Inilah Perantara Penyakit Pes di Sekitar Rumah
Halodoc, Jakarta – Penyakit pes ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening, demam dan menggigil secara mendadak, serta munculnya bercak hitam pada kulit. Penyakit ini terjadi akibat infeksi Yersinia pestis, yakni bakteri yang disebarkan melalui perantara kutu yang menumpang hidup sebagai parasit pada hewan pengerat.
Berdasarkan organ tubuh yang terinfeksi, penyakit pes terbagi ke dalam tiga jenis. Yaitu pes pada sistem limfatik (bubonic plague), pes pada aliran darah (septicemic plague) dan pes pada paru-paru (pneumonic plague). Penanganan pes harus segera dilakukan karena penyakit ini berkembang cepat dan bisa menyebabkan kematian.
Hewan Penyebar Bakteri Yersinia Pestis
Bakteri Yersinia pestis terdapat pada hewan dan bisa menular ke manusia, yakni melalui gigitan tikus atau kontak langsung dengan jaringan atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi pes. Hewan yang menjadi perantara penyakit pes adalah tikus, anjing, tupai, kucing, marmut, rusa, unta, kelinci, dan domba. Di antara seluruh hewan tersebut, bakteri penyebab pes paling sering ditularkan oleh kutu pada tikus.
Bakteri Yersinia pestis semula tumbuh dan berkembang di kerongkongan kutu, kemudian menyebar saat kutu menggigit kulit hewan atau manusia dan mengisap darahnya. Penyebaran pes dari hewan ke manusia bisa terjadi saat darah hewan yang terinfeksi pes masuk melalui kulit manusia yang mengalami luka. Sementara penyebaran pes antarmanusia (pes paru-paru) terjadi saat seseorang menghirup percikan air ludah (droplet) yang dikeluarkan pengidap pes melalui batuk atau bersin. Risiko infeksi pes lebih besar pada orang yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk, melakukan kontak dengan hewan yang mati atau terinfeksi pes, berprofesi sebagai dokter atau perawat hewan, serta sering bepergian ke daerah endemis pes.
Cegah Penyakit Pes dengan Gaya Hidup Sehat
Perantara penyakit pes berada di sekitarmu, untuk itu kamu perlu mengetahui penularan penyakit pes dengan menerapkan cara berikut ini:
-
Menjaga jarak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi penyakit pes.
-
Waspada dengan hewan yang sakit atau mati. Jika kamu berprofesi sebagai hewan atau perawat hewan, pastikan untuk menggunakan masker, sarung tangan, dan kacamata saat menangani hewan tersebut.
-
Rutin cuci tangan pakai sabun, terutama saat sebelum makan, setelah dari toilet, sebelum dan sesudah menyajikan makanan, serta setelah bersentuhan dengan hewan.
-
Membasmi hewan pengerat di rumah. Caranya dengan menutup lubang untuk mencegah hewan pengerat ke dalam rumah, menutup tempat yang disukai hewan pengerat (seperti lemari makanan dan tempat sampah) dan rutin membersihkan rumah.
-
Menggunakan pembasmi nyamuk (seperti obat atau losion antinyamuk) untuk usir serangga di rumah, termasuk kutu penyebab pes dan nyamuk.
Itulah perantara penyakit pes di sekitar rumah yang perlu diketahui. Kalau kamu mengalami gejala pes di atas, segera bicara pada dokter Halodoc untuk mencari tahu penyebab dan mendapat penanganan yang tepat. Sekarang kamu bisa bicara dengan dokter tanpa perlu repot ke luar rumah. Cukup gunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter Halodoc kapan saja dan dimana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca Juga:
- Penyakit Pes Disebabkan Oleh Kutu Hewan Peliharaan, Benarkah?
- Cara Mencegah dan Mengobati Penyakit Pes
- Kenali 3 Jenis Penyakit Pes yang Perlu Diketahui
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan