Kalau Naik Gunung, Waspada Hipertermia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Juli 2018
Kalau Naik Gunung, Waspada HipertermiaKalau Naik Gunung, Waspada Hipertermia

Halodoc, Jakarta – Olahraga naik gunung saat ini sedang menjadi tren yang banyak peminatnya, khususnya anak muda. Banyak manfaat yang bisa kamu rasakan dari mendaki gunung, apalagi jika dilakukan bersama teman-teman. Selain persahabatan yang semakin erat, manfaat lain yang bisa kamu rasakan adalah rasa senang yang dapat meningkatkan suasana hati kamu, karena melihat pemandangan yang cukup indah selama perjalanan mendaki.

Baca juga: 4 Tips Memilih Pakaian Olahraga yang Nyaman

Mendaki gunung tidak membutuhkan persiapan mental saja, kamu juga butuh mempersiapkan pakaian atau barang bawaan yang akan kamu bawa mendaki ke atas gunung. Kesehatan fisik juga perlu kamu perhatikan dengan baik. Banyak hal yang tidak akan terduga mungkin terjadi saat kamu mendaki gunung. Selain itu, tidak hanya hipotermia yang mengintai kamu, kondisi lain seperti hipertermia pun bisa saja mengintai kamu dan teman-teman selama perjalanan mendaki gunung.

Apa Itu Hipertermia?

Hipertermia bukanlah gejala kepanasan atau kegerahan yang biasa dialami oleh tubuh sehari-hari. Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh meningkat tajam dan terjadi tiba-tiba dalam waktu yang sangat singkat, sehingga membuat tubuh kamu tidak memiliki waktu untuk mendinginkan diri dengan cara berkeringat.

Suhu tubuh yang menjadi panas bisa terjadi akibat paparan suhu panas yang ada di lingkungan sekitar dan juga rasa kelelahan akibat aktivitas fisik yang cukup berat, sehingga menaikkan suhu tubuh kamu dengan drastis.

Gejala Hipertermia

Biasanya, jika kamu mengalami hipertermia kamu akan memiliki suhu tubuh diatas 40 derajat celsius disertai dengan kondisi tubuh yang sulit mengeluarkan keringat, sulit menggerakan tubuh, denyut jantung lemah, kram otot, kulit memerah, dan mood yang berubah menjadi buruk.

Pencegahan Hipertermia saat Mendaki Gunung

Tidak ada salahnya untuk menjaga kesehatan fisik kamu saat naik gunung agar tidak terkena hipertermia. Banyak hal yang harus kamu perhatikan untuk mencegah terjadinya hipertermia saat naik gunung, beberapa di antaranya:

  • Banyak Mengonsumsi Air Putih Selama Perjalanan

Jangan biarkan diri kamu sampai dehidrasi saat sedang mendaki gunung. Perbanyak asupan cairan tubuh agar suhu tubuh kamu tetap stabil dan tidak kekurangan cairan. Hindari minuman yang terlalu dingin karena dapat menyebabkan kram perut. Selain itu, hindari juga konsumsi minuman yang mengandung alkohol atau kafein saat mendaki gunung, karena hanya membuat kamu semakin merasa dehidrasi dan haus karena cairan tubuh yang justru berkurang. Bawa minuman yang mengandung elektrolit agar cairan tubuh yang hilang cepat digantikan dan kamu bisa terhindar dari hipertermia.

  • Jangan Gunakan Pakaian yang Terlalu Tebal

Tidak ada salahnya membawa jaket yang tebal saat mendaki gunung. Namun, saat kamu masih dalam perjalanan mendaki usahakan untuk tidak terlalu menggunakan pakaian yang tebal, karena akan membuat tubuh kamu menjadi panas akibat pakaian yang terlalu tebal. Selain itu, menggunakan pakaian yang tebal saat perjalanan akan membuat kamu mengeluarkan keringat cukup banyak, sehingga membuat kamu lebih cepat haus.

Sebaiknya gunakan pakaian yang nyaman saja selama mendaki. Saat kamu bermalam di puncak gunung dan tidak melakukan aktivitas yang cukup berat, kamu boleh menggunakan pakaian yang cukup tebal untuk menghindari kamu dari hipotermia.

Baca juga: Ingin Turunkan Berat Badan? Liburan Ini Pilih Hiking

Sebaiknya cari informasi sebanyak-banyaknya sebelum mendaki gunung. Tidak hanya itu, tetap lakukan olahraga ringan sebelum mendaki gunung agar tubuh kamu terbiasa dengan aktivitas yang cukup berat saat mendaki nanti. Kamu bisa tanya dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mengetahui olahraga apa yang baik dilakukan sebelum mendaki gunung. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!