Enggak Hanya Meningitis, Ini Jenis-Jenis Penyakit Saraf
Halodoc, Jakarta - Sistem saraf tiap orang terlibat dalam semua hal yang dilakukan tubuh kamu, mulai dari mengatur pernapasan hingga mengendalikan otot, serta merasakan panas dan dingin.
Terdapat tiga jenis saraf dalam tubuh:
-
Saraf otonom: Saraf ini mengontrol beberapa aktivitas dari tubuh kamu, termasuk detak jantung, tekanan darah, pencernaan, dan pengaturan suhu.
-
Saraf motorik: Saraf ini mengontrol gerakan dan tindakan dengan mengirimkan informasi dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot kamu.
-
Saraf sensorik: Saraf ini menyampaikan informasi dari kulit dan otot kamu kembali ke sumsum tulang belakang dan otak. Informasi tersebut kemudian diproses untuk membuat seseorang merasakan sakit dan sensasi lainnya.
Karena saraf sangat penting untuk semua yang kamu lakukan, rasa sakit dan kerusakan saraf dapat secara serius memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Baca Juga : Alasan Meningitis Bisa Berakibat Fatal
Gejala Nyeri Saraf dan Kerusakan Saraf
Kerusakan saraf yang terjadi mungkin dapat menimbulkan beragam gejala. Gejala tersebut tergantung pada lokasi dan jenis saraf yang terpengaruh. Kerusakan dapat terjadi pada saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Hal ini juga dapat terjadi di saraf perifer, yang terletak di seluruh tubuh kamu.
Kerusakan saraf otonom dapat menghasilkan gejala-gejala berikut:
-
Ketidakmampuan untuk merasakan nyeri dada, seperti angina, atau serangan jantung.
-
Terlalu banyak berkeringat atau terlalu sedikit berkeringat.
-
Sakit kepala ringan.
-
Mata dan mulut kering.
-
Sembelit.
-
Disfungsi kandung kemih.
-
Disfungsi seksual.
Kerusakan saraf pada sistem motorik dapat menghasilkan gejala-gejala berikut:
-
Kelemahan.
-
Atrofi otot.
-
Kedutan, juga dikenal sebagai fasikulasi.
-
Kelumpuhan.
Kerusakan saraf sensorik dapat menghasilkan gejala berikut:
-
Rasa sakit.
-
Terlalu peka.
-
Mati rasa.
-
Kesemutan atau tusukan.
Dalam beberapa kasus, orang dengan kerusakan saraf akan memiliki gejala yang mengindikasikan kerusakan pada dua, atau bahkan tiga, jenis saraf yang berbeda. Contohnya, kamu mungkin mengalami rasa sakit dan sakit kepala pada saat yang bersamaan.
Baca Juga : Meningitis Bisa Berakibat Fatal, Ketahui Cara Mencegahnya
Jenis-Jenis Penyakit Saraf
Seseorang yang mengalami gangguan saraf dapat berkembang menjadi beberapa penyakit. Berikut adalah beberapa penyakit saraf yang mungkin saja terjadi pada kamu:
-
Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah sebuah gangguan yang menyerang sel-sel otak dan neurotransmitter. Bagian tersebut dapat memengaruhi cara otak kamu berfungsi, menyangkut ingatan, dan cara kamu berperilaku. Gangguan ini juga merupakan bentuk demensia yang paling umum.
Demensia adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh gangguan yang memengaruhi otak. Penyakit ini memengaruhi pemikiran, perilaku, dan kemampuan kamu untuk melakukan tugas-tugas normal. Sekitar 7 dari 10 pengidap demensia akan mengalami penyakit Alzheimer.
-
Cerebral Palsy
Cerebral palsy adalah suatu kondisi ketika kemampuan seseorang untuk mengendalikan otot berkurang karena kerusakan sistem saraf sebelum, selama atau setelah kelahiran. Kerusakan sistem saraf ini memengaruhi gerakan dan postur tubuh. Gangguan ini sering muncul sebagai otot yang kaku atau gerakan otot yang tidak disengaja.
Cerebral palsy dapat memengaruhi gerakan, koordinasi, tonus otot, dan postur. Gangguan ini juga dapat dikaitkan dengan gangguan penglihatan, pendengaran, bicara, makan dan belajar. Jika gangguan ini menyerang anak-anak, perkembangannya akan mengalami gangguan.
-
Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis adalah penyakit kronis yang memengaruhi sistem saraf pusat. Gangguan ini terjadi karena kerusakan pada selubung pelindung yang mengelilingi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Kerusakan ini menyebabkan bekas luka, atau lesi, di sistem saraf, yang berarti saraf kamu tidak dapat mengirim sinyal ke seluruh tubuh dengan benar.
Baca Juga : Ketahui Penyebab Terjadinya Meningitis
Itulah beberapa jenis penyakit saraf selain meningitis. Jika kamu mengalami gangguan pada saraf, kamu dapat mendiskusikannya dengan dokter. Sekarang kamu bisa lho membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu melalui Halodoc. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!