Jangan Dibiarkan Saja, Ini 4 Komplikasi Hepatitis B
Halodoc, Jakarta – Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Bagi sebagian orang, infeksi hepatitis B menjadi kronis, artinya itu berlangsung lebih dari enam bulan. Memiliki hepatitis B kronis meningkatkan risiko seseorang mengalami gagal hati, kanker hati, atau sirosis.
Sebagian besar orang dewasa dengan hepatitis B pulih sepenuhnya, bahkan jika tanda dan gejalanya parah. Bayi dan anak-anak lebih mungkin mengembangkan infeksi hepatitis B kronis, jangka panjang. Jangan dibiarkan saja, ini komplikasi hepatitis B.
Baca juga: Risiko yang Bisa Ditimbulkan oleh Hepatitis B
Komplikasi Hepatitis B
Vaksin dapat mencegah hepatitis B, tetapi tidak ada obatnya jika kamu memiliki kondisi tersebut. Jika terinfeksi, melakukan tindakan pencegahan tertentu dapat membantu mencegah penyebaran virus ke orang lain.
Komplikasi serius dari hepatitis B adalah:
-
Jaringan Parut pada Hati (Sirosis)
Peradangan yang terkait dengan infeksi hepatitis B yang dapat menyebabkan jaringan parut hati yang luas (sirosis), yang dapat mengganggu kemampuan hati untuk berfungsi.
-
Kanker Hati
Orang dengan infeksi hepatitis B kronis memiliki peningkatan risiko kanker hati.
-
Gagal Hati
Gagal hati akut adalah suatu kondisi di mana fungsi vital hati ditutup. Ketika itu terjadi, transplantasi hati diperlukan untuk mempertahankan hidup.
-
Kondisi Lain
Orang dengan hepatitis B kronis dapat mengembangkan penyakit ginjal atau radang pembuluh darah.
Hepatitis B menyebar melalui kontak dengan darah, air mani atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi. Risiko infeksi hepatitis B bisa meningkat jika:
Baca juga: Inilah yang Dimaksud dengan Hepatitis B
-
Melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan banyak pasangan seks atau dengan seseorang yang terinfeksi HBV.
-
Menggunakan jarum berganti-ganti.
-
Hidup bersama seseorang yang memiliki infeksi HBV kronis.
-
Bayi yang terlahir dengan ibu terinfeksi.
-
Melakukan pekerjaan yang membuat seseorang kerap terpapar darah.
-
Bepergian ke daerah dengan tingkat infeksi HBV yang tinggi.
Bagaimana akhirnya hepatitis B didiagnosis, dokter akan memeriksa dan mencari tanda-tanda kerusakan hati, seperti kulit yang menguning atau sakit perut. Beberapa tes yang dapat membantu mendiagnosis hepatitis B atau komplikasinya adalah:
-
Tes Darah
Tes darah dapat mendeteksi tanda-tanda virus hepatitis B dalam tubuh dan memberi tahu dokter apakah itu akut atau kronis. Tes darah sederhana juga dapat menentukan apakah kamu kebal terhadap kondisi tersebut.
-
USG Hati
Ultrasonografi khusus yang disebut transient elastography dapat menunjukkan jumlah kerusakan hati.
-
Biopsi Hati
Dokter mungkin membutuhkan sampel kecil hati untuk pengujian (biopsi hati) untuk memeriksa kerusakan hati. Selama tes ini, dokter akan memasukkan jarum tipis melalui kulit ke hati dan mengambil sampel jaringan untuk analisis laboratorium.
Dokter kadang-kadang menguji orang sehat tertentu untuk infeksi hepatitis B karena virus dapat merusak hati sebelum menyebabkan tanda dan gejala. Bicaralah dengan dokter mengenai skrining untuk infeksi hepatitis B jika kamu sedang hamil, tinggal bersama seseorang yang mengidap hepatitis B, punya banyak pasangan seksual, memiliki riwayat penyakit menular seksual, mengidap HIV, mengikuti dialisis ginjal, dan konsumsi obat yang menekan sistem kekebalan tubuh.
Beberapa kondisi tertentu juga mengharuskan kamu melakukan tes hepatitis B, cari tahu langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Hepatitis B.
World Health Organization. Diakses pada 2019. Hepatitis B.
Web MD. Diakses pada 2019. Hepatitis B.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan