Jumlah Sel Darah Merah Berlebih, Apa Bahayanya?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Juni 2019
Jumlah Sel Darah Merah Berlebih, Apa Bahayanya?Jumlah Sel Darah Merah Berlebih, Apa Bahayanya?

Halodoc, Jakarta – Jumlah sel darah merah yang tinggi mungkin merupakan gejala penyakit atau gangguan, meskipun tidak selalu menunjukkan masalah kesehatan. Faktor kesehatan atau gaya hidup dapat menyebabkan jumlah sel darah merah yang tinggi. Salah satu penyebab peningkatan sel darah merah adalah polisitemia vera.

Ini adalah kanker darah yang dimulai di sumsum tulang, pusat lunak tempat sel-sel darah baru tumbuh. Jika kamu mengidap polisitemia vera, sumsum tulang akan membuat terlalu banyak sel darah merah yang menyebabkan darah menjadi terlalu tebal. Kondisi ini bisa membuat kamu lebih mungkin mengalami pembekuan darah, stroke, ataupun serangan jantung.

Baca juga: 7 Fakta tentang Penyakit Langka Polisitemia Vera

Penyakit ini memburuk dengan sangat lambat, biasanya selama bertahun-tahun. Walaupun bisa mengancam jiwa jika tidak mendapatkan perawatan, tapi kebanyakan orang memiliki peluang bagus untuk hidup panjang ketika mereka mendapatkan perawatan yang tepat.

Jika kamu mengidap polisitemia vera, biasanya baru akan mengetahuinya saat menginjak usia 60 tahun atau lebih. Namun, itu bisa terjadi pada usia berapa pun dan lebih umum terjadi pada pria.

Jika kamu mengidapnya, biasanya akan memiliki tanda-tanda peringatan, seperti pusing atau merasa lelah dan lemah, tapi banyak hal dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut. Karenanya, tanda yang pasti seseorang mengidap polisitemia vera adalah ketika dites lalu hasilnya menunjukkan sel darah yang tinggi.

Perawatan yang dapatkan dilakukan tergantung pada usia dan situasi. Jika kamu tidak memiliki banyak gejala, dokter mungkin hanya ingin memeriksa sesekali tanpa perawatan. Polisitemia vera bukan penyakit menular yang bisa diperoleh, seperti kamu mengidap flu. 

Baca juga: Lansia Berisiko Terkena Polisitemia Vera, Benarkah?

Polisitemia vera diperoleh jika gen JAK2 dan TET2 tidak berfungsi dengan baik. Gen-gen ini seharusnya memastikan sumsum tulang tidak membuat terlalu banyak sel darah. Sejatinya  sumsum tulang menghasilkan tiga jenis sel darah:

  1. Merah

  2. Putih

  3. Trombosit

Sel darah merah membawa oksigen, sel darah putih untuk mengatasi infeksi, dan trombosit berfungsi untuk menghentikan pendarahan. Kebanyakan orang dengan polisitemia vera memiliki terlalu banyak sel darah merah. Namun, penyakit ini juga dapat menyebabkan seseorang memiliki terlalu banyak sel darah putih dan trombosit.

Baca juga: Mitos atau Fakta Penyakit Polisitemia Vera Tak Dapat Disembuhkan

Pada awalnya, kamu mungkin tidak melihat adanya masalah. Ketika mulai mengalami gejala dan tidak disadari kemudian dibiarkan akan berkembang menjadi:

  1. Sakit kepala

  2. Penglihatan ganda

  3. Bintik-bintik gelap atau buta dalam penglihatan yang datang dan pergi

  4. Gatal di seluruh tubuh, terutama setelah kamu berada di air hangat atau panas

  5. Berkeringat, terutama di malam hari

  6. Wajah merah yang terlihat seperti terbakar sinar matahari atau memerah

  7. Kelemahan

  8. Pusing

  9. Penurunan berat badan

  10. Sesak napas

  11. Kesemutan atau rasa terbakar di tangan atau kaki 

  12. Pembengkakan sendi yang menyakitkan

Kamu juga mungkin merasakan tekanan atau kepenuhan di bawah tulang rusuk di sisi kiri. Gejala-gejala itu datang dari limfa yang membesar yang bisa terjadi. Limfa adalah organ yang membantu menyaring darah.

Tanpa perawatan, sel-sel darah merah ekstra di pembuluh darah dapat menyebabkan pembekuan yang memperlambat aliran darah. Ini membuat kamu lebih mungkin mengalami stroke atau serangan jantung. Itu juga dapat menyebabkan rasa sakit yang disebut angina di dada.

Ingin tahu penyakit polisitemia lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.