Jarang Terjadi, Pendarahan Otak Bisa Dikenali dari Gejala Ini
Halodoc, Jakarta – Pendarahan otak adalah pendarahan yang terjadi dalam jaringan otak. Pendarahan ini bisa terjadi secara tiba-tiba, terutama pada pengidap stroke hemoragik atau adanya trauma otak. Pendarahan otak yang bisa disebabkan oleh kejadian non-trauma, misalnya pecahnya pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi (hipertensi), kelemahan struktur dinding pembuluh darah, dan amiloidosis.
Tanda dan Gejala Pendarahan Otak
Gejala pendarahan otak yang muncul tergantung pada lokasi terjadinya. Misalnya, pendarahan pada bagian otak yang berkaitan dengan penglihatan akan mengalami gangguan penglihatan. Pendarahan yang terjadi pada pusat bicara di otak menyebabkan gangguan berbicara, dan pendarahan yang terjadi pada bagian bawah atau batang otak menyebabkan gangguan dalam merespons.
Namun secara umum, pengidap pendarahan otak mengalami sakit kepala parah, mual, muntah, kelumpuhan pada satu bagian tubuh, kejang tiba-tiba, mati rasa, gangguan koordinasi dan keseimbangan, serta adanya pendarahan dari telinga.
Jenis-Jenis Pendarahan Otak
Menurut lokasi terjadinya, pendarahan otak terbagi tiga jenis yaitu pendarahan subarachnoid yang terjadi pada jaringan otak di bawah selaput pelindung otak, hematoma epidural dan subdural yang terjadi di antara otak dan tengkorak kepala, serta pendarahan intraserebral yang terjadi pada jaringan otak. Ini penjelasan tentang tanda dan gejala pendarahan otak menurut lokasi terjadinya.
1. Pendarahan Subarachnoid
Salah satu jenis stroke yang terjadi akibat adanya perdarahan pada subarachnoid, yaitu ruang yang berada di lapisan pelindung otak atau meningen. Akibatnya, pengidap perdarahan subarachnoid mengalami kelumpuhan, koma, hingga kematian. Kondisi ini bisa terjadi akibat trauma, cedera kepala atau tanpa trauma (terjadi secara spontan). Pengidap perdarahan subarachnoid harus segera mendapat penanganan medis.
Gejala perdarahan subarachnoid yang perlu diwaspadai adalah leher terasa kaku, mual, muntah, nyeri di area bahu, lumpuh di salah satu sisi badan, kejang, penurunan kesadaran, serta penglihatan kabur, ganda atau sensitif terhadap cahaya.
2. Epidural dan Subdural Hematoma
Epidural hematoma adalah kondisi masuknya darah ke ruang yang ada di antara tulang tengkorak dan lapisan yang menyelimuti otak (dura), sehingga menyebabkan penumpukan darah dalam otak. Akibatnya, pengidap epidural hematoma mengalami gangguan penglihatan, pergerakan, kemampuan berbicara, dan penurunan kesadaran. Kondisi ini terjadi akibat adanya cedera kepala yang menimbulkan keretakan tulang tengkorak, kerusakan lapisan dura.
Sedangkan, subdural hematoma adalah penumpukan darah di antara dua lapisan otak, yaitu arachnoid dan lapisan dura. Gejala yang perlu diwaspadai adalah sakit kepala, muntah, gangguan berbicara, kejang, amnesia, kesulitan berjalan, lumpuh di salah satu sisi tubuh, hingga penurunan kesadaran. Jika tak segera ditangani, epidural dan subdural hematoma bisa menyebabkan kematian.
3. Pendarahan Intraserebral
Kondisi pendarahan di dalam otak yang bisa muncul tanpa peringatan dan memburuk setelah 30 - 90 menit. Gejala yang perlu diwaspadai adalah kelemahan mendadak, mati rasa, gangguan berbicara, kesulitan mengontrol gerakan mata, muntah, gangguan berjalan, napas tidak teratur, dan hilangnya kesadaran.
Itulah tanda dan gejala pendarahan otak yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar pendarahan otak, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Kamu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter tepercaya. Kamu bisa menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca Juga:
- Cedera Kepala yang Bisa Sebabkan Amnesia
- Risiko Fatal di Balik Cedera Kepala
- 5 Penyebab Cedera Kepala Berat yang Berakibat Trauma