Inilah Kondisi Kesehatan yang Memerlukan Cek Feses
Halodoc, Jakarta - Saat tengah melakukan proses diagnosis penyakit, tes yang umum dilakukan adalah cek darah atau tes urine. Ternyata pada beberapa penyakit yang berkaitan dengan pencernaan, kedua tes ini tidak bisa menggambarkan kondisi kesehatan pasien sesungguhnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan cek feses untuk mengetahui gangguan dalam sistem pencernaan. Gangguan tersebut meliputi infeksi parasit, virus maupun bakteri, penyerapan nutrisi yang buruk, atau bahkan kanker.
Sebelum feses diperiksa di laboratorium rumah sakit, sampel feses dikumpulkan dalam wadah. Dalam proses analisis laboratorium, dilakukan beberapa pemeriksaan meliputi tes mikroskopis, tes kimia, dan tes mikrobiologis. Indikator yang diperiksa meliputi warna, konsistensi, jumlah, bentuk, bau, dan adanya lendir. Feses dapat diperiksa apakah terdapat darah, lemak, serat daging, empedu, sel darah putih, atau bahkan gula tersembunyi yang disebut zat pengurang. Tingkat keasaman feses bisa diukur, Semuanya dilakukan untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada tubuh seseorang.
Ini gangguan kesehatan yang perlu menjalani pemeriksaan feses antara lain:
Baca Juga: 4 Tanda Masalah Pencernaan yang Diabaikan
-
Gangguan Lambung. Saat organ lambung mengalami masalah, seperti maag, hal ini bisa dideteksi melalui perubahan warna feses yang bisa jadi lebih hitam. Dalam beberapa kasus, perubahan feses bisa disebabkan oleh saluran pencernaan bagian atas, seperti lambung atau kerongkongan yang mengalami perdarahan. Pada kasus yang jarang, berubahnya feses menjadi hitam bisa terjadi karena adanya penyakit kanker. Namun, perubahan warna bisa terjadi akibat efek samping konsumsi suplemen zat besi.
-
Gangguan Hati. Perubahan feses dapat dipicu karena gangguan yang terjadi pada hati. Saat melakukan cek feses, gangguan hati dikenali saat feses menunjukkan warna menjadi putih dan terlihat pucat, seperti tanah liat. Perubahan ini bisa menandai adanya masalah pada organ hati atau bahkan penyumbatan di saluran empedu.
-
Gangguan Empedu. Selain melihat dari bentuknya, diare dan gangguan empedu juga bisa dikenali melalui warna feses. Saat melakukan cek feses, gangguan empedu menyebabkan feses berubah menjadi hijau. Umumnya, feses yang berwarna hijau sebenarnya dapat dikatakan normal. Kondisi ini terjadi ketika terlalu banyak konsumsi sayuran, suplemen zat besi, ataupun makanan dan minuman dengan pewarna hijau. Tetapi, feses berwarna hijau bisa disebabkan oleh makanan yang terlalu cepat disalurkan ke usus besar. Alhasil, empedu tak punya waktu untuk mencernanya dengan sempurna.
-
Kanker Usus. Penyakit ini terbilang cukup serius dan kamu dapat mengenalinya saat cek feses ternyata feses yang dikeluarkan memiliki warna merah terang atau kehitaman. Selain itu, penyakit ini juga bisa dideteksi melalui perubahan pola BAB dan bentuk feses seperti feses kambing atau terus menerus diare disertai darah. Jika kondisi ini terjadi, kamu harus waspada, apalagi jika kondisi ini tak kunjung hilang dalam beberapa hari ke depan.
-
Penyakit Celiac. Penyakit ini adalah penyakit autoimun ketika individu dengan komposisi genetik tertentu mengalami kerusakan pada usus halus jika mereka mengonsumsi gluten. Kondisi ini dapat dikenali dengan feses yang berwarna cokelat, atau berwarna kuning yang normal. Namun, nyatanya warna cokelat atau kuning ini terjadi karena adanya zat bilirubin yang dihasilkan oleh hati dan dikeluarkan melalui feses. Di samping itu, bakteri dan enzim pencernaan di usus berperan membuat feses berwarna kuning.
Baca Juga: Perlu Tahu 5 Hal Ini Jika Feses Berwarna Hitam
Jika kamu mempunyai pertanyaan lebih lanjut mengenai cek feses, kamu dapat bertanya kepada dokter dari Halodoc. Komunikasi dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Ayo, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan