Inilah Dampak Obesitas Saat Hamil yang Sebaiknya Dihindari
Halodoc, Jakarta – Kenaikan berat badan pada ibu hamil adalah hal yang wajar. Bertambahnya berat badan yang terjadi merupakan dampak dari keberadaan sang buah hati di dalam perut. Meski wajar, bukan berarti berat badan badan ibu bisa bertambah dalam jumlah yang terlalu banyak.
Nyatanya, kenaikan berat badan saat hamil pun memiliki batasan. Jika melebihi batas kenaikan berat badan normal, bisa jadi ibu mengalami obesitas alias kelebihan berat badan. Berita buruknya, obesitas pada ibu hamil disebut bisa memicu dampak negatif bagi perkembangan janin.
Memiliki berat badan berlebih selama hamil disebut dapat meningkatkan risiko kematian pada bayi. Risiko kematian bayi pada ibu hamil obesitas meningkat hingga 3 kali lipat dibanding ibu hamil yang memiliki berat badan normal.
Kematian bayi yang terjadi karena ibu obesitas berkaitan dengan kecacatan lahir dan sindrom kematian mendadak pada bayi. Tak hanya berdampak pada bayi, obesitas yang dialami selama hamil juga bisa mengundang gangguan kesehatan pada ibu. Meski masih membutuhkan banyak penelitian, obesitas pada ibu hamil sering dikaitkan dengan beberapa dampak negatif, di antaranya:
1. Keguguran
Ibu hamil yang memiliki berat badan berlebih ternyata lebih rentan mengalami keguguran. Sayangnya, tidak banyak ibu hamil yang menyadari ancaman satu ini. Keguguran karena obesitas bisa terjadi pada usia kandungan kurang dari 20 minggu.
Tidak dapat mengontrol nafsu makan menjadi salah satu penyebab ibu hamil mengalami obesitas. Tak hanya itu, obesitas pada ibu hamil juga sering terjadi karena mitos yang terlalu dipercaya. Yaitu saat hamil, seorang wanita harus makan dua kali lipat lebih banyak untuk memenuhi asupan janin, padahal pandangan tersebut sama sekali tidak benar.
2. Diabetes
Salah satu jenis makanan yang menjadi favorit ibu hamil adalah makanan yang memiliki rasa manis. Sayangnya, kebiasaan makan makanan manis tidak hanya akan membuat berat badan bertambah, tapi juga meningkatkan risiko diabetes. Ibu hamil yang mengalami obesitas disebut lebih berisiko terserang penyakit diabetes.
Tak hanya pada ibu, diabetes juga mengintai bayi. Selain karena selama di kandungan ibu dan janin “berbagi” makanan yang sama, diabetes juga bisa diturunkan secara genetik. Artinya, jika seorang ibu hamil mengalami obesitas, ada kemungkinan janin yang dikandung akan mengalami gangguan yang sama pula.
3. Preeklamsia
Kelebihan berat badan yang terjadi selama kehamilan juga bisa meningkatkan risiko ibu mengalami preeklamsia. Kondisi ini sering ditandai dengan meningkatnya tekanan darah tinggi selama kehamilan. Selain itu, terjadi juga peningkatan kadar protein di dalam urine serta adanya tanda-tanda kerusakan ginjal dan sistem organ lainnya. Preeklampsia juga dapat membuat ibu hamil mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Akibatnya, aliran darah ke janin terhambat dan dapat berakibat fatal untuk kondisi janin.
4. Persalinan Tidak Lancar
Persalinan yang lancar dan cepat merupakan impian kebanyakan wanita hamil. Sayangnya, kelebihan berat badan pada ibu malah bisa membuat persalinan menjadi tidak lancar. Bahkan, obesitas pada ibu hamil bisa meningkatkan risiko persalinan secara Caesar.
Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja! Lebih mudah menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi beli obat dan tips menjaga kesehatan dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play.
Baca juga:
- Ketahui Tentang Keguguran yang Rentan di Awal Kehamilan
- Mitos Mengenai Penyebab Keguguran yang Perlu Diketahui
- 6 Gangguan Kehamilan yang Muncul di Trimester Ketiga
- Jangan Anggap Remeh, Ini Dampak dari Obesitas
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan