napas lebih sering terjadi pada wanita daripada pria dan dapat dimulai berbulan-bulan sebelum serangan jantung. Itulah mengapa penting untuk mengunjungi dokter sedini mungkin ketika kamu mengalami tanda-tanda awal kelelahan.
Jantung adalah otot yang berkontraksi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Serangan jantung terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup darah. Darah membawa oksigen dan nutrisi ke otot jantung. Ketika tidak ada cukup darah yang mengalir ke otot jantung, bagian yang terkena bisa rusak atau mati. Ini berbahaya dan terkadang mematikan.
Baca juga: 4 Penyebab Serangan Jantung Tidak Disadari
Serangan jantung terjadi tiba-tiba, tetapi biasanya disebabkan oleh penyakit jantung yang sudah berlangsung lama. Biasanya, sebuah plak lilin menumpuk di dinding di dalam pembuluh darah yang mengganggu pergerakan otot jantung. Kadang-kadang juga gumpalan darah pecah dan melewati pembuluh darah menuju ke otot jantung yang mengakibatkan serangan jantung.
Kalau kamu merasakan gejala kelelahan yang tidak biasa dan berlangsung terus-menerus, tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Cegah Serangan Jantung
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, diperkirakan 200.000 kematian akibat penyakit jantung dan stroke yang seharusnya dapat dicegah. Bahkan, jika kamu memiliki faktor risiko penyakit jantung atau sudah pernah mengalami serangan jantung, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi risiko terkena serangan jantung di masa depan.
Orang yang sudah mengalami serangan jantung harus memastikan untuk mengonsumsi secara teratur semua obat yang diresepkan oleh dokter. Jika dokter memasang stent jantung untuk menjaga pembuluh jantung tetap terbuka atau kamu harus menjalani operasi bypass untuk jantung, minum obat yang diresepkan dokter secara rutin sangat penting untuk mencegah serangan jantung di masa depan.
Baca juga: Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda
Terkadang, jika kamu memerlukan pembedahan untuk kondisi lain, dokter dapat merekomendasikan penghentian beberapa obat yang diambil sebelumnya untuk jantung. Contohnya, mungkin obat antiplatelet (anticlot), seperti clopidogrel (Plavix), prasugrel (Effient), atau ticagrelor (Brilinta).
Selalu konsultasikan dengan dokter untuk aturan konsumsi obat, jangan sampai kamu menghentikan banyak obat secara tiba-tiba. Berhenti mengonsumsi obat secara tiba-tiba dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Selain kelelahan yang luar biasa, tanda yang kurang umum lainnya yang menunjukkan kalau kamu mengalami serangan jantung adalah sesak napas. Jangan terlalu cepat menganggap sesak napas hanyalah masalah biasa.
Napas pendek yang tidak dapat dijelaskan yang terjadi dengan sedikit aktivitas dapat mengindikasikan gangguan jantung. Jika kamu menaiki lima anak tangga, kemudian kehabisan napas itu mungkin mengindikasikan masalah jantung.