Bukan Cuma Telur, Kacang Juga Sebabkan Alergi pada Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Februari 2019
Bukan Cuma Telur, Kacang Juga Sebabkan Alergi pada AnakBukan Cuma Telur, Kacang Juga Sebabkan Alergi pada Anak

Halodoc, Jakarta – Alergi makanan bisa terjadi pada siapa saja dan biasanya terjadi sejak masa kecil. Nah selain alergi telur, anak – anak juga rentan mengidap alergi kacang. Gejalanya mirip seperti alergi makanan yang lain, seperti munculnya ruam kemerahan yang terasa gatal, bentol, dan pembengkakan. Lantas, kenapa alergi kacang terjadi? Simak informasi selengkapnya di sini.

Baca Juga: Kenapa Orang Bisa Terkena Alergi Telur?

Penyebab Terjadinya Alergi Kacang

Alergi kacang terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyalahartikan protein dalam kacang yang Si Kecil konsumsi sebagai zat berbahaya. Akibatnya, tubuh melepaskan histamin ke dalam darah dan menimbulkan gejala alergi. Hal yang unik adalah, alergi kacang bisa terjadi hanya karena Si Kecil menghirup aroma atau sekadar menyentuh kacang. Kondisi ini terjadi pada orang yang memiliki sensitivitas tinggi pada kacang, tapi belum diketahui apa penyebab pastinya.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Alergi Kacang Bisa Berakibat Fatal?

Si Kecil berisiko lebih besar mengidap alergi kacang jika ada anggota keluarga memiliki riwayat alergi yang sama atau alergi makanan lainnya. Apabila Si Kecil mengidap dermatitis atopik, ia berisiko lebih besar mengidap alergi kacang karena kulitnya lebih sensitif.

Tanda dan Gejala Alergi Kacang

Gejala muncul dalam hitungan detik hingga beberapa jam setelah mengonsumsi atau menyentuh kacang. Selain muncul bentol dan pembengkakan, alergi kacang menyebabkan pilek, sesak napas, mual, muntah, diare, kram perut, serta rasa gatal di area mulut dan tenggorokan. Pada kasus yang jarang terjadi, pengidap alergi kacang bisa mengalami syok anafilaksis yang ditandai penurunan tekanan darah, jantung berdebar cepat, pusing, hingga pingsan.

Si Kecil perlu segera dibawa ke dokter jika mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi atau menyentuh kacang. Dokter akan melakukan diagnosis alergi lewat identifikasi gejala, pemeriksaan fisik, tes darah, tes kulit, dan tes makanan. Pengobatan nantinya dilakukan untuk mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan, bukan menyembuhkan alergi. Obat yang bisa dikonsumsi pengidap alergi kacang adalah golongan antihistamin dan epinefrin.

Baca Juga: Ini Alasan Kacang Bisa Sebabkan Alergi pada Anak

Alergi Kacang Bisa Dicegah

Sama seperti jenis alergi lainnya, pencegahan dilakukan dengan menghindari pemicu alergi, dalam kasus ini adalah makanan atau minuman yang mengandung kacang. Pastikan ibu memeriksa komposisi kandungan tiap makanan yang dikonsumsi Si Kecil. Jika makan di luar rumah, tanya pramusaji makanan yang mengandung kacang karena tanpa disadari, ada beberapa makanan dan minuman yang mengandung protein, seperti biskuit, kue, cokelat, es krim, puding, sereal, granola, roti gandum, madu, dan salad.

Ibu bisa membantu Si kecil membangun toleransi pada makanan. Alasannya karena sulit menentukan faktor penyebab terjadinya alergi makanan, termasuk alergi kacang. Maka itu, National Institutes of Health merekomendasikan agar ibu mengenalkan makanan yang mengandung kacang pada menu MPASI Si Kecil, yaitu setelah usianya lebih dari 6 bulan.

Itulah hal yang perlu diketahui seputar alergi kacang pada anak. Kalau Si Kecil mengidap alergi kacang dan sering kambuh, segera bicara pada dokter Halodoc untuk mendapatkan rekomendasi penanganan yang tepat. Ibu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!