Inilah Cara Alkohol Pengaruhi Kesehatan Liver
Halodoc, Jakarta - Liver atau hati merupakan organ terbesar kedua dalam tubuh manusia, yang cara kerjanya cukup kompleks. Dalam menjalankan tugasnya, hati berfungsi untuk memproses apa yang dikonsumsi tubuh, menyaring zat racun yang terkandung dalam darah, mengatur metabolisme gula, dan membantu melawan infeksi. Namun, proses tersebut dapat terganggu apabila kamu terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Mengapa bisa demikian?
Ya, selain merokok, kebiasaan lain yang juga dapat memunculkan dampak buruk bagi tubuh adalah mengonsumsi alkohol. Perlu diketahui bahwa hati merupakan organ yang mampu memperbaiki dan meregenerasi sel baru ketika terjadi kerusakan. Namun, ketika kita mengonsumsi alkohol berlebihan, kemampuan hati untuk melakukan regenerasi akan terganggu, sehingga akan timbul kerusakan liver yang cukup parah. Salah satu gangguan liver yang umum terjadi sebagai dampak konsumsi alkohol berlebihan adalah penyakit perlemakan hati atau juga dikenal dengan sebutan alcoholic fatty liver.
Cara Alkohol Merusak Liver
Saat masuk ke dalam tubuh, alkohol akan mengikuti aliran darah menuju liver. Ketika mencerna alkohol ini lah, beberapa sel dalam hati akan rusak dan mati. Jika terus-menerus dikonsumsi, liver tidak lagi bisa melakukan tugasnya untuk mencerna lemak. Akibatnya, lemak akan mengalami penumpukan dan terjadilah fatty liver. Perlu diketahui juga bahwa penyakit perlemakan hati ini termasuk dalam penyakit degeneratif. Artinya, gejala umumnya tidak akan terasa hingga penyakit sudah memasuki stadium kronis.
Lebih lanjut, jika kebiasaan minum alkohol ini tidak dihentikan, tingkat keparahan penyakit fatty liver akan berpotensi mengalami peningkatan menjadi hepatitis alkoholik dan sirosis, sebagai tahapan paling akut dari kelainan fungsi hati akibat alkohol. Gejala yang timbul ketika fatty liver sudah cukup parah adalah pembengkakan pada bagian kaki dan perut, penurunan berat badan secara drastis, menguningnya kulit dan mata, hingga muntah darah.
Pada tahapan kronis, pengidap akan mengalami koma, dan berujung pada kematian. Itu lah mengapa konsumsi alkohol berlebihan sangat tidak disarankan. Batas maksimal konsumsi alkohol yang berkaitan dengan penyakit fatty liver pada laki-laki adalah lebih dari 80 gram, dan 40 gram untuk wanita setiap harinya.
Bagaimana Mengobati Alcoholic Fatty Liver?
Tidak ada terapi khusus untuk penyakit perlemakan hati alkoholik. Terapi utama yaitu berhenti minum alkohol, nutrisi yang cukup, dan istirahat total di tempat tidur terbukti efektif untuk mengurangi gejala. Transplantasi liver mungkin diperlukan apabila kerusakan hati sudah sampai ke tahap sirosis dan gejala tidak membaik dengan puasa alkohol.
Namun, berhenti meminum alkohol tidaklah mudah, sekitar 70 persen pengidap kerusakan hati karena alkohol merupakan seorang pecandu alkohol. Gejala withdrawal alias sakau biasanya muncul dalam 48 jam pertama setelah berhenti minum alkohol, dan biasanya membaik dalam waktu 3-7 hari. Ketika sudah berhenti minum, kadang dibutuhkan terapi psikologi agar pengidap tidak minum alkohol kembali, dan jika dirasa belum efektif, dokter akan meresepkan beberapa obat untuk membantu agar pengidap tidak meminum alkohol lagi.
Itu lah sedikit penjelasan tentang bagaimana alkohol memengaruhi kesehatan liver. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Baca juga:
- 4 Penyakit yang Sering Terjadi pada Organ Liver
- Adakah Pengobatan Sakit Liver dengan Cara Alami?
- Begini Prosedur Transplantasi Liver