Jangan Diremehkan, Ketahui Komplikasi Akibat Endoftalmitis

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   02 April 2019
Jangan Diremehkan, Ketahui Komplikasi Akibat EndoftalmitisJangan Diremehkan, Ketahui Komplikasi Akibat Endoftalmitis

Halodoc, Jakarta - Saat terjadi peradangan parah di dalam mata akibat infeksi bakteri atau jamur, maka kondisi ini dinamakan dengan endoftalmitis. Jenis bakteri yang menyebabkannya adalah Staphylococcus species, Streptococcus species, Gram-negative bacteria, sementara jamur yang menyebabkannya adalah Candida, Aspergillus.

Tidak menutup kemungkinan kondisi ini juga disebabkan oleh virus, seperti herpes simplex atau herpes zoster serta jenis protozoa seperti Toxocara, Toxoplasma.

Sebagian orang berpikir penyakit radang ataupun infeksi pada mata merupakan penyakit yang ditangani sendiri dengan obat tetes mata biasa tanpa perlu dirujuk ke rumah sakit.

Namun, bila penyakit radang atau infeksi mata tidak ditangani maka komplikasi endoftalmitis bisa menyebabkan penurunan penglihatan dan kehilangan penglihatan secara permanen. Oleh karena itu, penting untuk melakukan diagnosis sejak gejala awal muncul.

Baca Juga: 4 Penyebab Iritasi Mata Berbahaya

Gejala Endoftalmitis

Gejala endoftalmitis diketahui dari gejala subjektif dan objektif yang didapatkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Gejalanya antara lain:

  1. Subjektif

Secara umum, gejala subjektif dari endoftalmitis, yaitu:

  • Fotofobia,

  • Nyeri pada bola mata,

  • Penurunan tajam penglihatan,

  • Nyeri kepala,

  • Mata terasa bengkak, dan

  • Kelopak mata bengkak, merah, dan kadang sulit untuk dibuka.

  1. Objektif

Kelainan fisik yang ditemukan berhubungan dengan struktur bola mata yang terkena dan derajat infeksi atau peradangan. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan luar, slit lamp dan funduskopi. Kelainan fisik yang dapat ditemukan berupa :

  • Udem Palpebra Superior.

  • reaksi konjungtiva berupa hiperemis dan kemosis.

  • Injeksi siliar dan injeksi konjungtiva.

  • Udem Kornea.

  • Kornea keruh.

  • Keratik presipitat.

  • Bilik mata depan keruh.

  • Hipopion.

  • Kekeruhan vitreus.

  • Penurunan refleks fundus dengan gambaran warna yang agak pucat ataupun hilang sama sekali.

Baca Juga: Ini Penyebab Endoftalmitis, Penyakit yang Bisa Sebabkan Kebutaan Permanen

Pengobatan Endoftalmitis

Pengobatan mengatasi penyakit ini tergantung pada penyebab endoftalmitis dan kondisi penglihatan pada mata yang terpengaruh. Apabila kondisi disebabkan oleh infeksi bakteri, pengobatannya meliputi salah satu atau perawatan berikut ini:

  • Antibiotik intravitreal. Antibiotik disuntikkan langsung ke dalam mata. Sebagian vitreous diambil untuk memberikan ruang untuk antibiotik.

  • Kortikosteroid. Dokter menyuntikkan kortikosteroid ke dalam mata untuk mengurangi peradangan dan mempercepat pemulihan.

  • Antibiotik intravena. Antibiotik disuntikkan ke dalam urat dan dapat diberikan untuk pasien dengan infeksi berat.

  • Antibiotik topikal. Antibiotik dapat diberikan pada permukaan mata apabila terdapat infeksi luka yang menyertai endoftalmitis.

  • Vitrektomi. Cairan vitreous pada bagian mata yang terinfeksi dikeluarkan dan diganti dengan cairan steril. Hal ini dilakukan apabila kehilangan penglihatan parah dan pasien hampir mengalami kebutaan.

Selain itu penting untuk melakukan perubahan gaya hidup. Berikut ini gaya hidup dan pengobatan rumahan yang membantu mengatasi endoftalmitis:

  • Apabila kamu pernah menjalani operasi katarak, kamu dapat mengurangi risiko infeksi. Ikuti petunjuk dokter untuk perawatan mata setelah operasi. Selain itu, kunjungi dokter secara rutin untuk pemeriksaan mata.

  • Cara untuk mencegah endoftalmitis yang disebabkan oleh trauma pada mata, gunakan pelindung mata di tempat kerja dan selama olahraga kontak. Kacamata renang, pelindung mata, dan helm untuk melindungi dari serpihan industri yang dapat melukai mata.

Baca Juga: Sederet Penyebab Kebutaan yang Perlu Diwaspadai

Itulah informasi terkait endoftalmitis yang perlu diketahui. Kapan saja kamu mengalami gejala yang serupa, jangan ragu untuk bertanya pada dokter bagaimana mengatasinya. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc supaya tanya jawab lebih mudah, tidak perlu harus antre di klinik atau rumah sakit. Caranya, download aplikasi Halodoc di ponsel kamu dan pilih layanan Talk to a Doctor.