Jangan Disepelekan, Inilah Cara Ampuh Mengobati Candidiasis
Halodoc, Jakarta - Dalam kondisi normal, kulit manusia sebenarnya ditinggali oleh bakteri dan jamur yang kebanyakan tidak berbahaya. Beberapa jenis di antaranya bahkan dapat membantu kulit untuk melakukan fungsinya. Namun, jika bakteri dan jamur tersebut berkembangbiak tanpa terkontrol, infeksi dapat terjadi. Salah satu jenis infeksi jamur yang umum terjadi pada kulit adalah candidiasis.
Penyakit kulit ini disebabkan oleh infeksi jamur candida, seperti candida tropicalis, albicans, parapsilosis, glabrata, dan guilliermondii. Berdasarkan lokasi terjadinya infeksi, candidiasis terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
-
Candidiasis oral, yaitu infeksi candidiasis pada mulut.
-
Candidiasis vulvovaginal, yaitu infeksi candidiasis pada organ genital wanita.
-
Balanitis, yaitu infeksi candidiasis pada organ genital pria.
-
Intertrigo, yaitu infeksi candidiasis pada daerah lipatan kulit.
-
Dermatitis napkin, yaitu infeksi candidiasis yang menyebabkan munculnya ruam karena pemakaian popok.
-
Paronikia kronis dan onikomikosis, yaitu infeksi candidiasis pada daerah kuku.
-
Candidiasis mukokutaneus kronis.
Meski gejala umumnya adalah ruam kulit, gejala candidiasis pada tiap pengidapnya dapat berbeda-beda, tergantung lokasi infeksinya. Ruam yang muncul akibat candidiasis dapat menyebabkan kulit gatal, pecah-pecah, dan kering. Selain itu, candidiasis juga dapat menimbulkan lepuhan dan nanah pada kulit.
Baca juga: Enggak Mengancam Nyawa, Candidiasis Bisa Bikin Enggak Nyaman
Ruam yang muncul akibat candidiasis dapat terjadi pada kulit di berbagai bagian tubuh. Namun, umumnya terjadi di daerah lipatan kulit, seperti ketiak, selangkangan, sela jari, dan bawah payudara. Candidiasis juga dapat terjadi pada kuku, tepian kuku, dan di sudut mulut.
Obati dengan Cara Ini
Candidiasis pada kulit dapat dicegah dengan pengobatan sederhana, yaitu dengan menjaga kebersihan pribadi dengan baik dan mengubah pola hidup. Beberapa pola hidup yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi candidiasis, antara lain adalah:
-
Segera mengganti pakaian yang lembap, seperti pakaian renang atau pakaian olahraga, dengan pakaian yang kering.
-
Mengganti kaos kaki dan pakaian dalam secara teratur.
-
Mengonsumsi probiotik secara teratur.
-
Memakai pakaian yang longgar dan tidak ketat.
-
Menjaga kadar gula darah.
-
Membersihkan area kulit yang terkena candidiasis menggunakan sabun yang lembut dan tidak mengandung parfum.
Untuk obat-obatan, candidiasis biasanya dapat diatasi dengan obat topikal antijamur berbentuk krim untuk dioleskan pada kulit. Tujuan pemberian obat ini adalah untuk menghambat penyebaran infeksi dan membunuh jamur Candida. Khusus untuk infeksi candidiasis yang sudah berkembang menjadi infeksi sistemik (menyerang seluruh tubuh), dapat diberikan obat-obatan antijamur berbentuk oral.
Baca juga: Cari Tahu Metode untuk Mendiagnosis Candidiasis
Beberapa golongan obat-obatan antifungal, baik topikal maupun oral yang dapat diberikan untuk mengobati candidiasis, antara lain:
-
Antijamur golongan azole. Obat ini, terutama yang dikemas dalam bentuk topikal, seringkali diberikan sebagai pengobatan pertama infeksi jamur, termasuk candidiasis. Selain dalam bentuk topikal, antijamur azole juga dapat diberikan dalam bentuk oral untuk mengobati candidiasis sistemik. Contoh obat-obatan golongan ini adalah fluconazole, itraconazole, voriconazole, dan
-
Polyene. Ini merupakan obat antijamur berspektrum luas. Contohnya adalah amphotericin B dan nystatin.
-
Penghambat sintesis golongan glukan. Obat antijamur golongan ini berfungsi untuk mengobati candidiasis yang tergolong berat, sistemik, serta invasif. Obat ini juga dapat diberikan pada pengidap candidiasis yang tidak dapat ditangani dengan obat amphotericin B. Contoh obat-obatan penghambat sintesis golongan glukan adalah caspofungin, micafungin.
-
Azole topikal. Fungsi obat ini sama seperti antijamur azole lainnya, hanya dikemas dalam bentuk topikal sebagai krim oles. Contoh obat ini adalah clotrimazole, butoconazole, miconazole vaginal, tioconazole, dan terconazole vaginal.
Adapun untuk mempercepat kesembuhan infeksi Candida di sekitar kelamin, pengidap candidiasis dapat melakukan hal-hal berikut:
-
Memakai pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun.
-
Tidak memakai pakaian dalam yang terlalu ketat.
-
Menghindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi pada organ intim.
-
Menjaga organ intim tetap kering, khususnya setelah dibersihkan atau sehabis mandi.
Baca juga: Begini 4 Tips Sederhana Cegah Infeksi Candidiasis
Candidiasis yang terjadi pada bayi atau anak usia dini perlu menjadi perhatian khusus. Jika diabaikan atau tidak diobati secara baik, infeksi candidiasis yang terjadi dapat berkembang dan menyebar dengan cepat. Candidiasis pada bayi sering kali terjadi pada bagian yang memakai popok, ditandai dengan kemerahan pada kulit dengan batas yang jelas dan tetap ada setelah 3 hari. Jika terjadi, segera lakukan penggantian popok secara rutin dan pakaikan bayi dengan pakaian yang longgar. Jika dirasa perlu, dokter dapat memberikan obat antijamur nystatin untuk mengobati candidiasis pada bayi.
Bayi juga dapat mengalami candidiasis dalam bentuk sariawan pada mulut. Sariawan pada bayi ditandai dengan kulit mulut pecah-pecah dan munculnya bercak-bercak berwarna putih pada mulut, lidah, dan bagian dalam pipi. Dokter dapat memberikan obat antijamur yang diteteskan ke mulut bayi beberapa kali sehari untuk mengobati candidiasis pada mulut.
Itulah sedikit penjelasan tentang candidiasis. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!