Kejadian saat Persalinan yang Hanya ada di Drama

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 April 2018
Kejadian saat Persalinan yang Hanya ada di DramaKejadian saat Persalinan yang Hanya ada di Drama

Halodoc, Jakarta – Menunggu proses persalinan adalah salah satu momen yang paling mendebarkan bagi wanita hamil. Hal itu membuat para wanita sangat membutuhkan hal-hal yang membuat tenang, sehingga lebih siap dan kuat dalam menghadapi proses kelahiran.

Namun sayangnya, bukannya rasa tenang, terkadang para calon ibu harus diterpa dengan berbagai mitos dan kengerian yang sering dikaitkan dengan proses melahirkan. Padahal, belum tentu semua hal yang disebutkan itu adalah nyata. Ada beberapa kejadian dalam persalinan yang sebenarnya hanya terjadi di dalam drama dan seringnya dilebih-lebihkan.

Agar lebih tenang, ibu hamil wajib tahu kejadian persalinan apa saja yang akan dihadapi kelak. Ternyata, kejadian persalinan di bawah ini hanya dilebih-lebihkan dan tidak seseram yang dibayangkan, lho.

Persalinan Normal

Sebenarnya, persalinan normal adalah cara yang paling dianjurkan bagi wanita hamil. Namun, ada beberapa kondisi yang pada akhirnya membuat wanita tidak bisa menjalani prosedur yang satu ini.

Nah, biasanya menjelang persalinan normal, wanita akan cukup dibuat panik dengan masalah air ketuban. Seringnya, wanita yang usia kandungannya sudah tua digambarkan berisiko mengalami persalinan yang tiba-tiba dengan cairan ketuban yang menyembur ketika mengalami kontraksi.

Bahkan dalam film-film, biasanya wanita seperti ini bisa melahirkan tanpa mengalami tanda awal sedikit pun. Padahal yang terjadi tidak selalu seperti itu.

(Baca juga: Yang Harus Diketahui Jika Melakukan Persalinan Normal)

Nyatanya, kontraksi dapat terjadi bahkan sebelum air ketuban pecah. Bahkan, pada beberapa kondisi, air ketuban tidak pecah sama sekali dan hal ini tentu membutuhkan penanganan khusus. Pecahnya air ketuban juga biasanya tidak semeriah seperti yang digambarkan di dalam drama.

Bukannya menyembur, pecahnya cairan ketuban biasanya terjadi secara perlahan dan merembes ke kain atau pakaian yang sedang digunakan ibu. Namun tak dapat dimungkiri, pecahnya cairan ketuban bisa menjadi salah satu tanda bahwa waktu persalinan semakin dekat.

Persalinan Caesar

Melahirkan dengan prosedur normal memang lebih dianjurkan, tetapi bukan berarti satu-satunya cara. Pasalnya, ada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukannya, misalnya wanita dengan panggul yang sempit. Operasi Caesar adalah pilihan terbaik yang bisa diambil demi keselamatan ibu dan bayi.

Hampir sama dengan cara persalinan normal, operasi Caesar pun memiliki sejumlah mitos. Misalnya adalah wanita yang melahirkan dengan cara ini tidak akan merasakan sakit seperti yang dialami para ibu yang menjalani proses persalinan normal.

Saat akan melakukan operasi ini, dokter memang akan memberi anestesi yang membuat ibu tidak menyadari tekanan dari bayi yang keluar. Namun, bukan berarti tidak merasakan apapun. Sebab, akan ada sensasi aneh yang terasa saat dokter mengambil bayi atau saat posisi bayi turun dan dokter harus melepas plasenta.

Selain itu, rasa sakit “kebal” akan hilang seiring dengan menghilangnya obat yang diberikan dokter saat melakukan prosedur operasi. Artinya, ibu akan mulai merasakan sakit setelah masa tersebut. Bahkan, pada beberapa orang, rasa sakit yang dialami mungkin akan lebih parah. Tergantung pada kondisi tubuh dan kemampuan dalam menahan sakit.

Ada pula mitos yang menyebutkan bahwa operasi Caesar tidak akan membuat ibu mengalami perdarahan. Hal itu keliru. Baik persalinan normal maupun operasi Caesar, perdarahan biasanya akan terjadi.

(Baca juga: Macam-macam Metode Melahirkan yang Perlu Ibu Tahu)

Agar tidak tersesat dengan informasi dan mitos yang belum terbukti, biasakanlah untuk selalu bertanya dan mencari sumber informasi yang terpercaya terutama seputar kehamilan dan persalinan. Bisa juga dengan menghubungi dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi lewat Video/Voice Call dan Chat. Ayo, download sekarang di App Store dan Google Play!