Jangan Ditahan, Libido Bisa Pengaruhi Kesehatan Reproduksi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Desember 2018
Jangan Ditahan, Libido Bisa Pengaruhi Kesehatan ReproduksiJangan Ditahan, Libido Bisa Pengaruhi Kesehatan Reproduksi

Halodoc, Jakarta – Kesehatan seksual penting di segala usia. Seiring bertambahnya usia, sensasi seks mungkin tidak akan sama ketika usia masih 20-an. Untuk mempertahankan kehidupan seks yang berkualitas, mendiskusikan seks dengan pasangan adalah cara yang tepat untuk mendapatkan apa yang sama-sama diinginkan.

Selain menyoal kualitas seks, membatasi libido juga tidak baik untuk kesehatan karena dapat mengganggu kesehatan reproduksi dan keseimbangan emosi. Secara ilmu kesehatan, melakukan seks secara rutin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Ini dikatakan Yvonne K. Fulbright, PhD, pakar seks dari New York University. Selain itu, seks rutin dapat menstimulasi organ reproduksi untuk bekerja sesuai dengan sistemnya. Untuk perempuan, libido yang tersalurkan dapat melubrikasi organ reproduksi termasuk labia mayora dan minora, sehingga dapat terhindar dari infeksi dan perkembangan bakteri yang tidak baik.

Sedangkan untuk pria, dapat terhindar dari ejakulasi dini, serta meningkatkan volume dan kualitas sperma lebih baik. Pada kenyataannya, libido rendah dapat memiliki koneksi kuat ke kondisi kesehatan yang serius. Ini adalah indikator kesehatan seseorang yang dapat diandalkan.

Jika libido tidak ada, maka kesehatan dan kesejahteraan seseorang bisa jadi sedang bermasalah. Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan libido terhadap kualitas hidup seseorang, tidak hanya kesehatan reproduksinya saja.

  1. Libido adalah Energi Kehidupan

Libido seringkali merupakan cerminan dari perasaan motivasi dan kepercayaan diri seseorang.

  1. Seks Melindungi Kesehatan

Seks rutin pada pria dapat menurunkan 50 persen risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

  1. Fungsi Ereksi

Ereksi adalah indikator yang baik untuk kesehatan kardiovaskular keseluruhan pada pria.

  1. Oksitosin yang Baik untuk Pria dan Wanita

Aktivitas seksual, dan terutama orgasme menyebabkan pelepasan hormon oksitosin yang memberikan semua jenis manfaat kesehatan. Ini termasuk peningkatan mood, menurunkan kortisol dan tekanan darah, kulit bercahaya, dan bahkan mungkin perlindungan terhadap beberapa kanker yang dimediasi hormon.

  1. Melancarkan Aliran Darah

Seks dapat meningkatkan aliran darah serta pelebaran pembuluh darah di seluruh tubuh. Pada akhirnya, ini dapat meningkatkan aliran darah ke banyak organ tubuh termasuk otak. Aliran darah membawa oksigen dan nutrisi ke sel, sehingga meningkatkan kesehatan organ-organ lain.

  1. Seks Mengurangi Stres

Orang-orang dengan kehidupan seks yang berkualitas lebih sedikit mengalami kecemasan. Seks menyebabkan pelepasan oksitosin, endorfin, dan dopamin, yang semuanya merupakan hormon yang meningkatkan perasaan positif akan keterikatan, kasih sayang, dan kedekatan.

  1. Ketidakseimbangan hormon

Ketika kadar hormon turun dan tekanan hidup meningkat, minat seks bisa menjadi hal pertama yang terindikasi akibat hal tersebut. Menopause membawa penurunan besar dalam kadar hormon yang cepat. Gejala biasanya terlihat, seperti hot flashes, keringat malam, kekeringan pada Miss V, dan haid yang berhenti. Bagi pria, penurunan kadar hormon mereka lebih bertahap dan gejalanya mungkin jelas, seperti disfungsi ereksi atau lebih halus, termasuk suasana hati yang mudah marah dan kurang motivasi.

Jika kamu merasa terlalu lelah untuk apa pun, termasuk seks, tiroid yang kurang aktif mungkin bisa disalahkan. Ini memperlambat metabolisme, menyebabkan rambut rontok, dan dapat membuang kunci pas dalam kehidupan seks yang sehat. Testosteron adalah hormon yang memicu hasrat seksual dan meningkatkan kesenangan pada wanita dan pria. Jika tubuh tidak cukup memproduksinya, kamu mungkin mengalami tingkat sensasi rendah terhadap seks.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai libido dan kesehatan reproduksi, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga: