Kapan Pemeriksaan USG 3D Perlu Dilakukan?
Halodoc, Jakarta – Pemeriksaan ultrasonografi (USG) adalah teknik pencitraan menggunakan gelombang suara ultra yang berfrekuensi tinggi untuk menampilkan gambaran bagian dalam tubuh. Pemeriksaan USG wajib dilakukan selama kehamilan.
Pemeriksaan USG 3D membantu dokter memantau tumbuh kembang bayi, mengetahui jenis kelamin bayi, dan menentukan waktu kelahiran. Kini terdapat beberapa jenis pemeriksaan USG yang bisa dipilih, salah satunya USG 3D.
Baca Juga: Ibu Perlu Tahu, Ini Penyebab Flek Hitam Saat Hamil
Kelebihan USG 3D adalah gambar yang dihasilkan lebih jelas sehingga kelainan pada janin bisa dideteksi lebih dini, seperti bibir sumbing atau sindrom Down. Pemeriksaan USG 3D tergolong aman untuk ibu dan janin asalkan tidak dilakukan terlalu sering. Lantas, kapan saja pemeriksaan USG 3D bisa dilakukan ? Berikut penjelasannya.
-
Trimester Pertama
USG 3D bisa dilakukan pada usia kehamilan 6-8 minggu, pemeriksaan ini disebut sonografi. Hasil gambar yang lebih jelas biasanya muncul pada usia kehamilan 13 minggu. Pemeriksaan USG pada trimester pertama dilakukan untuk mendengarkan detak jantung bayi, memperkirakan usia, dan mengukur panjangnya. Dokter juga bisa menentukan kelahiran bayi sejak trimester pertama kehamilan.
-
Trimester Kedua
USG 3D trimester kedua dilakukan pada usia kehamilan 14-20 minggu, disebut dengan pemindaian anatomi. Pada trimester ini, ibu bisa melihat tubuh bayi yang sedang berkembang secara jelas sehingga kelainan di otak, jantung, ginjal, dan hati akan terdeteksi. Dokter juga akan menghitung jari tangan dan kaki bayi, memeriksa cacat lahir, memeriksa plasenta, dan mengukur tingkat cairan ketuban. Yang paling utama, dokter bisa menentukan jenis kelamin calon bayi pada trimester ini. Apabila ibu tidak ingin mengetahui jenis kelamin bayi, sebaiknya beri tahu dokter sebelum melakukan USG.
Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Prosedur Pemeriksaan USG 3D
-
Trimester Ketiga
USG terakhir dilakukan pada minggu ke-20 kehamilan, disebut pemindaian anatomi. Pemeriksaan dilakukan untuk memantau detak jantung janin dan melihat kadar cairan ketuban. USG 3D pada trimester ini juga dilakukan untuk mendeteksi kelainan plasenta yang bisa memengaruhi proses kelahiran bayi.
Selain pemeriksaan USG 3D, ibu juga bisa melakukan pemeriksan USG 2D dan 4D. Perbedaannya terletak pada gambar yang dihasilkan. Gambar yang dihasilkan USG 3D memang lebih baik dibandingkan USG 3D, tapi tidak jika dibandingkan USG 4D. USG 4D menggunakan teknologi yang lebih canggih sehingga mampu mendeteksi kelainan janin lebih detail. Jika USG 3D menghasilkan gambar diam, sementara USG 4D menampilkan gambar bergerak (video).
Baca Juga: 4 Langkah Pemulihan Setelah Melahirkan Secara Caesar yang Dialami Raisa
Pemeriksaan USG minimal dilakukan sebanyak tiga kali selama kehamilan. Selain pemeriksaan rutin selama hamil, pastikan kebutuhan nutrisi ibu dan janin terpenuhi. Jika ada keluhan selama kehamilan, jangan ragu berdiskusi dengan dokter Halodoc. Ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan