Jangan Terlalu Banyak Tidur saat Puasa, Ini Alasannya
Halodoc, Jakarta - Saat sedang berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama lebih dari 12 jam. Tidak heran jika energi akan seperti terkuras, tubuh mudah lelah, dan sering mengantuk, terlebih pada siang hari ketika rasa lapar seharusnya mencapai puncaknya.
Akibatnya, tidak sedikit orang yang memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan tidur. Alasannya, agar tubuh tidak terlalu lelah, waktu bisa segera berlalu hingga datang petang, dan ibadah. Ya, tidurnya orang puasa memang ibadah, tapi bukan berarti kamu bisa tidur sepanjang hari selama puasa.
Hindari Terlalu Banyak Tidur saat Puasa, Mengapa?
Kamu disarankan untuk tidak terlalu banyak tidur ketika sedang berpuasa. Ketika puasa, waktu tidur memang akan berkurang, karena kamu diharuskan untuk bangun sahur, dan kembali tidur setelahnya pun tidak dianjurkan. Akibatnya, ketika siang hari, rasa kantuk semakin melanda, terlebih karena perut tidak ada isinya.
Baca juga: Benarkah Buka Puasa dengan yang Manis Timbulkan Kantuk?
Lalu, mengapa tidur berlebihan ketika puasa tidak dianjurkan? Berikut beberapa alasannya:
- Tubuh Semakin Lemas
Seharusnya, bangun tidur membuat tubuh kamu kembali segar. Namun, kalau tidur berlebihan saat puasa, tubuh akan lebih mudah lelah dan lemas. Bahkan, kamu akan merasa semakin haus dan lapar ketika bangun tidur, karena sebenarnya, saat tidur pun tubuh kamu melakukan detoksifikasi dan mengeluarkan keringat.
- Membuat Tubuh Semakin Gemuk
Puasa menjadikan berat badan menurun? Bisa jadi salah, apalagi jika kamu menerapkan pola hidup dan pola makan yang kurang tepat. Berbuka dengan gorengan dan makanan manis berlebihan, kurang olahraga, hingga terlalu banyak tidur.
Berdasarkan laman Sleep Foundation, terlalu banyak tidur meningkatkan risiko terjadinya peningkatan berat badan, sakit kepala, sakit punggung, hingga masalah kardiovaskular. Secara khusus, wanita yang tidur lebih dari 10 jam memiliki risiko mengidap sindrom metabolik, sementara pria berisiko terjadinya peningkatan kadar trigliserida yang memicu hipertensi.
Baca juga: Adakah Pengaruh Puasa Terhadap Kadar Gula Darah?
- Meningkatkan Risiko Depresi
Masalah tidur dan depresi memang memiliki keterkaitan yang sangat erat. Namun, masalah yang sama juga bisa terjadi ketika kamu tidur berlebihan pada siang hari. Biasanya, ini lebih rentan terjadi pada orang-orang yang mengalami depresi atau masalah mental seperti bipolar. Tidak hanya itu, tidur yang terlalu lama juga mengakibatkan munculnya masalah memori dan gangguan kecemasan berlebihan.
Pentingnya Tetap Aktif Bergerak saat Puasa
Kurang tidur bisa mengakibatkan banyak masalah serius. Meskipun begitu, bukan berarti kamu bisa tidur berlebihan juga, terlebih ketika sedang berpuasa. Pastikan tubuh tetap aktif bergerak dan berolahraga ringan, supaya kesehatan dan imunitas tubuh tetap terjaga. Hati-hati, imun tubuh cenderung melemah saat puasa, dan penyakit ringan seperti radang tenggorokan, flu, hingga maag bisa datang menyerang kapan saja.
Menurut Walid Abdul-Hamid, konsultan psikiater di Priory Wellbeing Centre di Dubai menjelaskan, makan sahur yang terlalu pagi juga tidak baik untuk tubuh. Ia menyarankan untuk tetap tidur dan terbangun pada waktu yang sama setiap hari selama puasa, dan menghindari tidur di siang hari.
Baca juga: Bau Mulut saat Puasa, Apa yang Salah?
Kalau kamu mengalami masalah tidur atau insomnia, kamu bisa segera bertanya pada dokter bagaimana cara untuk mengatasinya. Jadi, kamu bisa terhindar dari dampak negatif masalah kesehatan ini. Gunakan saja aplikasi Halodoc, karena kamu bisa lebih mudah chat dengan dokter, kapan saja dan di mana saja.
Referensi:
SleepFoundation. Diakses pada 2020. How Excessive Sleep Can Affect Your Metabolism.
Mvslim.com. Diakses pada 2020. Ramadan and Rest: The Effects of Sleep Deprivation Can be Very Damaging!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan