Jaga Kapasitas dan Fungsi Paru-Paru dengan 5 Cara Ini
Halodoc, Jakarta – Sebagai salah satu proses vital dalam hidup seseorang, bernapas memerlukan kapasitas dan fungsi paru-paru yang baik. Sebab, kapasitas dan fungsi paru-paru yang kurang baik dapat menyebabkan penurunan aliran oksigen ke seluruh tubuh, yang berisiko memicu beragam penyakit paru-paru. Lantas, bagaimana cara menjaga kapasitas dan fungsi paru-paru?
Baca juga: 4 Manfaat Ubi untuk Paru-paru Sehat
Meski penurunan kapasitas dan fungsi paru-paru merupakan hal yang normal, sebagai bagian dari proses penuaan, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kapasitas dan fungsi paru-paru, yaitu:
-
Berhenti merokok, menghindari paparan asap rokok, serta polusi lingkungan.
-
Tingkatkan kualitas udara dalam ruangan dengan menggunakan alat penyaring udara dalam ruangan, serta mengurangi polutan, seperti asap rokok, debu, jamur, dan wewangian buatan.
-
Melakukan vaksinasi tepat waktu, seperti vaksin flu dan vaksin pneumonia. Hal ini bisa membantu cegah kerusakan akibat infeksi paru-paru.
-
Berolahraga secara rutin. Ada berbagai latihan yang bisa dilakukan untuk memperkuat fungsi dan kapasitas paru-paru, seperti latihan teknik pernapasan dari mulut, latihan pernapasan otot diafragma, dan latihan peregangan tulang rusuk.
-
Menerapkan pola makan sehat dengan banyak asupan yang mengandung antioksidan.
Jika mengalami masalah pada paru-paru atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk membicarakannya dengan dokter di aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter bisa dilakukan kapan dan di mana saja, lewat fitur Chat atau Voice/Video Call. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya.
Baca juga: Kerja Kantoran Terancam Kena Kanker Paru-Paru
Berbagai Penyebab Gangguan pada Kapasitas dan Fungsi Paru-Paru
Gangguan Pada kapasitas dan fungsi paru-paru dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan seseorang. Normalnya, paru-paru yang sehat ditandai dengan kemampuannya untuk menampung udara sebanyak kurang lebih 6 liter. Namun seiring bertambahnya usia, kapasitas dan fungsi paru-paru bisa mengalami penurunan setelah memasuki usia 35 tahun.
Hal ini karena semakin usia bertambah, otot diafragma semakin melemah. Elastisitas jaringan paru-paru yang membantu saluran udara terbuka juga akan cenderung berkurang. Kondisi ini dapat membuat saluran pernapasan menjadi lebih sempit dan pergerakan tulang rusuk yang menjadi lebih terbatas, sehingga paru-paru tidak bisa mengembang secara maksimal.
Baca juga: Jangan Sepelekan Penyakit Paru-Paru Basah! Ini Ciri & Tips Mencegahnya
Selain penuaan, penurunan kapasitas dan fungsi paru-paru juga dapat terjadi karena kondisi medis tertentu, seperti efusi pleura, fibrosis paru idiopatik, kerusakan saraf pada otot pernapasan, pneumonia, pembengkakan paru, penurunan volume paru-paru setelah operasi paru, penyakit paru interstisial, dan skoliosis.
Pada beberapa kasus, kapasitas paru-paru juga bisa mengalami peningkatan. Biasanya, kondisi ini terjadi pada pengidap penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, bronkiektasis, dan cystic fibrosis. Adanya kondisi tersebut menyebabkan udara yang bergerak ke luar lebih lambat dari biasanya, sehingga terasa lebih sulit untuk dihembuskan saat bernapas. Selain itu, pengidap juga mengalami sesak napas saat menjalani aktivitas berat.