Jangan Anggap Sepele, Disentri Bisa Sebabkan Komplikasi
Halodoc, Jakarta – Diare memang merupakan penyakit umum yang cukup sering terjadi. Tapi, bagaimana bila diare disertai dengan darah atau lendir? Itu adalah gejala dari disentri. Disentri adalah radang usus yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Gejala umum disentri adalah diare, namun pengidap juga bisa mengalami gejala lainnya berupa kram perut, mual, muntah, dan demam. Kondisi ini umumnya berlangsung selama 3–7 hari. Sebaiknya disentri jangan disepelekan, karena penyakit ini bisa menimbulkan beberapa komplikasi serius.
Mengenal Disentri
Berdasarkan jenis bakteri yang menjadi penyebabnya, disentri bisa dibagi menjadi dua jenis:
- Disentri basiler atau shigellosis, yaitu disentri yang disebabkan oleh infeksi bakteri shigella.
- Disentri amuba atau amubiasis, terjadi akibat infeksi dari entamoeba histolytica, yaitu amuba yang banyak ditemukan di daerah tropis.
Amuba dan bakteri penyebab disentri tersebut, bisa menyebar melalui kontak langsung dengan feses yang mengandung bakteri melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, serta berenang di air yang terkontaminasi. Itulah sebabnya orang yang suka jajan sembarangan dan hidup di lingkungan dengan sanitasi yang buruk berisiko tinggi terkena disentri. Anak-anak berusia 2–4 tahun juga rentan terkena penyakit ini, karena sistem kekebalan tubuh mereka masih lemah.
Baca juga: BAB Berdarah Tiba-Tiba, Berbahayakah?
Komplikasi Disentri
Disentri sebaiknya segera diobati, karena bila tidak, infeksi bakteri ini bisa menyebabkan komplikasi berikut:
1. Infeksi Aliran Darah
Kondisi ini terjadi ketika bakteri yang menginfeksi usus sudah masuk ke dalam aliran darah. Komplikasi ini sebenarnya jarang terjadi, namun bagi pengidap HIV/AIDS, kanker, ataupun baru menjalani kemoterapi, sehingga memiliki kekebalan tubuh yang lemah sangat berisiko mengalami infeksi aliran darah.
2. Artritis
Komplikasi yang satu ini terjadi pada sekitar 2 persen orang yang terkena infeksi bakteri Shigella tertentu, yaitu Shigella flexneri. Gejala yang bisa dialami oleh pengidap infeksi bakteri tersebut, antara lain nyeri sendi, iritasi mata, dan rasa nyeri setiap kali buang air kecil. Komplikasi ini bisa berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
3. Kejang
Komplikasi disentri yang bisa terjadi pada anak-anak adalah kejang. Sampai saat ini belum diketahui mengapa anak-anak rentan mengalami komplikasi yang satu ini. Tapi, kejang akibat disentri umumnya akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Baca juga: Bukan Demam Biasa, Anak Kena Disentri Jangan Diabaikan
4. Sindrom Uremik Hemolitik (HUS)
Sindrom ini merupakan gangguan yang biasanya terjadi ketika bakteri yang menginfeksi sistem pencernaan memproduksi zat beracun yang merusak sel-sel darah merah. Salah satu jenis bakteri yang menyebabkan HUS adalah bakteri Shigella, yaitu S. dysenteriae. Ini adalah kondisi medis yang serius yang perlu mendapatkan pertolongan medis secepat mungkin.
5. Abses Hati
Meskipun jarang terjadi, namun disentri yang disebabkan oleh infeksi amuba juga bisa menyebabkan abses hati. Enggak hanya itu saja, infeksi amuba juga bisa menyebar sampai ke paru-paru dan otak.
6. Kematian
Disentri juga bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian bila diare yang terjadi akibat penyakit ini dibiarkan saja hingga semakin parah. Ini karena tubuh kehilangan banyak cairan dan ion saat diare. Akibatnya, pengidap akan rentan mengalami dehidrasi. Bila cairan dalam tubuh berkurang, maka keseimbangan ion pun akan terganggu. Kondisi ini menyebabkan berbagai organ dan jaringan tubuh tidak bisa berfungsi dengan optimal.
Nah, bila dehidrasi sudah mencapai tahap yang parah, pengidap akan berisiko tinggi mengalami berbagai komplikasi serius, seperti gangguan fungsi ginjal, kejang, asidosis metabolic, hingga syok hipovolemik, akibat kekurangan cairan yang terlalu banyak. Syok ini dapat menyebabkan pengidapnya hilang kesadaran (pingsan), bahkan meninggal.
Baca juga: 7 Cara Tepat Menghentikan Diare
Karena itu, jangan sepelekan disentri. Bila kamu mengalami gejala disentri seperti yang disebutkan di atas, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan. Kamu juga bisa membeli obat-obatan untuk meredakan kram perut dan diare, yaitu bismuth subsalisilat lewat aplikasi Halodoc, lho. Enggak usah repot-repot keluar rumah, tinggal order melalui aplikasi dan obat pesanan kamu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga ya di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan