Inilah Penyebab dan Pengobatan Penyakit Graves
Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya gangguan pada sistem imun, penyakit graves merupakan salah satu jenis keluhan medis yang mesti diwaspadai. Kata ahli, penyakit ini menyebabkan terjadinya hipertiroidisme atau produksi hormon tiroid berlebih. Nah, seseorang yang mengidap penyakit ini sistem imunnya akan menyerang kelenjar tiroid (autoimun), bukannya melindungi tubuh.
Kelenjar tiroid sendiri merupakan kelenjar endokrin yang memiliki peran penting bagi tubuh untuk mengontrol aktivitas tubuh. Namun, bila kelenjar ini terlalu aktif dan memproduksi lebih banyak tiroid, ujung-ujungnya akan menyebabkan hipertiroidisme.
Rasanya, kaum hawa harus mesti sedikit waspada terhadap penyakit ini. Sebab menurut para ahli, penyakit graves umumnya lebih sering menyerang wanita ketimbang pria.
Gegara Gangguan Sistem Imun
Meski penyakit ini enggak bisa menular, tapi penyakit graves merupakan salah satu penyakit yang bisa diwariskan. Lalu, apa sih yang menjadi biang keladi dari penyakit ini? Ternyata, gangguan sistem kekebalan tubuh berada di balik semua ini.
Kondisi ini membuat sistem imun menyerang jaringan tubuh secara perlahan sehingga menimbulkan kelainan pada kelenjar tiroid. Kata ahli, sistem imun pengidap penyakit graves justru menghasilkan antibodi TSI (thyroid-stimulating immunoglobulins), yang menyerang sel-sel tiroid sehat.
Selain penyebab utama di atas, ada beberapa faktor lainnya yang bisa membuat seseorang lebih berisiko mengidap penyakit ini.
· Jenis kelamin. Menurut studi, wanita lebih berisiko terserang ketimbang pria.
· Stres emosional atau fisik. Sakit atau adanya masalah pada psikis juga bisa memicu penyakit graves pada mereka dengan gen yang rentan terhadap penyakit ini.
· Genetik. Seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ini, lebih rentan terserang graves.
· Merokok. Kebiasaan ini bisa memengaruhi sistem imun. Pengidap graves yang merokok akan semakin berisiko terserang graves oftalmopati.
· Mengidap penyakit autoimun lain. Pengidap autoimun lain seperti diabetes tipe 1 atau rheumatoid arthritis juga berisiko memicu graves.
Ada Berbagai Macam Pengobatan
Pada dasarnya, tujuan pengobatan penyakit ini untuk mengurangi kelebihan produksi hormon tiroid dan dampaknya bagi tubuh. Nah, berikut metode pengobatannya menurut para ahli.
-
Anti-tiroid. Obat anti-tiroid ini punya peran untuk mengganggu produksi hormon tiroid yang dipicu oleh yodium. Obat anti-tiroid ini bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah menjalani terapi yodium radioaktif sebagai pelengkap.
-
Yodium radioaktif. Tujuan terapi ini untuk menghancurkan sel tiroid yang terlalu aktif, sekaligus mengecilkan kelenjar tiroid. Nah, hal ini diharapkan bisa mengurangi gejala secara perlahan. Namun, terapi ini enggak direkomendasikan untuk wanita hamil, ibu menyusui, dan pengidap yang memiliki masalah penglihatan. Sebab, kondisi di atas justru akan membuat gejala semakin memburuk.
-
Pembedahan. Metode ini dilakukan dengan mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid pengidapnya. Namun yang mesti diketahui sebelum memilih metode ini, tindakan pembedahan berisiko menyebabkan kerusakan saraf pengatur pita suara. Enggak cuma itu saja, metode pembedahan juga memiliki risiko kerusakan pada kelenjar paratiroid. Fungsi kelenjar ini menghasilkan hormon pengatur kadar kalsium dalam darah.
Si Kecil atau anggota keluarga memiliki keluhan kesehatan atau ingin tahu lebih jauh mengenai penyakit di atas? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan