Inilah Alasan Pentingnya Melakukan Cek Pranikah
Halodoc, Jakarta - Mempersiapkan pernikahan memang tidak mudah. Banyak sekali hal yang bisa memicu stres seperti masalah katering, sewa gedung, undangan, tata rias, dan gaun pernikahan. Namun, sebenarnya masih ada sesuatu yang lebih penting daripada hal-hal tadi, yaitu cek kesehatan sebelum menikah atau cek pranikah, atau disebut premarital check up.
Cek pranikah adalah rangkaian pemeriksaan yang bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan pasangan yang hendak menikah. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah terdapat penyakit yang dapat menular pada pasangan. Selain itu, melakukan cek pranikah dinilai mampu mencegah penyakit menyebar pada pasangan atau anaknya kelak. Medical check up ini penting terutama untuk para pasangan yang berencana memiliki anak setelahnya. Hal ini dilakukan supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari.
Cek pranikah belum begitu banyak dilakukan di Indonesia. Namun, apabila kamu ingin melakukannya, pemeriksaan ini bisa dilakukan di beberapa klinik, rumah sakit, maupun laboratorium pemeriksaan kesehatan swasta.
Pemeriksaan ini umumnya berfokus pada penyakit infeksi dan penyakit yang memengaruhi kesehatan reproduksi, serta penyakit bawaan yang dapat diturunkan kepada calon buah hati.
Baca Juga: Faktor Ini Memengaruhi Kesuburan Wanita
Jenis Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Menikah
Berikut ini jenis cek pranikah yang umum dilakukan, yakni:
-
Cek Darah
Cek darah lengkap untuk mengetahui kesehatan individu secara umum untuk mendeteksi kondisi anemia, leukemia, reaksi inflamasi dan infeksi, penanda sel darah tepi, tingkat hidrasi dan dehidrasi, polisitemia pada seseorang.
Tidak hanya itu, pemeriksaan hematologi rutin berguna untuk mengetahui adanya risiko melahirkan keturunan dengan thalassemia dan hemofilia. Tetapi hal ini perlu diperkuat dengan pemeriksaan hemoglobin HPLC, ferritin, dan badan inklusi HbH serta hematologi faal hemostasis.
-
Pemeriksaan Golongan Darah dan Rhesus
Cek kesehatan ini dilakukan untuk mengetahui kecocokan rhesus dan efeknya terhadap ibu dan bayi. Jika calon pasangan memiliki rhesus yang berbeda, kemungkinan ibu mengandung anak dengan rhesus yang berbeda. Hal ini berbahaya bagi kesehatan anak dalam kandungan karena dapat merusak sel darah dan menyebabkan anemia dan organ dalam bayi.
-
Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan kadar glukosa puasa untuk menentukan kondisi hiperglikemia seseorang. Hal ini diperlukan untuk mencegah dan menentukan penanganan dini dari komplikasi yang disebabkan oleh diabetes saat hamil.
Baca Juga: 4 Hal yang Mengharuskan Laki-Laki Periksa Sperma
-
Pemeriksaan Urine
Dikenal juga dengan pemeriksaan urinalisa, yang bertujuan mendeteksi penyakit metabolik atau sistemik serta mendeteksi gangguan ginjal berdasarkan karakteristik kimia (berat jenis, pH, leukosit esterase, nitrit, albumin, glukosa, keton, urobilinogen, bilirubin, darah), sedimen mikroskopis (eritrosit, leukosit, silinder, epitel sel, bakteri, kristal), dan makroskopis (warna dan kejernihan).
-
Deteksi Infeksi Menular Seksual
Dilakukan dengan uji VDRL atau RPR dengan menggunakan sampel darah. Keduanya berfungsi untuk mendeteksi antibodi yang bereaksi terhadap bakteri penyakit sifilis, Treponema pallidum. VDRL menghasilkan hasil positif yang salah terhadap penyakit sifilis jika seseorang juga mengidap penyakit infeksi seperti HIV, malaria, dan pneumonia saat pemeriksaan.
-
Deteksi Infeksi Hepatitis B
Hal ini dilakukan dengan deteksi penanda awal infeksi Hepatitis B. Bila HBsAg menetap dalam darah selama lebih dari 6 bulan, berarti telah terjadi infeksi kronis. Pemeriksaan HBsAg bertujuan untuk mencegah transmisi hepatitis B kepada pasangan melalui hubungan intim, dan dampak buruknya kepada calon bayi misalnya cacat atau kematian akibat penularan kongenital selama kehamilan.
Baca Juga: 3 Fakta tentang Cek Pranikah yang Perlu Diketahui
Itulah alasan pentingnya cek pranikah. Jika kamu masih ragu atau masih mempertimbangkannya, kamu bisa berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan