Inilah Metode Penanganan Setelah Amputasi
Halodoc, Jakarta - Amputasi adalah hilangnya sebagian atau seluruh bagian tubuh, seperti jari, lengan atau kaki. Amputasi juga dapat dilakukan dengan sengaja untuk mengobati cedera, penyakit, hingga infeksi yang terjadi. Fungsi amputasi lainnya adalah untuk mengangkat tumor dari tulang dan otot. Selain itu, bagian yang mengalami putus dapat disambungkan kembali apabila organ yang terputus tersebut mendapatkan perawatan yang tepat.
Amputasi akan diperlukan apabila seseorang mengalami infeksi parah pada anggota tubuhnya atau terserang gangrene sebagai akibat dari penyakit arteri perifer. Selain itu, pemutusan bagian tubuh akan dilakukan apabila seseorang mengidap trauma serius pada salah satu bagian tubuhnya, seperti luka karena kecelakaan atau luka bakar. Amputasi juga dapat dilakukan pada seseorang yang mengalami cacat.
Baca Juga: 5 Alasan Kesehatan yang Mengakibatkan Amputasi
Metode Penanganan Setelah Amputasi
Setelah operasi untuk amputasi, kamu mungkin akan diberikan oksigen melalui masker dan cairan melalui infus selama beberapa hari. Setelah itu, sebuah kateter urine akan ditempatkan pada kandung kemih kamu ketika operasi dilakukan. Tujuannya adalah untuk membuang air seni yang keluar hingga beberapa hari setelahnya. Maka dari itu, kamu tidak perlu khawatir untuk pergi ke toilet apabila benda tersebut masih terpasang.
Operasi amputasi yang dilakukan mungkin menimbulkan rasa sakit. Karenanya, dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit apabila kamu membutuhkannya. Beritahu tim medis yang menangani kamu apabila obat penghilang rasa sakit tersebut tidak memberi efek, karena mungkin saja kamu butuh dosis yang lebih besar dan kuat. Selain itu, anestesi lokal ke saraf juga dapat membantu mengurangi rasa sakit yang timbul.
Lalu, beberapa penanganan atau adaptasi yang dapat dilakukan setelah amputasi adalah:
-
Adaptasi Emosional
Beradaptasi secara emosional harus dilakukan pada seseorang yang baru saja mengalami operasi amputasi. Hal tersebut karena seseorang yang baru saja kehilangan bagian tubuhnya pasti mengalami depresi, sebab menganggap dirinya berbeda. Maka dari itu, dukungan dari pihak keluarga dan orang-orang terdekat sangat dibutuhkan untuk menghadapi hal ini. Penyesuaian juga harus dilakukan pada orang tersebut terhadap dirinya yang "baru".
-
Melakukan Latihan
Latihan umumnya akan dilakukan pada seseorang yang telah menjalani operasi amputasi. Latihan ini berfungsi untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan, fleksibilitas, dan kebugaran kardiovaskular. Selain itu, terapis akan mencoba untuk membiasakan orang tersebut berjalan dengan alat bantu seperti prostesis. Awalnya, berjalan akan dimulai dengan bantuan, lalu berpindah dengan alat bantu jalan seperti tongkat.
Baca Juga: 3 Penyakit yang Mengharuskan Amputasi
Umumnya, dalam beberapa minggu, orang tersebut sudah terbiasa untuk berjalan tanpa tongkat. Setelah itu, terapis juga akan mengajarkan orang tersebut untuk menaiki tangga, berjalan naik dan turun bukit, serta menyeberangi permukaan yang tidak rata. Pada seseorang yang masih terbilang muda, berlari atau melakukan kegiatan atletik bukan hal yang tidak mungkin. Walau begitu, hal ini membutuhkan motivasi yang besar untuk memulai sesuatu yang baru.
Apabila amputasi tersebut disebabkan oleh PAD, beberapa hal perlu dilakukan agar kondisi tersebut tidak memengaruhi bagian tubuh lainnya. Dokter akan menyarankan untuk mengadopsi perubahan gaya hidup baru untuk menghentikan perkembangan PAD. Misalnya seperti melakukan pola makan sehat, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, dan berolahraga secara teratur.
Baca Juga: Ketahui 7 Faktor Risiko Penyebab Gangrene
Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal amputasi, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga bisa beli obat di Halodoc. Praktis tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan diantarkan sampai tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan