Bukan Cuma Masalah Liver, Ini 10 Penyebab Sakit Kuning pada Orang Dewasa
"Penyakit kuning sering menjadi pertanda masalah liver alias penyakit hati. Ada sejumlah faktor yang ditengarai menjadi pemicunya."
Halodoc, Jakarta - Mata, kulit, dan lapisan dalam mulut atau hidung terlihat menguning? Rasanya kamu mesti harap-harap cemas. Kondisi tersebut bisa menjadi tanda adanya penyakit kuning.
Penyakit ini umumnya dialami oleh bayi yang baru lahir. Namun, orang dewasa tidak luput dari serangan penyakit kuning. Pada orang dewasa, sakit kuning sering dikaitkan dengan masalah liver atau hati. Padahal, faktanya penyakit kuning begitu kompleks, penyebabnya juga beragam.
Penyakit kuning bermula dari penumpukan bilirubin di dalam darah dan jaringan tubuh lainnya. Bilirubin merupakan pigmen berwarna kecokelatan yang ditemukan dalam empedu, darah, dan tinja semua orang.
Itulah sebabnya pengidap sakit kuning bisa mengalami gejala berupa urine yang berwarna keruh (gelap) dan tinja yang berwarna pucat. Kembali ke judul utama, apa saja penyebab sakit kuning pada orang dewasa?
Menumpuk dalam Darah dan Kulit
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mau tahu bagaimana bilirubin menumpuk di dalam tubuh? Zat ini terbentuk dari hemoglobin yang terurai akibat proses pembaruan sel darah merah. Selanjutnya, bilirubin ini masuk ke pembuluh darah dan dibawa ke hati.
Di dalam hati bilirubin bercampur dengan empedu. Nah, bilirubin yang tercampur ini dipindahkan ke saluran pencernaan melalui saluran empedu. Tahap terakhir, barulah bilirubin dibuang ke luar tubuh lewat urine dan tinja.
Proses di atas itu terjadi dalam tubuh yang normal. Namun, tubuh yang bermasalah lain lagi ceritanya. Bilirubin bisa terlambat masuk ke hati atau saluran empedu. Hasilnya, zat ini tertumpuk di dalam darah dan mengendap di kulit hingga memunculkan gejala penyakit kuning.
Pada kebanyakan kasus, penyakit kuning umumnya dialami oleh bayi yang baru lahir. Namun, jangan keliru penyakit kuning juga bisa menghantui orang dewasa.
Jika bayi baru lahir mengalami penyakit kuning, ada baiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Nah, kembali ke pertanyaan di atas, apa saja penyebab sakit kuning pada orang dewasa?
Masalah Dari Tiga Fase
Berbicara penyebab sakit kuning, sama artinya membicarakan sederet faktor pendorongnya. Seperti penjelasan di atas, penyakit ini disebabkan akibat menumpuknya bilirubin di aliran darah. Penyakit kuning pada orang dewasa bisa disebabkan oleh masalah dalam salah satu dari tiga fase selama produksi bilirubin.
Sebelum produksi bilirubin
Seseorang mungkin mengalami apa yang disebut unconjugated jaundice (ikterus tidak terkonjugasi) karena peningkatan kadar bilirubin yang disebabkan oleh:
1. Reabsorpsi hematoma besar (kumpulan darah yang tersumbat atau sebagian tersumbat di bawah kulit).
2. Anemia hemolitik (sel darah dihancurkan dan dikeluarkan dari aliran darah sebelum umur normal berakhir).
Selama produksi bilirubin
Selama produksi ini penyakit kuning dapat disebabkan oleh:
1. Virus, termasuk Hepatitis A, Hepatitis B dan C kronis, dan infeksi virus Epstein-Barr (infeksi mononucleosis);
2. Konsumsi alkohol yang berlebihan;
3. Gangguan autoimun;
4. Kelainan metabolisme genetik yang langka;
5. Obat-obatan, termasuk toksisitas asetaminofen, penisilin, kontrasepsi oral, klorpromazin dan steroid estrogen atau anabolik.
Setelah bilirubin diproduksi
Penyakit kuning bisa disebabkan oleh obstruksi (penyumbatan) saluran empedu dari:
1. Batu empedu;
2. Peradangan (pembengkakan) kantong empedu;
3. Kanker kandung empedu;
4. Tumor pankreas.
Nah, kesimpulannya penyakit kuning pada orang dewasa bukan cuma tentang masalah hati saja. Gangguan pada proses pembentukan dan pembuangan zat bilirubin bisa disebabkan banyak hal.
Punya keluhan seputar penyakit kuning atau kondisi lainnya? Kamu bisa tanya dokter di aplikasi Halodoc. Tunggu apalagi? Download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2019. Adult Jaundice
MedlinePlus. Diakses pada 2019. Jaundice
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan