Justin Bieber Akui Konsumsi Narkoba, Ini Efeknya
Halodoc, Jakarta – Media dihebohkan dengan pengakuan Justin Bieber akan konsumsi Narkoba yang dilakukannya di usia 19 tahun. Pengakuan yang dituliskan di Instagram tersebut juga berisi alasan mengapa dia mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Ketidaksiapan tenar di usia 13 tahun, padatnya jadwal show, persaingan di dunia entertainment membuatnya melarikan diri pada konsumsi Narkoba. Bukannya malah menjadi tenang, justru hidup penyanyi I Don’t Care ini makin hancur. Bahkan, ia mengakui ada momen dia memperlakukan perempuan secara jahat.
Sebenarnya apa bahaya Narkoba dan mengapa orang senang menjadikan obat-obatan terlarang sebagai bentuk pelarian?
Faktor yang Membuat Seseorang Mengonsumsi Narkoba
Menurut Shahram Heshmat Ph.D, psikolog dari University of Illinois, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang memicu untuk mengonsumsi Narkoba itu adalah:
-
Genetik
Interaksi antara genetika seseorang dan lingkungan sosial dapat menjelaskan mengapa ada beberapa orang mengalami kecanduan Narkoba, sedangkan yang lainnya tidak. Orang tua yang mengonsumsi Narkoba cenderung memiliki anak yang kerap menggunakan Narkoba.
Baca juga: 20 Tahun Pakai Narkoba, Ini Dampaknya pada Tubuh
-
Nilai-Nilai Budaya
Nilai yang melekat pada seseorang untuk menggunakan Narkoba atau tidak sangat dipengaruhi oleh komunitas di mana orang tersebut tinggal. Misalnya, seorang anak muda akan cenderung mencoba Narkoba ketika pertemanannya juga menggunakannya.
-
Kemudahan Mendapatkan
Hampir sama seperti faktor kedua, ketika kemudahan mendapatkan Narkoba semakin tinggi, maka semakin ada keinginan untuk mencoba dan menggunakan. Apalagi kalau sudah ada faktor-faktor tambahan sebelumnya, seperti genetik dan kondisi lingkungan.
-
Keinginan “Mengobati” Diri Sendiri
Orang-orang yang tidak memiliki keterampilan ataupun kemampuan untuk memodifikasi reaksi emosional terhadap pengalaman negatif yang terjadi dalam dirinya. Bisa dibilang, inilah yang terjadi ataupun dilakukan oleh Justin Bieber di masa lalu, yang pada akhirnya terjebak di sana.
-
Kesepian
Para pengguna Narkoba umumnya kurang memiliki interaksi dengan orang-orang yang positif. Perasaan terisolasi adalah sumber utama ketidakbahagiaan. Pengalaman kesepian sangat menyakitkan. Perasaan kalau tidak ada orang yang mengerti dan memahami dirinya, sehingga pada akhirnya menjadikan Narkoba sebagai “teman” untuk obat kesepiannya.
Hal yang sama dialami Justin Bieber, gegap gempita dunia hiburan membuat dia gamang, tidak punya pegangan. Dia ingin terlihat kuat dan melarikan diri dari himpitan sensasi yang menggempurnya, pada akhirnya dia memilih Narkoba yang bukan membuatnya bangkit, malah semakin terperosok.
Dampak Narkoba Buat Kesehatan Fisik dan Mental
Jenis yang berbeda memberikan efek yang berbeda pula terhadap fisik dan mental. Pun, bagaimana konsumsi Narkoba berdampak secara signifikan juga tergantung pada ukuran tubuh, kesehatan secara umum, dosis obat dan kekuatan obat tersebut.
Semakin banyak Narkoba yang kamu konsumsi, maka semakin besar kemungkinan kamu membangun toleransi terhadap efeknya. Ini dapat menyebabkan kebutuhan untuk mengambil dosis yang lebih besar untuk mendapatkan efek obat.
Baca juga: Pecandu Narkoba Rentan Alami Kanker Hati
Inilah mengapa banyak obat dapat menyebabkan ketergantungan. Ketergantungan obat dapat dengan cepat mulai memengaruhi kesehatan psikologis dan fisik serta pekerjaan dan kehidupan sosial. Penting untuk diingat bahwa tidak ada tingkat penggunaan Narkoba yang aman.
Sejatinya Narkoba dapat memengaruhi sistem saraf pusat tubuh. Memengaruhi cara berpikir, merasakan, dan berperilaku. Tiga efek utamanya adalah:
-
Memperlambat Pesan yang Masuk dan Keluar dari Otak
Efek depresan pada Narkoba dapat memengaruhi konsentrasi dan koordinasi, serta memperlambat kemampuan untuk merespons berbagai situasi.
-
Berhalusinasi Baik dari Melihat maupun Mendengar
Halusinogen mengubah perasaan akan kenyataan. Melihat atau mendengar hal-hal yang tidak benar-benar ada atau melihat hal-hal dengan cara yang tidak normal. Efek lainnya termasuk euforia emosional dan psikologis, mengepal rahang, panik, paranoia, gangguan lambung dan mual.
-
Menjadi Lebih Waspada dan Percaya Diri dengan Cara Tidak Wajar
Efek stimulan mempercepat atau “merangsang” sistem saraf pusat pada Narkoba dapat mempercepat pengiriman pesan ke dan dari otak. Kamu akan merasakan peningkatan detak jantung, tekanan darah dan suhu tubuh, nafsu makan berkurang, agitasi, dan sulit tidur.
Jadi, ketika seseorang mengonsumsi Narkoba untuk alasan menenangkan diri dan rileks, hal itu sebenarnya semu belaka. Karena pada akhirnya, justru efek dari Narkoba membuat kamu tidak pernah tenang dan tidak stabil.
Punya masalah dengan Narkoba ataupun isu kesehatan lainnya, tanyakan saja ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Referensi:
Better Health Channel. Diakses pada 2019. How drugs affect your body.
National Institute on Drug Abuse. Diakses pada 2019. Health Consequences of Drug Misuse.
Psychology Today. Diakses pada 2019. 7 Common Reasons Why People Use Drugs.