Jika Menemukan 5 Gejala DBD Ini, Segera Pergi ke Rumah Sakit
Halodoc, Jakarta – Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, setiap memasuki musim hujan, genangan air tempat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak semakin banyak ditemukan.
Nyamuk Aedes aegypti ini kemudian membawa virus yang menyebabkan kerusakan dan kebocoran pembuluh darah, serta menurunkan kadar trombosit atau sel keping darah. Jika tidak segera ditangani, DBD bisa menyebabkan kematian.
Saat seseorang digigit nyamuk Aedes aegypti, maka ia akan mengalami gejala dalam kurun waktu 4 hingga 10 hari. Ada baiknya kamu tidak menganggap sepele dan segera pergi ke rumah sakit. Karena DBD bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi nyawa pasiennya.
Baca Juga: Ini 5 Fakta Penting Tentang Demam Berdarah
Gejala Demam Berdarah (DBD) yang Mudah Dikenali
Terdapat beberapa gejala demam berdarah yang mudah dikenali. Jadi, jika suatu saat gejala ini kamu alami, segera menemui dokter. Caranya mudah, kini kamu juga bisa buat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Penanganan yang tepat akan sangat dibutuhkan untuk mencegah komplikasi yang membahayakan. Nah, beberapa gejala DBD yang mudah dikenali, antara lain:
-
Demam Tinggi Mendadak
Demam yang disebabkan oleh infeksi virus dengue terjadi secara mendadak dengan suhu lebih dari 40 derajat celcius. Demam ini bisa berlangsung selama 2 - 7 hari.
-
Nyeri pada Otot
Pengidap demam berdarah juga merasakan nyeri pada sendi, otot, dan tulang. Kondisi ini disertai dengan gejala lain, seperti tubuh menggigil dan berkeringat.
-
Sakit Kepala
Beberapa jam setelah demam, gejala demam berdarah yang muncul adalah sakit kepala parah, terutama di sekitar dahi. Sakit kepala yang muncul juga disertai dengan nyeri pada bagian belakang mata.
-
Mual dan Muntah
Pada beberapa kasus, pengidap demam berdarah akan mengalami masalah pencernaan yang ditandai dengan mual, muntah, serta perasaan tidak nyaman pada perut dan punggung. Gejala ini biasanya terjadi selama 2 - 4 hari.
-
Kelelahan
Kondisi ini terjadi akibat gejala yang dialami menurunkan nafsu makan pengidap demam berdarah, sehingga tubuhnya rentan mengalami kelelahan karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun yang lemah.
Baca Juga: 6 Tips Cegah Demam Berdarah di Rumah
Mengenal Fase Penyakit Demam Berdarah (DBD)
Apabila gejala seperti yang disebutkan di atas sudah muncul, maka biasanya dokter meminta pengidapnya untuk melakukan tes darah untuk memperkuat diagnosis. Setelah mendapatkan hasil tes darah pasien dari laboratorium, dokter selanjutnya membagi tingkat parah penyakit demam berdarah yang diidap. Penanganan bisa dilakukan berdasarkan beberapa fase dari demam berdarah, yaitu:
-
Fase Demam
Demam adalah gejala awal demam berdarah. Pada fase ini, pengidap demam berdarah mengalami demam secara tiba-tiba hingga mencapai 40 derajat Celcius selama 2-7 hari. Kondisi ini disertai muka kemerahan, kulit memerah, nyeri seluruh tubuh, nyeri otot, dan sakit kepala. Pada beberapa kasus, fase ini disertai dengan nyeri dan infeksi tenggorokan, sakit di sekitar bola mata, mual, dan muntah.
-
Fase Kritis
Setelah melalui fase demam, pengidap demam berdarah mengalami fase kritis. Pengidap mungkin terlihat "sembuh" dan melakukan aktivitas normal karena penurunan suhu tubuh. Namun di fase ini, trombosit pengidap demam berdarah menurun secara drastis dan menyebabkan perdarahan akibat kebocoran pembuluh darah. Indikasi dini kebocoran terlihat saat pengidap demam berdarah muntah secara terus-menerus, mimisan, nyeri perut, dan mengalami pembengkakan pada organ hati.
-
Fase Penyembuhan
Ini adalah fase penyembuhan ketika trombosit perlahan naik dan normal kembali. Pada fase ini, kondisi tubuh pengidap demam berdarah membaik yang ditandai dengan peningkatan nafsu makan, penurunan gejala nyeri perut, dan fungsi diuretik yang membaik.
Sebaiknya ketahui fase yang kamu alami berdasarkan gejala-gejalanya agar penanganan yang diberikan juga bisa dilakukan dengan tepat.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Alasan Demam Berdarah Bisa Berakibat Fatal