Kadar SGOT Meningkat, Apa yang Terjadi pada Tubuh?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Juli 2023
Kadar SGOT Meningkat, Apa yang Terjadi pada Tubuh?Kadar SGOT Meningkat, Apa yang Terjadi pada Tubuh?

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar SGOT dalam dunia medis? Bagi kamu yang masih asing dengan akronim tersebut, SGOT atau Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase, merupakan enzim yang biasanya ditemukan pada hati (liver), jantung, otot, ginjal, hingga otak.

Enzim ini memiliki peran penting dalam tubuh, seperti membantu untuk mencerna protein dalam tubuh. Pemeriksaan SGOT dilakukan dengan mengambil sampel darah pada pengidap. Pada orang sehat, enzim ini biasanya akan terlihat normal. Batas normal yang seharusnya dimiliki, yaitu 5–40 µ/L (mikro per liter).

Baca juga: Perlu Tahu, Fakta Penting Mengenai Pemeriksaan SGOT

Yang perlu ditegaskan, batas normal pada SGOT berbeda-beda yang tergantung pada bagaimana teknik dan prosedur yang ada ketika meneliti sampel darah pada pengidap.

Lalu, apa yang terjadi pada tubuh bila enzim dalam tubuh ini cukup tinggi?





SGOT Tinggi, Apa Dampaknya?

Dalam keadaan normal, SGOT berada di dalam sel-sel organ di dalam tubuh, terutama sel hati. Nah, ketika organ, seperti hati, mengalami kerusakan, maka enzim ini akan keluar dari sel dan kemudian masuk ke dalam pembuluh darah. Ini yang membuat hasil SGOT meningkat di dalam tubuh.

SGOT tidak berada di dalam organ hati saja, jadi ketika kadar enzim ini meningkat, bukan berarti masalahnya terdapat pada hati. Tapi, bila dalam tes darah diketahui SGOT meningkat dan tidak normal, kemungkinan besar kamu mengalami gangguan fungsi hati.

SGOT memang seringkali dianggap sebagai enzim hati, sehingga bila kadarnya tinggi, dicurigai terdapat gangguan fungsi hati. Meski begitu, tingginya kadar enzim ini enggak selalu menandakan gangguan fungsi hati. Dengan kata lain, gangguan hati bukanlah satu-satunya penyebab meningkatnya enzim ini.




Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Pemeriksaan SGOT?


Kapan Sebaiknya Melakukan Pemeriksaan SGOT?

Pemeriksaan enzim ini bisa dilakukan bersamaan dengan tes darah. Jadi, kamu bisa melakukan pemeriksaan lab rutin untuk mengetahui kadar enzim ini dalam darah. Sebenarnya, pemeriksaan enzim ini lebih sering dilakukan bila adanya indikasi gangguan pada fungsi hati.

Meski begitu, tak ada salahnya kok untuk melakukan pemeriksaan enzim ini secara rutin. Dengan begitu, kita akan tahu apakah enzim ini masih berada dalam kisaran normal, rendah, atau tinggi. Dengan kata lain, meski dirimu tak merasakan adanya gejala aneh dalam tubuh, namun rutin melakukan pemeriksaan ini merupakan tindakan preventif yang cukup baik.

Baca juga: Pentingnya Tes Fungsi Hati

Kadar normal enzim ini adalah 5–40 µ/L (mikro per liter). Misalnya, terjadi peningkatan sebanyak 2–3 kali lipat, masih dalam batasan yang wajar kok. Sebab, kondisi ini bisa saja disebabkan oleh metabolisme tubuh yang tinggi akibat dari beban fisik yang berat. Nah, yang mesti diwaspadai dan perlu melakukan pemeriksaan bila kadarnya meroket sebanyak 8–10 kali lipat. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti:


  • Gagal hati.


  • Infeksi virus.


  • Perlemakan hati.


  • Konsumsi alkohol yang berlebihan.


Nah, andaikan dirimu mengidap salah satu masalah kesehatan di atas, segeralah temui dokter. Tujuannya jelas, untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!