Kapan Usia yang Tepat Si Kecil Boleh Punya Sosial Media?
Halodoc, Jakarta - Sosial media atau biasa disebut sosmed menjadi hal yang pasti dimiliki oleh kebanyakan orang. Sosmed digunakan oleh kebanyakan orang sebagai ajang untuk "pamer" pada orang di sekitarnya. Sosmed juga dapat membantu kita mendapatkan informasi terbaru dan berinteraksi dengan dunia. Namun di sisi lain, banyak orangtua yang khawatir anaknya terkena dampak negatif dari sosial media.
Maka dari itu, penyedia sosmed membuat batas umur ketika membuat akun yang biasanya di kisaran 13-18 tahun. Hal tersebut juga membantu orangtua agar anaknya tidak terkena berita bohong yang sering hilir-mudik di dunia maya. Pun, banyak anak-anak yang belum mengerti cara menggunakan sosmed dengan baik dan benar.
Meski begitu, belum ada patokan pasti kapan anak boleh mengakses atau memiliki akun sosial media. Sebuah riset mengatakan, ketika anak berusia di atas 12 tahun, sosial media menjadi kebutuhan. Pasalnya, pada usia tersebut pertemanan dengan teman sebayanya menjadi penting. Remaja juga mulai mencari pertemanan yang lebih luas.
Manfaat sosial media untuk anak jika diarahkan dengan baik dapat menjadi bermanfaat. Contohnya, untuk membuat grup kelas atau grup komunitas. Untuk ini, peran orangtua memang sangat dibutuhkan agar anak tidak terjebak dalam berita atau pergaulan yang tidak baik.
Anak-anak yang belum matang secara emosional dan cara berpikirnya, membuat sosial media menjadi tempat yang sangat menarik dan adiktif. Sosial media atau internet dapat digambarkan sebagai mal, anak akan dengan mudah tersesat jika tidak diawasi dengan baik oleh orangtuanya.
Bila anak terus memaksa untuk membuat akun sosial media, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya seperti apakah anak ibu sudah benar-benar siap dan dapat bertanggung jawab. Kebanyakan orangtua tidak memperhatikan hal tersebut sebelum anaknya membuat akun sosial media.
Pada umumnya, anak-anak belum mempunyai pola pikir yang matang. Anak-anak belum mengetahui konsekuensi dari perbuatannya di sosial media. Ketika anak memberikan komentar negatif pada seseorang, biasanya mereka tidak mengetahui bahwa hal tersebut termasuk dalam cyberbullying.
Memang sulit untuk menentukan usia berapa anak sudah boleh mempunyai akun sosial media. Orangtua lah dalam hal ini yang dapat menentukan apakah anak sudah boleh mempunyai sosial media atau belum.
Selain itu, orangtua harus memperhatikan jenis sosial media yang digunakan agar bisa terhindar dari dampak sosial media bagi anak. Rata-rata sosial media mempunyai batas umur untuk penggunanya, misalnya harus berusia minimal 18 tahun untuk dapat membuat akun. Walaupun ada beberapa sosial media seperti Facebook dan Twitter yang telah memperbolehkan seseorang membuat akun dengan minimal usia 13 tahun.
Hal lain yang perlu diperhatikan orangtua ketika memperbolehkan anaknya membuat akun media sosial, yaitu mengatur aturan privasi pada akunnya. Pada beberapa sosial media memang telah diterapkan pengaturan khusus yang secara otomatis tidak akan memunculkan konten kekerasan, kebencian, atau dewasa.
Ketika orangtua memperbolehkan anak untuk menggunakan sosial media, disarankan untuk membuat aturan yang ketat untuk menggunakannya. Sosial media untuk anak dapat mengganggu waktu belajar dan waktu tidurnya. Penggunaan sosial media berkaitan dengan perkembangan depresi, insomnia, dan antisosial. Oleh karena itu, orang tua harus membatasi jadwal penggunaan sosial media per harinya.
Sosial media untuk anak kembali lagi kepada kebijakan orangtua, seperti batasan-batasan apa yang harus ditetapkan pada anaknya ketika memakai internet. Orangtua harus selangkah lebih maju untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan juga menghindari dampak sosial media bagi anak.
Jika kamu mempunyai pertanyaan seputar anak, kamu dapat berdiskusi dengan dokter di Halodoc. Komunikasi dengan dokter lebih mudah melalui Chat atau Voice/Video Call kapan saja dan di mana saja. Ayo, download aplikasinya sekarang di Apps Store atau Google Play!
Baca Juga: