Intip 3 Gejala Kanker Serviks Sejak Dini

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   19 Februari 2020
Intip 3 Gejala Kanker Serviks Sejak DiniIntip 3 Gejala Kanker Serviks Sejak Dini

Halodoc, Jakarta - Kanker serviks merupakan jenis kanker yang terjadi di sel-sel serviks, terletak di bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Berbagai jenis human papillomavirus (HPV), infeksi menular seksual, berperan dalam menyebabkan sebagian besar kanker serviks. 

Ketika mengalami HPV, sistem kekebalan tubuh biasanya mencegah virus dari melakukan kerusakan. Namun, dalam persentase kecil, virus bertahan selama bertahun-tahun, berkontribusi pada proses yang menyebabkan beberapa sel leher rahim menjadi sel kanker. Kamu dapat mengurangi risiko terkena kanker serviks dengan mengetahui gejalanya dan melakukan tes skrining serta menerima vaksin yang melindungi terhadap infeksi HPV. 

Seringkali Gejala Kanker Serviks Tidak Dikenali

Sebagian besar wanita tidak memiliki tanda atau gejala prakanker. Pada kebanyakan wanita dengan kanker serviks stadium awal, gejala baru terasa muncul. Pada wanita dengan kanker stadium lanjut dan metastasis, gejalanya mungkin lebih parah tergantung pada jaringan dan organ tempat penyebaran penyakit. Penyebab gejala mungkin adalah kondisi medis berbeda yang bukan kanker.

Baca juga: Kenali 7 Tanda dan Gejala Kanker Serviks

1. Gejala pada Stadium Awal

Pada stadium awal gejala hampir tidak dapat ditemukan, meski sebenarnya sudah tampak gejala-gejala kanker ini pada bagian organ kewanitaan. Oleh karena itu, wanita disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan terkait kesehatan vagina, seperti pemeriksaan normalitas sel HPV dan vaksin jika diperlukan.

2. Gejala pada Stadium Lanjut

Pada stadium lanjut, sel kanker mulai menyebar dari leher rahim. Umumnya pada tahap ini bagian organ kewanitaan akan mengalami perdarahan dan muncul rasa sakit ketika wanita melakukan hubungan intim yang diikuti dengan rasa nyeri pada area sekitar panggul. Wanita yang mengidap kanker serviks setelah mengalami menopause akan kembali mengalami perdarahan seperti saat haid. 

Keputihan menjelang menstruasi merupakan kondisi yang normal terjadi. Hanya saja ketika keputihan sudah berlebihan, maka kamu perlu waspada karena keputihan abnormal juga menjadi gejala dari kanker serviks. 

3. Gejala pada Stadium Akhir

Pada stadium akhir, sel-sel kanker biasanya telah menyebar lebih luas ke luar dari leher rahim menuju ke organ dan jaringan tubuh lainnya. Pada tahap inilah kamu dapat melihat perubahan yang begitu jelas pada pengidap, seperti sakit di bagian punggung yang terkadang disertai dengan patah tulang pada salah satu anggota tubuh, mudah lelah, vagina mengeluarkan urine atau feses, nafsu makan berkurang, kaki nyeri dan membengkak, hingga penurunan berat badan. 

Baca juga: Mengidap Kanker Serviks, Bisakah Disembuhkan?

Gangguan kanker serviks dapat dicegah. Beberapa cara untuk mencegah atau mengurangi risiko kanker serviks diantaranya:

  • Tanyakan pada dokter mengenai vaksin HPV. Dapatkan vaksinasi untuk mencegah infeksi HPV agar dapat mengurangi risiko kanker serviks dan kanker terkait HPV lainnya. Tanyakan pula kira-kira vaksin HPV apa yang cocok untuk kamu. 
  • Lakukan tes pap smear secara rutin. Tes Pap Smear dapat mendeteksi kondisi pra-kanker serviks, sehingga dapat dipantau atau diobati untuk mencegah kanker serviks. Sebagian besar organisasi medis menyarankan untuk memulai tes pap rutin pada usia 21 dan mengulanginya setiap beberapa tahun. 
  • Praktekkan hubungan intim aman. Kurangi risiko kanker serviks dengan mengambil tindakan untuk mencegah infeksi menular seksual, seperti menggunakan kondom setiap kali berhubungan intim.
  • Jangan merokok. Jika kamu tidak merokok, sebaiknya jangan dimulai. Jika kamu merokok, sebaiknya berusahalah agar berhenti.

Baca juga: Penting untuk Wanita, Ini 4 Cara Mencegah Kanker Serviks

Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, segera bicarakan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Dengan pemeriksaan, maka akan semakin cepat diketahui. Semakin dini sel atau kanker dan prakanker ditemukan dan diobati, semakin besar pula peluang kanker dapat dicegah atau disembuhkan. 

Referensi:
Cancer.Net. Diakses pada 2020. Cervical Cancer: Symptoms and Signs.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Cervical Cancer.