Inilah Gejala Frozen Shoulder yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu merasa nyeri yang sangat menyiksa di bagian bahu, terutama di malam hari? Sebaiknya kamu tidak mengabaikan kondisi ini, terlebih jika rasa nyeri tersebut sering terjadi saat beraktivitas, seperti berkendara, berpakaian, bahkan saat sedang tidur di malam hari. Ini bukan nyeri bahu biasa, melainkan gejala dari penyakit frozen shoulder.
Frozen shoulder atau adhesive capsulitis adalah gangguan berupa rasa nyeri dan kaku yang terjadi di area bahu. Orang yang mengalami penyakit ini biasanya mengalami keterbatasan dalam menggerakkan bahu atau tidak bisa menggerakkannya sama sekali. Penyakit ini tidak langsung menyerang, dibutuhkan satu hingga tiga tahun penyakit ini bisa berkembang.
Baca juga: Sering Bawa Barang Berat, Waspada Frozen Shoulder
Tahapan Gejala Frozen Shoulder
Penting untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit jika kamu mengalami nyeri tidak biasa ini. Untuk lebih mudahnya, kamu bisa buat janji langsung dengan dokter hanya dengan memakai aplikasi Halodoc.
Dilansir dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, perkembangan penyakit frozen shoulder ini terjadi dalam tiga tahap, yaitu:
- Tahap Pertama
Pada tahap awal, pengidap frozen shoulder biasanya mulai mengalami freezing stage, yakni kondisi saat bahu mulai terasa nyeri setiap kali digerakkan. Tidak hanya itu, pada serangan awal ini pengidap merasakan ruang gerak bahu jadi sangat terbatas. Kondisi ini bisa berlangsung selama 2—9 bulan.
- Tahap Kedua
Pada tahap kedua, pengidapnya mengalami adalah frozen stage. Umumnya, pengidapnya akan merasa gejala membaik, padahal sebetulnya ini merupakan tanda sebaliknya. Pasalnya pada tahap ini, bahu menjadi lebih kaku dan tegang sehingga sulit untuk digerakkan.
- Tahap Ketiga
Setelah melewati dua tahap sebelumnya, penyakit ini masuk ke tahap puncak, yaitu tahap ketiga yang disebut thawing stage. Pada tahap ini, gerakan bahu mulai membaik tetapi dibutuhkan waktu sekitar 1 hingga 3 tahun untuk sampai pada tahap ini.
Baca juga: Diabetes Juga Bisa Sebabkan Frozen Shoulder
Penyebab dan Faktor Risiko Frozen Shoulder
Ada cukup banyak faktor yang menyebabkan seseorang alami frozen shoulder. Umumnya penyakit ini terjadi karena jaringan parut membuat kapsul pelindung pada bahu yang berfungsi sebagai pelindung mengalami penebalan. Jaringan parut ini akan menempel di sekitar sendi bahu. Hal itu membuat pergerakan bahu menjadi terbatas. Namun, masih belum diketahui secara pasti penyebab jaringan parut tersebut terbentuk.
Sementara itu, terdapat faktor yang meningkatkan risiko seseorang alami frozen shoulder, antara lain:
-
Berjenis kelamin wanita;
-
Berusia lebih dari 40 tahun;
-
Memiliki riwayat penyakit sistemik, seperti diabetes, penyakit parkinson, tuberkulosis, penyakit jantung, atau gangguan hormon tiroid (hipertiroid dan hipotiroid);
-
Pernah mengalami stroke atau cedera, seperti patah tulang lengan, cedera rotator cuff, ataupun otot di sekitar bahu juga memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami penyakit ini;
-
Kebiasaan membawa barang berat dan menjadikan bahu menjadi tumpuannya.
Baca juga: Tubuh Sering Sakit? Mungkin Kamu Perlu Lakukan Gerakan Khusus
Lantas, Bagaimana Cara Mengobati Frozen Shoulder?
Gejala frozen shoulder umumnya bisa diredakan dengan cara fisioterapi. Metode ini bertujuan untuk meregangkan otot bahu dan mengembalikan jangkauan gerakan lengan. Pengobatan ini perlu dilakukan selama beberapa minggu hingga sembilan bulan agar membuahkan hasil.
Selama sesi fisioterapi, dapat juga dilakukan TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation), yaitu terapi dengan memanfaatkan arus listrik kecil melalui elektroda yang ditempelkan pada kulit. Metode pengobatan ini merangsang pelepasan molekul penghambat nyeri (endorfin) sehingga menghalangi timbulnya nyeri.
Sementara itu, selama pengidap frozen shoulder menjalani fisioterapi juga diberikan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan. Jika dibutuhkan, dokter akan memberikan suntikan kortikosteroid langsung pada sendi bahu.
Pengobatan mandiri ketika di rumah juga bisa dilakukan untuk membantu meredakan nyeri. Pengidapnya bisa meletakkan kompres dingin pada bahu selama 15 menit, beberapa kali dalam sehari.