Jangan Panik dan Tetap Waspada, Kunci Hadapi Corona
Halodoc, Jakarta – Cemas, panik, dan takut, mungkin jadi beberapa kata yang menggambarkan kondisi sebagian besar orang dalam menghadapi pandemi COVID-19. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini bermula di Wuhan, Tiongkok, dan kini telah menginfeksi lebih dari 1,4 juta penduduk dunia. Data ini didapatkan dari pantauan terkini di John Hopkins University pada Kamis (9/4).
Kepanikan terjadi karena seiring waktu korban meninggal semakin banyak. Awalnya paling banyak di Tiongkok, namun kini bergeser ke negara-negara seperti Eropa dan Amerika. Negara-negara tersebut misalnya Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat, yang memiliki korban meninggal di atas 12.000 orang. Nah, di dalam menghadapi pandemi ini, terdapat beberapa hal yang perlu kamu pahami baik-baik.
Baca juga: Tom Hanks dan Cerita Mereka yang Sembuh dari Corona
Kepanikan Bisa Turunkan Tingkat Imunitas
Tertekan? Panik? Stres terhadap pemberitaan tentang COVID-19? Jangan heran jika kamu juga akan merasakan efek sampingnya. Melansir American Psychological Association, psikolog di bidang "psychoneuroimmunology" telah menunjukkan bahwa keadaan pikiran mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang.
Stres terjadi ketika peristiwa kehidupan melampaui kemampuan kamu untuk mengatasinya. Hal ini menyebabkan tubuh memproduksi hormon stres kortisol dalam kadar yang lebih besar. Dalam waktu singkat, kortisol membuat peradangan semakin mudah masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, stres menurunkan sel limfosit tubuh - sel darah putih yang membantu melawan infeksi. Semakin rendah tingkat limfosit, maka semakin berisiko kamu terkena virus, mulai dari flu ringan, bahkan hingga COVID-19.
Tingkat stres yang tinggi juga menyebabkan depresi dan kecemasan, sekali lagi mengarah ke tingkat peradangan yang lebih tinggi. Dalam jangka panjang, berkelanjutan, tingkat peradangan yang tinggi mengarah ke sistem kekebalan yang terlalu banyak bekerja dan Lelah. Alhasil, mereka tidak mampu melindungi tubuhmu dengan optimal.
Baca juga: 5 Gerakan Yoga untuk Atasi Rasa Cemas Selama Corona
Apa yang Dapat Dipelajari
Ingat, kita bersama-sama menghadapi masa sulit ini. Para ahli tengah berupaya menemukan vaksin yang ampuh dan aman untuk tubuh, dan para petugas kesehatan seperti dokter dan perawat tengah berjuang di garis depan untuk melawan COVID-19.
Kini waktunya kamu memainkan tugasmu, diam di rumah dan melakukan physical distancing. Turuti instruksi pemerintah setempat, dan jangan membangkang. Kamu juga harus mengontrol rasa panik dan ketakutan, cara sederhananya bisa dengan mulai mengurangi melihat berita. Atau batasi sekitar beberapa menit saja dalam sehari. Kamu juga bisa mencoba lebih banyak membaca berita-berita yang positif, semisal tokoh-tokoh dunia yang telah berhasil sembuh dari virus ini. Karena nyatanya sudah lebih dari 300 ribu orang sembuh dari penyakit ini.
Di sisi lain kamu juga harus waspada, dan tetap peduli pada sekitar. Usai mencabut status lockdown, Tiongkok juga masih mengawasi ancaman silent carrier (pasien positif yang tidak memiliki gejala sama sekali namun tetap bisa menularkannya pada orang lain). Dan kamu bisa saja jadi salah satu silent carrier. Oleh karena itu, tetaplah melakukan karantina di rumah meski kamu tak bergejala. Tetap lakukan gaya hidup sehat, rutin cuci tangan dengan sabun, pakai masker jika harus keluar rumah, dan lakukan olahraga ringan secara rutin.
Baca juga: Panduan Menjaga Kesehatan Diri Agar Terhindar dari Corona
Nah, jika ada gejala yang kamu khawatirkan, segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat. Namun, jika kamu khawatir untuk keluar rumah, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc. Diskusikan kondisi kesehatanmu dengan dokter yang selalu siaga 24 jam. Dengan begini, kamu tidak perlu repot untuk keluar rumah, yang bisa saja meningkatkan risiko kamu tertular virus corona.