Hati-Hati, Kebiasaan Merokok Dapat Tingkatkan Risiko Kena Kanker Esofagus

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Februari 2019
Hati-Hati, Kebiasaan Merokok Dapat Tingkatkan Risiko Kena Kanker EsofagusHati-Hati, Kebiasaan Merokok Dapat Tingkatkan Risiko Kena Kanker Esofagus

Halodoc, Jakarta - Kanker esofagus punya dua jenis, pertama yaitu kanker sel skuamosa yang terjadi pada sel yang berbentuk pipih. Kedua, adenokarsinoma yang terjadi pada sel dan menghasilkan mukus untuk melumasi makanan yang melewati esofagus. Beberapa kebiasaan yang kamu lakukan bisa jadi pemicu terjadinya kanker esofagus, seperti merokok. Selain merokok, ini faktor yang dapat tingkatkan risiko seseorang kena kanker esofagus!

Baca juga: Benarkah Laki-Laki Lebih Rentan Terkena Kanker Esofagus Dibanding Wanita?

Kanker Esofagus, Mengapa Bisa Terjadi?

Kanker esofagus merupakan kanker yang tumbuh di esofagus, yaitu bagian tubuh yang berbentuk tabung yang menghubungkan tenggorokan hingga lambung. Kanker ini terjadi akibat pertumbuhan yang abnormal pada jaringan epitel pada esofagus. Kanker ini bisa tumbuh di bagian mana saja pada tenggorokan, tetapi biasanya kondisi ini terjadi di bagian bawah esofagus.

Mengidap Kanker Esofagus? Ini Gejala yang Akan Muncul

Gejala yang akan muncul jika seseorang mengidap kondisi ini, antara lain:

  • Disfagia atau sulit menelan. Ini merupakan gejala awal yang disebabkan oleh tumor pada esofagus. Tumor ini yang menyebabkan penyempitan ruang pada tenggorokan.

  • Gangguan pencernaan.

  • Penurunan berat badan karena kehilangan selera makan.

  • Dada merasakan sensasi rasa terbakar dan tertekan.

  • Muntah-muntah.

  • Batuk dan suara sumbang atau serak.

  • Sering tersedak saat makan karena makanan naik ke esofagus.

Pada tahap awal, kanker esofagus tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga sulit untuk terdeteksi. Gejala di atas akan muncul jika kanker sudah memasuki stadium lanjutan.

Baca juga: Sulit Menelan Akibat Disfagia, Bisakah Disembuhkan?

Kebiasaan Merokok Dapat Tingkatkan Risiko Kanker Esofagus?

Merokok memang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker esofagus pada seseorang. Kondisi ini dikarenakan adanya kandungan toksin dan senyawa berbahaya pada rokok yang bisa sebabkan iritasi pada jaringan epitel esofagus. Selain merokok, ada beberapa hal yang jadi pemicu terjadinya kanker esofagus pada seseorang, yaitu:

  • Obesitas. Hal ini dapat terjadi pada pengidap obesitas, karena pengidap memiliki risiko terkena penyakit asam lambung dan esofagus barret. Esofagus barret yaitu kondisi saat sel yang melapisi tenggorokan rusak karena asam lambung.

  • Alkohol. Kebiasaan mengonsumsi alkohol bisa sebabkan iritasi dan inflamasi pada jaringan epitel esofagus. Iritasi dan inflamasi ini yang meningkatkan risiko terjadinya kanker esofagus pada seseorang.

  • Minuman dan makanan panas. Mengonsumsi minuman atau makanan panas bisa sebabkan inflamasi dan iritasi pada esofagus, sehingga meningkatkan risiko kanker esofagus.

Penyebab utama dari kanker esofagus diduga karena mutasi pada DNA jaringan epitel esofagus. Mutasi ini menyebabkan regenerasi sel epitel menjadi abnormal dan tidak terkontrol, sehingga menyebabkan terbentuknya tumor pada esofagus dan menyebar ke jaringan lain.

Kamu bisa mencegah kondisi ini sedini mungkin dengan berhenti merokok, menghentikan konsumsi alkohol secara berlebihan, meningkatkan konsumsi sayur dan buah, serta menjaga berat badan agar tetap ideal. Jika kamu mengalami gejala-gejala seperti di atas, jangan menduga-duga dan sembarangan minum obat tanpa resep dari dokter, ya!

Baca juga: 2 Jenis Disfagia, Penyakit yang Sebabkan Gangguan Menelan

Lebih baik kamu diskusikan langsung kondisi kesehatanmu dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!