Jangan Sepelekan 7 Gejala Kista Ini
Halodoc, Jakarta – Jangan pernah menyepelekan benjolan yang kamu rasakan di bagian tubuh tertentu. Pasalnya, benjolan tersebut bisa saja adalah kista. Meski demikian, tidak semua benjolan yang muncul di bawah kulit pasti adalah kista. Benjolan kista memiliki sejumlah ciri-ciri yang khas yang membedakannya dari penyakit lain. Yuk, ketahui gejala penyakit ini agar kamu bisa langsung segera melakukan penanganan.
Kista adalah benjolan yang muncul di bawah kulit yang berisi cairan, udara, atau zat padat seperti rambut. Benjolan ini bisa tumbuh di bagian tubuh mana saja dan diakibatkan oleh berbagai macam faktor, seperti keturunan, infeksi, atau radang.
Baca juga: Ini 8 Jenis Kista yang Perlu Diketahui
Gejala Kista yang Perlu Diwaspadai
Gejala utama kista adalah munculnya benjolan di bagian tubuh tertentu yang letaknya tergantung pada jenis kista yang dialami. Benjolan kista bisa tumbuh di wajah, leher, dada, punggung, kulit, telapak tangan, sampai telapak kaki.
Ukuran benjolan kista bervariasi, dan bisa disertai dengan sejumlah gejala berikut:
-
Kulit di sekitar area kista memerah.
-
Terjadi infeksi yang memicu nyeri pada kista.
-
Benjolan bisa mengeluarkan darah atau nanah berbau tidak sedap.
-
Kaku atau kesemutan, terutama pada bagian tubuh yang ditumbuhi kista.
-
Mual dan muntah.
-
Demam.
-
Pusing.
Namun, gejala kista yang muncul juga tergantung pada jenis kista yang dialami pengidap. Pada beberapa jenis kista, benjolan yang tidak normal bisa dengan mudah disadari pengidap, karena kista tumbuh tepat di bawah kulit. Misalnya, kista payudara. Seseorang mungkin bisa menyadari kista di payudara dengan mudah dengan cara merabanya. Namun, ada juga kista yang muncul di organ internal, seperti di otak, ginjal, atau hati. Pada beberapa kasus kista otak, pengidap bisa mengalami gejala berupa sakit kepala dan gejala lainnya. Namun, ada juga yang tidak menimbulkan gejala dan tidak diketahui sampai dilakukan tes pencitraan untuk mendeteksi kista tersebut.
Baca juga: Ini 8 Penyebab Payudara Sakit saat Ditekan
Bila kamu mengalami gejala kista seperti di atas, sebaiknya temui dokter untuk memastikannya. Kamu juga bisa coba membicarakannya kepada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Dokter terpercaya Halodoc bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Jangan lupa download Halodoc di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatanmu.
Cara Mendiagnosis Kista
Untuk mendiagnosis kista, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan yang tumbuh. Namun, untuk memastikannya, dokter perlu melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
-
Tes pencitraan, seperti USG, CT scan, atau MRI, terutama bila benjolan terdapat di tempat yang tidak bisa dilihat langsung (misalnya, kista ovarium). Tes pencitraan bertujuan untuk melihat isi benjolan dan menentukan apakah benjolan bersifat kanker.
-
Biopsi. Prosedur ini adalah pengambilan sampel jaringan kista untuk diteliti di laboratorium. Biopsi juga bisa membantu dokter untuk menentukan apakah kista bersifat kanker atau tidak.
Cara Mengobati Kista
Kista sebenarnya bisa hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Pengidap bisa mempercepat proses penyembuhan dengan cara mengompres benjolan kista dengan menggunakan kompres hangat. Ingat, jangan pernah mencoba memecahkan benjolan kista, karena bisa menyebabkan infeksi.
Bila kista tidak kunjung hilang, sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Berikut ini beberapa pilihan metode pengobatan yang bisa dilakukan dokter untuk menangani kista:
-
Memberikan suntikan kortikosteroid untuk mengurangi radang di kista.
-
Menusuk kista dengan jarum dan melakukan penyedotan (aspirasi) cairan dalam kista.
-
Mengangkat kista melalui operasi, bila aspirasi tidak berhasil menghilangkan kista.
Baca juga: Benjolan di Lutut, Waspada Kista Baker
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2019. Cysts: Causes, types, and treatments.
MedicineNet. Diakses pada 2019. Cyst Symptoms, Signs, and Causes.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan