Jangan Diabaikan Sinusitis, karena Berisiko Idap Abses Otak
Halodoc, Jakarta - Sinusitis adalah suatu gangguan peradangan yang terjadi pada dinding saluran udara di dalam tengkorak atau sinus. Sinus berada di bagian belakang dari tulang dahi, bagian dalam tulang pipi, dan pada kedua sisi dari batang hidung.
Sinusitis yang terjadi dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan hidung untuk mencium bau yang ada di sekitarnya. Gangguan tersebut dapat menyebabkan sumbatan atau kerusakan pada indra penciuman seseorang.
Sinus pada tiap orang dapat menghasilkan lendir yang berguna untuk menyaring bakteri yang masuk ke dalam hidung ketika dihirup. Bagian tersebut juga dapat berguna untuk mengendalikan suhu dan kelembapan udara.
Apa Saja Gejala dan Penyebab Sinusitis?
Gangguan sinusitis yang terjadi pada anak-anak dapat menimbulkan gejala-gejala, seperti tiba-tiba rewel, batuk dan pilek, serta hidung yang tersumbat. Sedangkan pada orang dewasa gejala yang timbul berupa mata bengkak, ingus yang berwarna kehijauan, dan gangguan pada indra penciuman.
Selain itu, hal yang menjadi penyebab dari gangguan tersebut adalah infeksi dari kuman. Umumnya, gangguan ini lebih mudah menyerang seseorang yang merokok dan mempunyai hobi berenang. Hal ini juga dapat disebabkan polip hidung dan rinitis alergi.
Baca juga: Sinusitis Bikin Kepala Pusing? Atasi dengan Cara Ini
Seseorang yang Mengidap Sinusitis Rentan Mengidap Abses Otak
Seseorang yang sistem imunnya tidak dapat membunuh infeksi yang terjadi, tubuh akan mencoba untuk membatasi penyebarannya. Caranya yaitu dengan membentuk abses untuk menghentikan nanah yang dapat menginfeksi jaringan tubuh lainnya.
Gangguan yang terjadi pada dinding saluran udara dimulai dari hidung tersebut dapat berkembang menjadi abses otak. Infeksi yang terjadi pada sinus tersebut dapat berpindah ke selaput otak, sehingga menyebabkan meningitis jika tidak diobati.
Meningitis yang terjadi pada otak dapat membentuk kantung nanah atau disebut juga dengan abses otak. Semakin parah abses otak yang terjadi pada seseorang, maka tekanan yang diterima semakin bertambah dan membuat kepalanya menjadi besar.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Sinusitis di Rumah
Bagaimana Cara Mendiagnosis Abses Otak?
Umumnya, gejala dari abses otak mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain. Jika kamu mempunyai gejala-gejala dari gangguan tersebut, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter. Berikut adalah beberapa gejala dari abses otak yang mungkin timbul:
-
Sakit pada kepala.
-
Mengalami demam.
-
Kejang.
-
Mual dan muntah.
Pemeriksaan dari gangguan tersebut dapat mengungkapkan adanya peningkatan tekanan di dalam otak, yang dapat terjadi karena pembengkakan. CT scan dan MRI juga dapat digunakan untuk mendiagnosis abses otak. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan melakukan pengangkatan sejumlah kecil cairan dari tulang belakang pada otak untuk menguji segala masalah yang terjadi.
Hal tersebut tidak akan dilakukan jika diduga ada pembengkakan otak yang signifikan, karena dapat memperburuk tekanan di dalam kepala. Hal tersebut untuk menghindari risiko hematoma otak, atau pembuluh darah yang pecah di otak.
Beberapa Cara Mencegah Abses Otak yang Dapat Kamu Lakukan
Beberapa kasus dari abses otak yang berhubungan dengan kebersihan gigi yang buruk atau infeksi dari sinusitis yang kompleks. Kamu harus membersihkan gigi setiap hari, menyikat gigi dengan benar, dan mengunjungi dokter gigi secara teratur.
Seseorang dengan infeksi HIV yang tidak diobati berisiko tinggi mengalami abses otak. Maka dari itu, sebisa mungkin hindarilah gangguan HIV yang terjadi dengan melakukan hubungan intim yang aman.
Baca juga: Apakah Sinusitis Harus Selalu Dioperasi?
Itulah pembahasan sinusitis yang dapat menyebabkan abses otak. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!