Inilah Perbedaan Antara Otitis Media Efusi dan Otitis Media Akut
Halodoc, Jakarta – Infeksi telinga tengah (otitis media) adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Kondisi ini paling sering dialami oleh anak-anak ketimbang orang dewasa. Sebagian besar kasus otitis eksterna terjadi pada usia tiga tahun. Alasannya karena anak-anak rentan mengidap infeksi saluran pernapasan yang menyebar ke telinga.
Ketika tabung penghubung telinga tengah ke faring (tabung eustachius) tersumbat, cairan terkumpul di belakang gendang telinga. Kondisi ini membuat bakteri mudah tumbuh dalam cairan sehingga menyebabkan infeksi dan rasa sakit. Meski bisa hilang tanpa diobati, ibu tetap perlu mencari perawatan medis ketika Si Kecil terinfeksi otitis media.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Otitis Media Bisa Picu Gendang Telinga Pecah
Jenis Otitis Media
Ada dua jenis infeksi telinga tengah, yaitu otitis media akut dan otitis media dengan efusi. Lantas, apa perbedaan kedua kondisi tersebut? Berikut penjelasannya:
-
Otitis Media Akut
Otitis media akut umumnya disertai pembengkakan dan kemerahan di telinga belakang atau di sekitar gendang telinga. Demam, sakit telinga, dan gangguan pendengaran adalah gejala yang sering terjadi akibat cairan yang terperangkap di telinga tengah.
-
Otitis Media Efusi
Setelah infeksi hilang, lendir dan cairan tetap berpotensi menumpuk di telinga tengah. Kondisi ini menimbulkan perasaan “penuh” di telinga sehingga mengganggu fungsi pendengaran.
Gejala Otitis Media
Berikut beberapa gejala yang mengindikasikan infeksi otitis media:
- Sakit telinga.
- Mudah marah (rewel).
- Sulit tidur.
- Sering menarik-narik telinga.
- Demam.
- Muncul cairan berwarna kuning, bening, atau berdarah dari telinga.
- Kehilangan keseimbangan.
- Masalah pendengaran.
- Mual dan muntah.
- Diare.
- Nafsu makan menurun.
Baca Juga: Bersihin Telinga Pakai Cotton Bud, Benarkah Gendang Telinga Bisa Pecah?
Diagnosis Otitis Media
Diagnosis otitis media diawali dengan menanyakan riwayat kesehatan pengidap. Kemudian, dokter melakukan pemeriksaan fisik menggunakan otoskop. Alat ini membantu dokter memeriksa kemerahan, pembengkakan, nanah, dan cairan yang terjadi di telinga.
Dokter juga dapat melakukan tes tympanometry untuk menilai fungsi telinga tengah. Tes ini dilakukan dengan meletakan tympanometry ke dalam saluran telinga. Tujuannya untuk mengubah tekanan dan membuat gendang telinga bergetar. Perubahan getaran akan terekam jelas pada grafik.
Pencegahan Otitis Media
Terdapat beberapa cara yang efektif untuk mencegah dan menurunkan risiko otitis media, antara lain:
- Cuci tangan pakai sabun secara rutin, terutama setelah buang air dan sebelum makan. Ajari Si Kecil untuk menerapkan kebiasaan ini.
- Jika ibu memberi Si Kecil susu dalam botol, bantu pegang botol atau berikan susu saat ia duduk atau setengah tegak. Hindari memberikan botol saat ia berusia satu tahun atau kurang.
- Hindari lingkungan yang berasap atau gunakan masker jika harus berada pada situasi tersebut.
- Lakukan imunisasi secara teratur.
Baca Juga: Gendang Telinga Pecah, Bisakah Kembali Seperti Semula?
Itulah sedikit penjelasan seputar penyakit otitis media yang perlu diketahui. Kalau kamu mengalami keluhan serupa, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Gunakan fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan