Kebiasaan Merokok Bisa Sebabkan Kanker Lambung
Halodoc, Jakarta – Semua orang tahu kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko dari banyak penyakit. Ditambah lagi, kebiasaan buruk ini mungkin saja telah dilakukan sejak umur belasan tahun atau mungkin kurang dari itu. Salah satu risiko yang dapat terjadi akibat kebiasaan merokok adalah kanker, termasuk juga kanker lambung. Namun, bagaimana hal ini dapat terjadi? Ketahui selengkapnya di sini!
Alasan Kanker Lambung Dipicu oleh Kebiasaan Merokok
Jumlah perokok aktif di Indonesia terus bertambah tiap tahunnya. Data dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, bahkan menunjukkan peningkatan jumlah perokok aktif dari tahun 2010 (sebesar 20,3 persen) ke 2016 (sebesar 23,1 persen). Kondisi ini perlu mendapat perhatian khusus, karena kebiasaan merokok telah terbukti memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
Baca Juga: Alasan Rokok Bisa Jadi Penyebab Kanker
Penyakit yang rentan dialami perokok adalah kanker. Pasalnya, rokok mengandung ratusan zat karsinogen yang menjadi penyebab kanker, seperti acetaldehyde dan aromatic amine. Adanya zat karsinogenik memicu mutasi gen, sehingga jumlahnya bertambah hingga tidak terkendali. Sel-sel yang tumbuh ini menjadi cikal bakal tumor dan kanker. Lantas, mengapa kanker lambung rentan dialami perokok aktif?
Jawabannya terkait dengan zat karsinogen yang terkandung dalam rokok. Ketika kamu merokok, asap yang dihasilkan melewati tenggorokan. Sebagian asap yang mengandung zat karsinogen menempel di dalam tenggorokan, sementara itu sebagian yang lain tertelan dan mengendap di dalam tubuh tanpa bisa dicerna oleh lambung. Kondisi ini yang memicu pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali (kanker) di dalam lambung.
Selain itu, racun yang dihasilkan oleh asap rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit untuk membunuh sel kanker. Akibatnya, sel kanker terus tumbuh tanpa henti. Racun dari asap rokok juga dapat merusak atau mengubah DNA sel yang ada. Saat DNA rusak, sel dapat mulai tumbuh di luar kendali dan menciptakan kanker, yang salah satunya adalah kanker lambung.
Selain kanker lambung, pada kasus ringan, asap rokok memicu rasa begah di perut yang menurunkan nafsu makan. Kondisi ini rentan memicu naiknya asam lambung yang jika jumlahnya terlalu banyak, berpotensi menyebabkan maag hingga GERD. Maka dari itu, ada baiknya untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut agar kesehatan tubuh tetap terjaga.
Jika kamu memiliki kebiasaan merokok dan ingin memastikan kesehatan tubuh, pemeriksaan fisik dapat dilakukan di beberapa rumah sakit yang bekerja sama dengan Halodoc. Pemesanan untuk pemeriksaan tersebut dapat dilakukan hanya dengan download aplikasi Halodoc, pemilihan tempat dan jam dapat disesuaikan seperti keinginan sendiri. Unduh sekarang juga!
Baca Juga: Merokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru
Berhenti Merokok untuk Cegah Kanker Lambung
Kanker lambung jarang menimbulkan gejala pada stadium awal. Namun secara umum, kondisi ini ditandai dengan perut kembung, sering bersendawa, nyeri ulu hati, naiknya asam lambung (heartburn), perut begah, mual, dan muntah. Pada tahap lanjut, kanker lambung menyebabkan muntah darah, BAB berdarah, anemia, sakit kuning, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, tubuh lemas, hingga pembengkakan perut akibat penumpukan cairan.
Jika dibiarkan, kanker lambung menimbulkan komplikasi serius yang mengancam nyawa. Maka dari itu, kamu dianjurkan segera bicara ke dokter jika mengalami sakit maag atau gangguan pencernaan lain secara berulang. Adakah cara untuk mencegah kanker lambung?
Baca Juga: 7 Kiat Berhenti Merokok
Tentu ada, salah satunya dengan berhenti merokok. Lakukan secara perlahan, setidaknya dengan mengurangi jumlah rokok per hari. Kamu juga bisa mengganti kebiasaan merokok dengan aktivitas lain, seperti mengunyah permen atau makanan lain. Jika kesulitan untuk berhenti merokok, kamu bisa meminta bantuan dengan dokter ahli. Selain berhenti merokok, kamu dianjurkan untuk menerapkan pola makan sehat (misalnya, perbanyak makanan berserat dan mengurangi makanan asin) dan menjaga berat badan tetap ideal.
Referensi:
National Library of Medicine. Diakses pada 2021. Cigarette smoking and gastric cancer in the Stomach Cancer Pooling (StoP) Project.
CDC. Diakses pada 2021. Smoking and Cancer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan