Kelainan Laryngeal Web Buat Pengidapnya Sulit Bernapas
Halodoc, Jakarta - Deteksi dini penyakit memang wajib dilakukan. Tujuannya untuk mengetahui jika ada kelainan pada tubuh, sehingga penanganan bisa dilakukan dan komplikasi terkait suatu penyakit yang menyerang tubuh bisa dihindari. Ada beberapa penyakit yang terbilang langka dan terjadi pada anak, salah satunya adalah laryngeal web.
Laryngeal web terjadi ketika batang tenggorokan anak mengalami pengerutan atau penyempitan sebagian, sehingga anak kesulitan bernapas secara normal. Laring mengandung jaringan yang bertugas untuk membatasi volume udara yang mengalir masuk dan keluar dari tenggorokan. Pengerutan atau penyempitan pada laring mungkin sangat tipis, tetapi juga bisa lebih tebal yang menentukan tingkat keparahan pembatasan pernapasan pada anak.
Penyebab dan Gejala Laryngeal Web
Laryngeal web sering terjadi karena cacat bawaan, yang berarti sudah ada sejak bayi dilahirkan. Pada beberapa kasus, kelainan ini bisa didapatkan oleh seseorang ketika ia beranjak dewasa, sering terjadi sebagai akibat dari proses intubasi yang dilakukan dalam jangka panjang.
Baca juga: 5 Kelainan Bawaan pada Bayi
Gejala yang paling umum dari laryngeal web adalah sesak napas dan stridor yang meliputi suara bergetar, seolah ada sesuatu yang menghalangi sebagian batang tenggorokan. Gejala lainnya mungkin termasuk sering mendesah, batuk, dan sering mengalami infeksi dada. Beberapa anak juga cenderung mengangkat kepala atau meregangkan leher untuk membuka jalan napas sebanyak mungkin untuk mengurangi rasa sesak yang tidak nyaman.
Sesak napas memang menjadi gejala dari banyak penyakit. Oleh karena itu, ibu dan ayah memerlukan pemeriksaan lebih lanjut agar bisa mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Segera bawa anak ke dokter apabila terjadi sesak napas yang diikuti dengan gejala lainnya yang terasa tidak biasa.
Baca juga: Bantu Byan Lawan Kelainan Langka Laryngeal Web
Diagnosis dan Pengobatan Laryngeal Web
Laryngeal web sering menunjukkan gejala yang mirip dengan asma. Ini menyebabkan seringnya terjadi salah diagnosis. Ketika obat asma atau perawatan lainnya tidak menyembuhkan gejala yang dialami anak, pemeriksaan lanjutan tentu harus dilakukan. Dokter biasanya akan melakukan pengecekan termasuk:
-
Mikrolaringoskopi, dilakukan dengan menggunakan teleskop berukuran kecil yang sifatnya fleksibel untuk mencari jalan napas, untuk mencari gejala dari laryngeal web atau obstruksi parsial.
-
CT scan, pada beberapa kasus, pemeriksaan dengan CT scan mungkin diperlukan untuk mendapatkan gambar penampang dada untuk mencari kelainan pada saluran napas.
Pengobatan laryngeal web ditujukan untuk menghilangkan halangan dengan menghancurkannya, memungkinkan jalan napas terbuka sepenuhnya. Tergantung pada tingkat keparahannya, dokter bisa melakukannya dengan cara melebarkan trakea dan menggunakan laser atau alat pemotong untuk mematahkan penghalang. Pada kasus jaringan yang lebih tebal, dokter bisa saja menyarankan untuk melakukan bedah terbuka untuk memperluas jalan napas.
Baca juga: 5 Hal yang Harus Dihindari Pengidap Asma
Metode pelebaran untuk pengobatan laryngeal web dilakukan menggunakan balon kecil yang ditempatkan di jalan napas untuk memperluas atau menghancurkan jaringan. Prosedur ini mungkin perlu diulangi untuk mencegah terbentuknya jaringan parut kembali. Jika memang diperlukan, anak mungkin harus menjalani perawatan di rumah sakit hingga pernapasannya benar-benar aman.
Kini, Byan pun berjuang untuk sembuh dari penyakit laryngeal web yang diidapnya. Jangan tunggu sampai parah, bawa anak ke dokter segera untuk bisa mendapatkan pertolongan. Ibu dan ayah bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk membuat janji langsung dengan dokter spesialis anak di rumah sakit terdekat.
Referensi:
Cincinnati Children’s. Diakses pada 2019. Laryngeal Web.
Children’s Health. Diakses pada 2019. Pediatric Laryngeal Webs.
Orphanet. Diakses pada 2019. Congenital Laryngeal Web.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan