Kapan Waktu Ideal untuk Melakukan Tes USG saat Hamil?
Halodoc, Jakarta - Ibu hamil tentu tak asing dengan tes ultrasonografi atau yang biasa dikenal sebagai tes USG. Pemeriksaan ini merupakan teknik menampilkan gambar atau citra dari kondisi bagian dalam tubuh. Alat medis ini memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi untuk mengambil gambar tubuh bagian dalam. Misalnya, organ tubuh atau jaringan lunak.
Dalam kehamilan, tes USG menjadi prosedur pemeriksaan medis yang umum dilakukan ibu hamil. Tes USG ini bertujuan untuk memantau kesehatan ibu dan janin, serta mendeteksi ada atau tidaknya kemungkinan komplikasi selama masa kehamilan. Pendek kata, kesehatan ibu dan janin bisa diselidiki melalui prosedur ini.
Baca juga:Ibu Hamil, Pilih USG 3D atau USG 4D?
Pertanyaannya, kapan sih waktu yang tepat melakukan tes USG?
Idealnya 3 Kali Selama Kehamilan
Tes USG ini idealnya dilakukan ibu hamil sebanyak tiga kali selama masa kehamilan. Sebenarnya untuk kehamilan normal pemeriksaan USG memang tidak perlu terlalu sering. Sebaiknya USG ini dilakukan di usia kehamilan 10, 20, dan 30 minggu.
Misalnya, tes USG di trimester pertama untuk mengevaluasi keberadaan, ukuran, jumlah, dan lokasi kehamilan. Sementara itu, tes USG di trimester kedua tujuannya untuk mengevaluasi beberapa kondisi kehamilan, termasuk anatomi janin (minggu ke-18 atau 20).
Yang perlu dipahami, waktu pemeriksaan ini bisa berubah karena alasan tertentu. Contohnya, obesitas yang diidap ibu hamil yang bisa membatasi visualisasi janin. Sedangkan pada trimester ketiga, dokter akan mengevaluasi pertumbuhan janin, hingga perkiraan volume cairan ketuban.
Baca juga:USG 2D, 3D dan 4D, Apa Bedanya?
Manfaat USG Janin
Ingat, ibu hamil amat tidak disarankan untuk melakukan USG tanpa tujuan medis, apalagi dilakukan oleh tenaga non-profesional. Lalu, manfaat apa sih yang diperoleh dari pemeriksaan ini?
Nah, berikut manfaat USG janin:
-
Memastikan kehamilan dan lokasi janin.
-
Menentukan usia kehamilan.
-
Mengetahui jumlah janin dalam kandungan, seperti mendeteksi kehamilan kembar.
-
Mendeteksi kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).
-
Mengidentifikasi cacat lahir pada janin.
-
Mengevaluasi pertumbuhan janin selama kehamilan.
-
Memantau pergerakan dan denyut jantung janin.
-
Mengevaluasi kondisi plasenta dan cairan ketuban.
Prosedur yang cukup Singkat
Tes USG kehamilan umumnya menggunakan alat bernama transducer yang ditempelkan di kulit. Alat ini nantinya akan memancarkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi. Tapi, ada pula teknik USG yang perlu memasukkan transducer ke dalam tubuh. Teknik ini membutuhkan transducer khusus.
Baca juga:Selain Kehamilan, Tes USG Bisa Deteksi 5 Kondisi Ini
Jika dirimu akan menjalani pemeriksaan ini, biasanya dokter atau tim medis akan meminta untuk berbaring. Kemudian, dokter akan mengoleskan gel khusus untuk mencegah terjadinya gesekan antar kulit dan transducer. Di samping itu, gel ini juga berfungsi untuk memudahkan pengiriman gelombang suara ke dalam tubuh.
Dalam pemeriksaan ini, transducer akan digerak-gerakkan di bagian tubuh yang akan diperiksa. Gerakan ini bertujuan agar gelombang suara yang dikirim mampu memantul kembali dan memunculkan gambar dengan baik. Nantinya, tiap gema yang memantul ini akan membentuk gambar berupa bentuk, ukuran, dan konsistensi dari jaringan lunak atau organ dalam tubuh. Nah, pantulan inilah yang akan membentuk gambar di layar komputer. Dalam kebanyakan prosedur USG, biasanya akan memakan waktu 15–45 menit.
Mau tahu lebih banyak mengenai tes USG kehamilan? Ibu bisa kok bertanya langsung ke dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan