Jangan Khawatir, Ini Uji Klinis untuk Memastikan Keamanan Vaksin Corona

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 November 2020
Jangan Khawatir, Ini Uji Klinis untuk Memastikan Keamanan Vaksin CoronaJangan Khawatir, Ini Uji Klinis untuk Memastikan Keamanan Vaksin Corona

Halodoc, Jakarta - Di tengah penantian hasil uji klinis vaksin corona, banyak rumor negatif yang beredar dan membuat masyarakat cemas. Misalnya dalam hal keamanan, banyak masyarakat yang mempertanyakan apakah vaksin corona aman diberikan dan tidak ada efek samping berbahaya.

Terkait hal ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, seperti dikutip dari Okezone, menjelaskan bahwa proses pengembangan vaksin corona tentu membutuhkan proses yang sangat panjang. Ia menuturkan, proses yang dilakukan saat ini justru untuk memastikan keamanan dan efektivitas dari vaksin.

Baca juga: Berjuang Hasilkan Vaksin COVID-19, Ini Kandidatnya

Uji Klinis Dilakukan untuk Memastikan Keamanan Vaksin

Dalam konferensi pers (22/10), Wiku mengatakan bahwa untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin corona, pengembangan vaksin harus melalui berbagai tahapan. Termasuk uji klinis fase 1 hingga 3. Berbagai tahapan tersebut adalah upaya berbasis medis dan ilmiah, yang bertujuan untuk memastikan vaksin aman dan efektif untuk diberikan pada masyarakat.

Jadi, vaksin yang nanti akan diberikan pada masyarakat tentunya adalah vaksin yang sudah lulus semua tahapan uji klinis, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Adapun tahap pengembangan vaksin yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Pertama-tama, dilakukan penelitian dasar terhadap virus, dan sel-sel yang terkait dengan virus tersebut.
  • Dilanjutkan dengan uji praklinis, yaitu pengujian di dalam sel, dan dilanjutkan pada hewan percobaan.
  • Kemudian masuk pada proses uji klinis, yang terbagi menjadi 3 fase. Pada tahap uji klinis ini, vaksin akan dinilai dan dipastikan aman untuk diberikan pada manusia, serta menentukan dosis yang tepat.

Baca juga: Uji Coba Vaksin Corona Lemah pada Lansia, Apa Alasannya?

Uji Klinis Dikawal Ketat dan Tidak Menimbulkan Fenomena ADE

Terkait uji klinis fase 3 yang masih berlangsung, Ketua Tim Riset Uji Klinik Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Dr. Kusnadi Rusmil, mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir. Hal itu disampaikannya dalam diskusi daring bertajuk Menjawab Berbagai Keraguan Soal Vaksin yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), seperti dikutip dari laman Kompas

Menurut Kusnadi, ada beberapa hal yang jadi alasan mengapa masyarakat tidak perlu khawatir akan pengembangan dan uji klinis vaksin corona. Pertama, uji klinis vaksin corona dikawal ketat secara langsung oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tujuannya untuk memastikan keamanan, kualitas, dan manfaat vaksin yang nantinya digunakan oleh masyarakat. 

Pengawalan ketat tersebut sudah dimulai sejak protokol uji klinik diberlakukan hingga fase 3 saat ini. Selain memastikan keamanan, pengawalan ketat dari BPOM juga diharapkan dapat mempercepat penerbitan regulasi yang dibutuhkan. 

Baca juga: Alasan Pandemi Belum Tentu Usai Meski Vaksin Corona Ditemukan

Alasan kedua adalah belum adanya efek samping mengkhawatirkan yang dilaporkan relawan uji coba. Menurut kusnadi, uji klinis fase 3 hingga saat ini masih aman dan berjalan cukup baik. Adapun laporan hasil uji klinis fase 3 akan dilaporkan ke regulator pada Januari, dan diperkirakan selesai pada Maret 2021 mendatang. 

Lalu, alasan selanjutnya adalah tidak timbulnya fenomena Antibody Dependent Enhancement (ADE). ADE merupakan kondisi ketika antibodi tidak efektif menetralkan virus yang dituju dan malah menimbulkan reaksi yang negatif. Kusnadi menjelaskan bahwa fenomena ADE yang diketahui hingga saat ini hanya timbul pada vaksin demam berdarah, karena memiliki empat antigen di dalamnya. 

Sementara pada COVID-19 yang hanya memiliki satu antigen, fenomena ADE ditegaskan tidak akan terjadi. Studi mengenai kemungkinan timbulnya ADE pada vaksin corona ini sebelumnya sudah dilakukan pada uji klinik fase 1 dan 2, dan terbukti tidak timbul fenomena ADE tersebut. 

Jadi, Kusnadi mewanti masyarakat untuk tetap tenang, jangan mudah termakan hoax apapun tentang vaksin corona yang belum terbukti benar. Sembari menunggu pelaksanaan vaksin, tetaplah disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Kalau ada yang ingin ditanyakan seputar COVID-19, atau ingin membicarakan masalah kesehatan, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter yang terpercaya. 


Referensi:
Okezone. Diakses pada 2020. Satgas Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir Soal Keamanan Vaksin Covid-19.
Kompas. Diakses pada 2020. 5 Alasan Tak Perlu Khawatir Uji Klinik Fase 3 Vaksin Covid-19.